15. Berawal Dari Gosip

1.3K 223 40
                                    

"Rosie, buka mulut mu" ujar Rio menyuapi Rose es krim rasa green tea mint.

Yang disuapi pun menurut, mereka berdua menghabiskan waktu berjam-jam di cafe kucing berdua, sampai menjelang malam, Rio baru pulang, dengan senyum mengembang dibibir nya, begitu memasuki rumah, dia acuh dengan wajah polos nya, sang mommy menghada...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang disuapi pun menurut, mereka berdua menghabiskan waktu berjam-jam di cafe kucing berdua, sampai menjelang malam, Rio baru pulang, dengan senyum mengembang dibibir nya, begitu memasuki rumah, dia acuh dengan wajah polos nya, sang mommy menghadang di ruang tv bersama daddy nya.





"Dari mana?" Tanya sang mommy.






"Main momm" ujar Rio apa adanya sambil melepas sepatu nya.




"Sampai menjelang malam begini" ujar sang mommy lagi.





"Pasti dengan gadis tomboy itu kan?" Selidik Seo mommy.





"Yeobo, biarkan Rio istirahat dulu" kata Yoong.




"Oppa, kamu ingat ucapan Irene kan, gadis itu bisa membawa pengaruh buruk untuk Rio" protes Seo yang tak ingin suami nya membela sang putra.





"Lebih baik terpengaruh pergaulan seorang gadis yang paling hanya membolos, dari pada pengaruh dari murid namja yang bisa saja merusak Rio tidak hanya secara mental, tapi juga fisik" ujar Yoong.





"Rio, sudah makan boy?" Tanya Jung grandpa, Rio mengangguk.





"Istirahatlah ke kamar mu" perintah sang kakek, Rio langsung naik ke lantai atas.






"Jika dia bergaul dengan namja, bisa saja, ia akan terpengaruh narkoba, atau minum-minum tak jelas" lanjut Yoong.





"Ne, tadi Rio sudah meminta ijin pada ku lebih dulu" Jung grandpa mencoba melindungi cucu nya, Seo memijat pelipis nya sendiri, karena ia tak bisa bersikap keras pada sang putra yang selalu mendapat perlindungan dari orang-orang di sekitar nya.




Paginya, Rio berangkat dengan sang kakek ke sekolah.






"Ini untuk mu, jika kamu ingin mengajak kekasihmu berkencan" ujar sang kakek menyerahkan blackcardnya.





"Dia bukan kekasih ku grandpa" jawab Rio menerima pemberian sang kakek.





"Tapi kamu menyukainya kan" goda sang kakek, wajah Rio merona, turun dari mobil sang kakek.



Sementara di mading sekolah, para siswa berkerumun melihat foto yang terpajang disana.

Sementara di mading sekolah, para siswa berkerumun melihat foto yang terpajang disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Love, And My Luck, They Came From PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang