Seminggu sudah Rio, Rose dan Jaehyun menyewa sebuah kamar hotel dengan uang dari hasil penjualan ponsel milik Rio yang tentu nya lebih mahal dari milik Rose dan Jaehyun, bukan tanpa alasan mereka memilih menjual ponsel milik Rio, selain uang yang mereka dapat lumayan banyak, juga untuk menghindari pelacakan, sedangkan Rose dan Jaehyun berganti ponsel yang sama, bukan tak mungkin Dong Young akan melacak mereka juga.
"Jadi sekarang bagaimana?" Tanya Rio polos.
"Rio-yaa, untuk sementara kita bersembunyi dulu, bukan tidak mungkin mereka masih memburu mu" ujar Rose
"Biar aku yang kembali ke kota, melarikan diri bertiga akan sangat mencurigakan" ide Jaehyun.
"Baiklah, sebaiknya kita keluar dari kota Seoul" tutur Rose
"Tapi tetap di kota yang ramai, untuk memudahkan penyamaran kalian" tutur Jaehyun lagi.
"Busan" seru Jaehyun tiba-tiba.
"Ya, kemasi barang kalian sekarang, jangan menunda nya lagi, masih ada kereta menuju Busan malam ini" beritahu Jaehyun lagi, seperti buron, Rose dan Rio pun mulai mengemasi barang mereka yang tak seberapa banyak itu, setelah chek out, mereka pun pergi menuju ke stasiun kereta terdekat.
"Jaehyun-ahh, jaga dirimu baik-baik ne" pesan Rose memeluk sahabatnya itu.
"Dan ini untuk bekal mu" Rio memberikan uang beberapa ratus ribu ₩on sisa hasil penjualan ponsel nya.
"Tidak tidak, kalian lah yang lebih membutuhkan nya" tolak Jaehyun.
"Terimalah, kamu juga butuh makan Jaehyun-ahh" paksa Rio, yang akhirnya tak bisa ditolak oleh Jaehyun.
"Gumawo Rio-yaa, tolong jaga Rose untuk ku" ucapnya, Rio mengangguk, Rose terkekeh, karena yang seharusnya dijaga adalah Rio.
Perjalanan dari Seoul ke Busan menggunakan kereta membutuhkan waktu 2 jam 15 menit, setiba nya disana, dengan bergandengan tangan keduanya pun menyusuri jalanan kota yang terkenal akan pelabuhan nya itu, mereka mencari penginapan atau apartemen murah karena Busan juga terkenal sebagai kota pelajar.
Rose dan Rio berdiri diambang sebuah gedung partemen yang berada dikota Busan itu, mereka kemudian memasuki nya, dan menemukan sang pemilik berdiri dibalik meja resepsionis, setelah berbincang, dan menandatangani surat perjanjian sewa, akhirnya Rio dan Rose pun mendapatkan kamar yang tak terlalu luas, tapi cukup untuk ditempati berdua.
Kedua nya saling bertatapan, melihat isi kamar mereka.
"Kamu saja yang di ranjang, biar aku yang di sofa" ujar Rio seolah tahu bahwa tatapan Rose tadi menyiratkan kebingungan dalam membagi tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, And My Luck, They Came From Pain
FanfictionRosseane Park, gadis tomboy akut, banyak tingkah dan gaya, hyper aktif, yang jatuh cinta pada Limario, pemuda kalem, manja, cool, dan polos, bagaimana cara Rose menaklukan dan membuat Rio jatuh bertekuk lutut padanya? simak saja ceritanya.