27. Balas Dendam

1.2K 203 44
                                    

Air mata Seo kembali menetes, mengingat kenangan nya bersama sang putra, tawa yang memenuhi rumah ketika sang daddy menjahili nya, wajah serius nya ketika bermain game, ekspresi lucu nya ketika sedang makan, dan cemberutnya ketika dia berdebat dengan sang mommy perihal Rose.




"Hyunie, makan dulu ne?" Fanny menghampiri sambil membawakan makanan yang telah disediakan oleh pihak rumah sakit, yang ditanya menggeleng.





"Makanlah Hyunie meski sedikit, bagaimana kamu bisa memiliki tenaga untuk mencari Rio nanti jika kamu tidak makan?" Bujuk Dara, dan itu berhasil, Seo mau menerima suapan dari unnie nya Fanny.





Yoong memperlihatkan rekaman ponsel nya pada appa dan hyung nya, rekaman obrolan dari dua pria yang menyerang Jung Senior High School, dan bukti ini bisa mereka serahkan pada pihak kepolisian untuk menangkap Kwon Yuri yang merupakan dalang dibalik kasus yang menimpa Rio, tapi mereka tak ingin terburu-buru.

"Dia sudah bermain-main dengan ku, dan lihat apa yang bisa ku perbuat pada perusahaan mu Kwon" geram tuan Jung.








Jung Yunho memasuki ruang kerja nya dengan wajah dingin nya yang berwibawa.



"Hannah, tolong panggil Minho kemari" perintah nya pada sang sekertaris.





"Siap tuan" jawab Hannah membungkuk hormat sebelum meninggalkan ruang kerja boss nya itu.






Tok. . . Tok. . .






Setelah mengetuk pintu 2x, Minho akhirnya masuk.





"Tuan mencari saya?" Tanya Minho hormat.






"Yaa, kumpulkan semua client yang bekerja sama dengan kita sekarang juga, kita akan mengadakan meeting darurat" perintahnya pada sang tangan kanan.






"Siap tuan" Minho segera keluar dari ruangan tuan Jung, untuk melaksakan perintahnya.





Tak ada yang tahu, semurka dan semarah apa tuan Jung saat ini, cucu laki-laki satu-satunya telah direnggut paksa oleh musuh yang salah dalam mencari lawan, langkah kaki nya terdengar dan terlihat begitu tenang berjalan menuju ruang meeting.





"Selamat siang tuan Jung" sapa para client di yang sudah berkumpul di ruang rapat.








"Selamat siang semua nya, terpaksa, saya mengundang kalian untuk mengadakan rapat darurat siang ini" ujar tuan Jung berdiri di ujung meja panjang, dengan tatapan peserta rapat yang berpusat pada nya.






"Kalian pasti dengar dengan kejadian yang menimpa Jung Senior High School beberapa hari yang lalu bukan?" Lanjut nya.






"Penyerangan yang terjadi adalah untuk membunuh cucu ku, Jung Limario yang sampai sekarang belum diketemukan jasad nya, Kwon menaruh dendam karena dia kalah dalam perebutan tender dari perusahaan Oh sebulan yang lalu"






"Waah" seluruh peserta rapat ternganga, mereka terkejut dengan fakta yang tuan Jung ungkapkan, para CEO atau utusan perusahaan lain itu pun seakan tak percaya.






"Dan aku memiliki bukti siapa pelaku nya" tuan Jung menyalakan proyektor yang menayangkan video rekaman dari ponsel Yoong.





"Astaga, CEO perusahaan Kwon?" Mereka kembali dibuat terkejut dan saling bertatapan kaget dengan rekan yang duduk disebelah mereka.






"Dan dengan ini, saya mohon bantuan kalian semua, untuk menarik kembali proposal perjanjian dengan perusahaan Kwon, atau menarik saham anda disana, sebagai ganti nya, saya akan membantu membuat perjanjian baru dengan perusahaan Jiyoung dan Kim, atau perusahaan mana pun yang anda kehendaki" ujar tuan Jung membungkuk dengan segala kerendahan hatinya, demi sang cucu, demi menghancurkan orang yang telah mengusik keluarga nya.






"Tuan Jung, terima kasih anda telah memberitahu kami seperti apa sifat dari CEO Kwon, yang bisa saja keluarga kami yang akan menjadi korban selanjutnya, dengan ini, kami dari perusahaan Bae, bersedia untuk membatalkan perjanjian dengan perusahaan Kwon" ujar utusan dari perusahaan Bae dan disusul oleh semua peserta rapat, tuan Jung tersenyum haru.






"Nikmati kehancuranmu Kwon" seringai tuan Jung.







Siang nya

Diperusahaan Kwon, telpon ruang kerja Yuri terus berdering, begitu juga telpon di meja kerja sang sekertaris, yang memberitahu tentang penarikan proposal kerja sama dan penanaman modal, Yuri kalang kabut.








"Ada apa ini? Kenapa semua tiba-tiba membatalkan kerja sama dalam waktu bersamaan?" Bingung nya sambil mengacak rambutnya sendiri frustasi.







Sementara disebuah mall, Krystal dan sang mommy yang sedang berbelanja pun dibuat terkejut dengan video yang tayang di berbagai monitor segala ukuran dalam mall itu, yang biasa nya untuk menayangkan iklan.





Mereka bertatapan panik, karena orang-orang mulai memperhatikan mereka.






"Tidak mungkin, appa selicik itu" gumam Krystal dengan air mata yang telah membasahi pipi nya, Jessica menarik tangan kanan sang putri, keluar dari mall itu dengan langkah tergesa.






Disepanjang jalan pun semua monitor iklan menampilkan video yang sama, membuat Jessica dan Krystal semakin frustasi.





Yuri keluar dari ruangan nya dengan wajah panik, mencari keberadaan tangan kanan nya, Changmin, tapi yang ia dapati justru tatapan aneh dari para karyawan nya yang sedang melihat berita di tv yang menayangkan rekaman video percakapan anak buah Dong Young di Jung Senior High School, Yuri membeku, ditambah ada beberapa petugas kepolisian yang terlihat berjalan memasuki kantor nya.





"Tuan Kwon Yuri, anda ditahan atas laporan dari tuan Jung Yunho" ujar seorang polisi memperlihatkan surat penahanan nya.





Yuri ditahan, dan dari hasil pemeriksaan, dia mengaku telah bekerja sama dengan Mino, dan Dong Young, yang kemudian agensi nya yang berkedok sebagai penyedia jasa pengawalan dibubarkan, termasuk Chaerin dan Seung-Hyun juga ditahan, kecuali Mino yang berhasil melarikan diri.





Korea pun gempar, Kwon Yuri yang juga bukan orang sembarangan terlibat skandal yang mencengangkan, yang berdampak pada kehidupan anak dan istrinya juga, tiga hari setelah ditahan, Yuri ditemukan tewas dikamar mandi tempat ia ditahan dengan kondisi mengenaskan, ia bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya sendiri di bak mandi.







#TBC

My Love, And My Luck, They Came From PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang