8. Mulai Penasaran

1.3K 220 39
                                    

Rose berjalan tepat dibelakang Rio, dengan jarak lumayan jauh, Rio sendiri tidak tahu jika dia tengah diperhatikan dari belakang.


"Rio oppa"


"Selamat pagi Rio oppa"


"Hi Rio oppa"


"Morning Rio"


"Hyung, selamat pagi"


Sapa beberapa murid hoobae yang berpapasan dengan Rio di lorong kelas pun, dibalas dengan senyuman ramah malu-malu dan anggukan kepala oleh Rio.

"Sudah ku bilang kan jika dia itu ramah" ujar Jaehyun pada Rose, gadis itu tak menyahut, dan diam-diam Rose jadi sering memperhatikan Rio sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sudah ku bilang kan jika dia itu ramah" ujar Jaehyun pada Rose, gadis itu tak menyahut, dan diam-diam Rose jadi sering memperhatikan Rio sekarang.

Rio sedang duduk di kantin bersama Krystal dan Jenno.

"Bagaimana kalau kita keluar pulang sekolah nanti?" Ajak Jenno.

"Aku setuju" sahut Krystal.


"Kamu Rio?" Tanya Jenno


"Aku belum bilang pada mommy" jawab Rio sambil memakan nasi nya, Rose yang baru saja memesan makanan pun berjalan melewati meja Rio, sengaja mengintip apa yang pemuda itu makan.

"Oh, nasi bulgogi" batin Rose

"Nanti coba aku hubungi mommy dulu" lanjut Rio yang telah menghabiskan makanan nya, lalu meminum teh dingin nya, Krystal yang sedang mengulum lolipop nya pun dengan jahil menyodorkan nya ke bibir Rio.

"Nanti coba aku hubungi mommy dulu" lanjut Rio yang telah menghabiskan makanan nya, lalu meminum teh dingin nya, Krystal yang sedang mengulum lolipop nya pun dengan jahil menyodorkan nya ke bibir Rio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan Rio pun hanya tersenyum canggung memundurkan kepalanya menolak lolipop yang Krystal sodorkan, Jaehyun menggeleng tak percaya dengan tingkah sang president kesiswaan yang begitu agresif.

"Memalukan" kekeh Jaehyun melihat penolakan Rio, Krystal malah terbahak seolah tak masalah, Rose masih menatap tajam ke arah meja Rio.

Sepulang sekolah, Jaehyun berjalan dengan Rose, sebuah mobil berhenti tepat di depan mereka, kaca penumpang depan nya pun terbuka, nampak lah Rio duduk di kursi samping kemudi, dan Krystal dibalik stir mobilnya.

"Jaehyun-ahh" Rio memanggil.

"Rio-yaa" balas Jaehyun tersenyum girang.

"Ayo ikut keluar dengan ku" tawar Rio, Jaehyun menatap ragu pada Rose.


"Ayolah" rayu Rio lagi, lalu kaca penumpang belakang pun terbuka, menampilkan wajah Jenno yang tak suka menatap malas pada Jaehyun dan Rose.


"Maaf Rio-yaa, aku tidak bisa, lain kali saja ne" tolak Jaehyun halus karena dia malas ada Jenno.

"Baiklah, lain kali aku tak akan membiarkan kamu menolak ajakan ku" ujar Rio, mobil Krystal pun kemudian berlalu.



"Kenapa kamu menolak ajakan nya?" Tanya Rose dingin.


"Lalu bagaimana dengan mu?" Alasan Jaehyun.



"Aku masih berani pulang sendirian" jawab Rose, Jaehyun terkekeh.


"Bukan begitu, aku kasihan pada mu karena tak ada yang mengajakmu keluar" ejek Jaehyun


"Yak, kamu meremehkan ku" teriak Rose tak terima, ia pun mengejar Jaehyun yang terus terbahak sambil berlari menghindari kejaran Rose.

Di dalam mobil Krystal

"Rio-yaa, jangan berteman dengan Jaehyun dan Rose, dia akan membawa pengaruh buruk untuk mu" Jenno memberi peringatan pada teman sebangku nya itu.

"Tak ada salah nya kan jika hanya berteman" jawab Rio.


"Kamu tahu kan mereka itu sering membolos, baju nya tidak rapi" Jenno terus mengoceh.


"Tak baik menilai seseorang hanya dari apa yang kita lihat, karena kadang mata juga bisa menipu" balas Rio bijak.



Dihari yang berbeda

"Siapa yang belum mengerjakan tugas dari saya kemarin?" Tanya mr Lee Teuk.



"Saya mr" Rose mengangkat tangan kanan nya.


"Keluar" Mr Lee Teuk menarik kursi yang Rose duduki dan mengusir nya keluar, Rio menatap miris pada Rose yang diusir dengan cara berlebihan, Jaehyun ikut berdiri, dia juga tidak mengerjakan tugas dari mr Lee Teuk, karena mereka berdua menjalani pelatihan ala militer di pegunungan Jinri.

Bugh

Bugh

"Pukul"

"Balas dia"


Terdengar suara keributan dari belakang ruang perpustakaan, Jaehyun terlihat berlari dengan wajah paniknya, Rio pun penasaran, dia dan Jenno serta Krystal pun mengikuti Jaehyun dari belakang.

Bugh

Jongin meninju wajah Rose yang dibalas hantaman tepat di rahang kiri Jongin, Rio terdiam menatap wajah memerah Rose karena amarah, bibir nya sedikit berdarah, Jongin sendiri sudah babak belur sampai hampir pingsan.


"Rosie! Apa-apaan ini!?" Bentak Irene yang datang karena laporan salah satu siswa nya.

"Saya tidak akan diam saja ketika ada yang berusaha melecehkan saya miss" bela Rose, Jongin memang melakukan nya, dia mengintip Rose yang sedang menyelesaikan urusan pribadinya di toilet, dan Jongin yang bengal mengambil foto Rose diam-diam dari lubang angin ditoilet, dan Rose berhasil membekuk sendiri pelaku nya.

"Alasan, ikut saya ke kantor" geram Irene, Rose dan Jaehyun pun mengikuti miss Bae, saat melewati Rio, Rose hanya menunduk.

Rose mendapat wejangan dari Irene sampai ia bosan mendengar nya, dan setelah itu Jaehyun mengobati sahabat nya itu di ruang kesehatan, Rio menatap Jaehyun yang berjalan dengan Rose, si pria nampak tak berani mengajak bicara sang gadis, karena mood Rose yang memang sedang buruk-buruk nya.

Di kelas

Rose nampak menatap papan tulis dimana miss Sunny sedang menerangkan rumus fisika.

"Rosie, coba kamu kerjakan soal ini" tunjuk Miss Sunny, Rose gelagapan, karena ia tak siap.



"Ayo maju, kerjakan" perintah miss Sunny, Rio dengan gerakan cepat menyodorkan buku nya ke belakang, Rose tak mengerti, Jaehyun yang paham.

"Bawa ini" ujar Jaehyun menyerahkan buku milik Rio pada Rose, gadis itu dengan langkah ragu maju ke depan untuk mengerjakan soal yang diberikan sang guru.

"Ku pikir kamu hanya jago berkelahi dan kabur dari kelas saja, Rose" sindir miss Sunny begitu Rose selesai mengerjakan soal nya di depan.

Sakit hati Rose dengan sindiran sang guru, dia malu, apalagi ada Rio juga disana.

Dia memang nakal, tapi bukan berarti mereka berhak menghakimi tanpa tahu masalah yang sebenar nya.












#TBC



















My Love, And My Luck, They Came From PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang