Sebulan sudah, Rose terbaring dalam kondisi koma yang tanpa harapan hidup selain menunggu cukup umur kandungan nya untuk dilahirkan.
Rio keluar dari kamar mandi, setelah membersihkan diri karena ia akan kesekolah pagi ini.
"Selamat pagi tuan muda" sambut Jaehyun membungkuk hormat pada Rio.
"Jaehyun-ahh" seru Rio dalam keterkejutan nya, ia tak percaya sahabatnya itu berdiri ditengah ruangan, menunggu Rio yang akan ia antar ke sekolah.
Bruk
Rio langsung memeluknya penuh kerinduan, ia seolah lupa dengan Jaehyun karena sibuk memikirkan Rose, Rio senang, ia lega akhir nya bisa bertemu dengan Jaehyun lagi, seluruh keluarga Jung pun menatap nya penuh haru, mereka sadar, sedekat apa persahabatan Rio dan Jaehyun.
"Maafkan aku Jaehyun-ahh, aku bukan lupa pada mu, tapi. . . " sesal Rio.
"Tidak apa-apa Rio-yaa, aku mengerti, jangan sungkan" balas Jaehyun.
"Dan ada apa dengan bajumu?" Heran Rio memperhatikan Jaehyun yang memakai stelan jas rapi.
"Dia akan menjadi pengawal mu boy, tapi saat ini Jaehyun masih dibawah pengawasan Minho yang melatih nya" ujar tuan Jung menjawab pertanyaan sang cucu.
"Grandpa, Jaehyun itu masih muda, dia tak pantas memakai jas ini" protes Rio yang disambut tawa dari yang lain, suasana hati Rio sudah sedikit membaik sekarang, meski kadang jika ia tengah melamun, hatinya akan kembali gundah memikirkan Rose.
Setelah berpamitan, Rio berangkat ke sekolah dengan diantar oleh Jaehyun, dalam mobil mereka terus bercerita, Rio sendiri tidak duduk di bangku belakang, melainkan di depan bersama Jaehyun.
"Besok-besok pakai baju mu sendiri Jaehyun-ahh, kamu terlihat tua dengan jas itu" keluh Rio.
"Yak, siapa bilang? Jennie noona bilang aku tampan dengan jas ini, juga gagah menurut Jisoo noona" balas Jaehyun mengejek.
Di lampu merah, mobil mereka terhenti, Rio menatap sepasang suami istri sedang menyeberang jalan, dengan kondisi sang istri hamil besar, sang suami nampak menggandeng nya dengan hati-hati dan penuh perhatian, Rio menatap sendu pada pasangan itu, jika boleh jujur, tentu ia cemburu, pikiran nya langsung tertuju pada Rose, Jaehyun tak menyadari itu, ia kemudian melajukan kembali mobil nya setelah lampu berubah warna menjadi hijau.
Sesampai di sekolah, Rio turun dari mobil nya, sebelum menutup pintu, ia berpesan.
"Jika kamu menjemputku dengan jas itu lagi, aku akan menelanjangimu nanti" ancam nya pada Jaehyun.
"Ya ya ya" jawab Jaehyun pasrah
Disekolah, Rio tak fokus, pikiran nya entah kemana, bahkan sampai di rumah sakit kembali pun, ia masih terlihat kadang melamun.
"Dadd"panggil Rio yang tadi nya tengah melamun di depan jendela.
"Ne boy?" Yoong menoleh pada sang putra.
"Aku ingin menikahi Rose sebelum anak kami lahir" pinta nya, Yoong terkejut, ia menoleh pada sang istri.
"Kamu sudah memikirkan nya boy?" Tanya sang ayah, karena Yoong berpikir Rio masih terlalu kecil untuk menikah.
"Aku sudah memikirkan nya seharian ini, aku takut, Rose akan pergi sebelum aku sempat memiliki nya dadd" jawab Rio membuat Yoong sedih, sebesar itu rasa cinta anaknya pada gadis yang sedang berbaring disana bertaruh nyawa.
Tuan Jung, Jiyoung dan Taeyeon yang mendengar penuturan Rio pun akhir nya membuat rapat kecil dadakan, bersama Yoong.
"Aku setuju dengan apa pun permintaan Rio saat ini" ujar tuan Jung
"Aku juga, tak ada salah nya Yoong, toh Rio sudah berusia 18 tahun" tambah Jiyoung.
"Yaa, mungkin dengan begini, bisa mengembalikan keceriaan nya yang dulu" timpal Taeyeon.
"Kami semua mendukung pilihan Rio, percayalah, semua akan baik-baik saja, ada kami, jangan takut" hibur Jiyoung sebagai yang tertua diantara anak-anak tuan Jung.
Keesokan pagi nya semua telah siap, tanpa sepengetahuan Rio, ia tetap dengan rutinitas harian nya dimulai dari bangun tidur, sarapan, mandi, berganti baju, ia tak sadar jika sang kakek, ayah nya, dan para daddy yang lain tak ada, baru setelah sang mommy selesai memakaikan dasinya, ia memeluk lengan Rio membawa nya keluar.
"M-momm" bingung Rio karena sang mommy malah mengajak nya kearah pintu ruangan dimana Rose terbaring.
"Kamu ingin menikah bukan? Kita lakukan secepat nya, karena dokter tak mengijinkan terlalu banyak orang di dalam sana" tutur Seo mommy lembut sambil menangkup kedua pipi putra nya yang lebih tinggi darinya itu, wajah Rio langsung menegang, tapi itu tak menyurutkan niat nya.
Deg
Rio terkejut melihat ayah nya, kakek nya, Jiyoung dan Taeyeon daddy bersama seorang pendeta berdiri di samping kiri ranjang Rose, dan prosesi pernikahan pun dimulai, Seo mommy menyerahkan cincin yang harus Rio sematkan di jari manis Rose, ia tak kuasa untuk tak menitikan air mata nya, Yoong sendiri menatap haru dan bangga pada sang putra dengan wajah memerah nya menahan tangis.
"Nah, nak, sekarang kamu boleh mencium istri mu" ujar sang pendeta lembut dengan senyum hangat nya, setelah prosesi pernikahan selesai.
Sedangkan BoA grandma, Tiffany dan Dara mommy, serta Jennie dan Jisoo noona yang melihat prosesi itu dari luar jendela pun ikut menangis kala melihat Rio mencium kening Rose sambil mengusap perut nya yang kian membesar.
"Kami keluar, hari ini kamu di ijinkan libur sekolah, dan habiskan waktumu sebagai pengantin baru" bisik Yoong daddy diakhiri kecupan dikepala Rio, begitu juga Jung grandpa, Jiyoung dan Tae daddy, terakhir, Seo mommy, dengan wajah berurai air mata, ia memeluk erat tubuh Rio.
"Anak mommy sudah besar sekarang, sudah menjadi milik orang lain, jaga istri mu ne, sebentar lagi kamu juga akan menjadi seorang ayah" isak nya dipelukan Rio.
"Ne momm"
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, And My Luck, They Came From Pain
FanfictionRosseane Park, gadis tomboy akut, banyak tingkah dan gaya, hyper aktif, yang jatuh cinta pada Limario, pemuda kalem, manja, cool, dan polos, bagaimana cara Rose menaklukan dan membuat Rio jatuh bertekuk lutut padanya? simak saja ceritanya.