31. Memiliki Mu

2.3K 228 35
                                    

"Kamu ingat ketika Jaehyun tidak masuk sekolah selama beberapa hari karena demam?" Tanya Rose, Rio mengangguk.




"Sehari sebelum nya, Jaehyun telah membunuh seseorang, untuk ujian kelulusan nya, dia demam karena wajah korban nya terus menghantui Jaehyun" Rio terperanjat, kaget bukan kepalang, karena ia memiliki teman seorang pembunuh.




"Suatu hari, seseorang bernama Kwon menemui oppa dan unnie, atas saran sahabat nya Mino, mereka menginginkan kematian mu, untuk balas dendam pada keluargamu yang memenangkan sebuah tender"






"Dan akulah yang mereka tunjuk untuk membunuh mu, sebagai ujian kelulusanku" jelas Rose panjang lebar





Duar




Rio bagai disambar petir mendengar penjelasan Rose, karena tak menyangka kekasih nya adalah orang yang akan membunuh nya.






"J-jadi?" Gugup Rio tak percaya, ia terjengkit dari tempatnya duduk, lalu berdiri dan melangkah mundur untuk menjauh dari Rose, tapi gadis itu menahan nya.




"Tidak Rio" Rose berusaha menjelaskan, meraih kedua tangan kekasihnya itu, dan mengajaknya duduk kembali, meski gemetar, tapi Rio tak menolak.





"Jujur, awal kita putus memang karena aku takut dengan mommy mu yang tak menyukai ku, dan aku ingin kembali pada mu memang demi melancarkan rencanaku, tapi semua berubah, menghabiskan waktu denganmu ditempat bowling, dan bermain layang-layang waktu itu, justru malah membuatku semakin jatuh pada mu, aku tak mau kehilangan orang yang ku cintai lagi setelah kedua orang tua ku" jelas Rose menunduk sambil menangis sesenggukan.





"Harus nya, hari dimana sekolah kita diserang adalah hari dimana aku harus membunuhmu, karena sampai pulang aku tak kunjung memberi kabar, mereka memutuskan untuk menyerang sendiri, aku mencintai mu Rio, dan aku tak mau lagi kehilangan kamu, percaya pada ku, jika aku berniat untuk membunuhmu, aku memiliki banyak kesempatan, tapi aku tak melakukan nya bukan" Rose berusaha meyakinkan kekasih nya.





"Aku telah melupakan dendam ku pada Mino, dan sekarang fokus ku untuk menyelamatkan mu dari mereka" isak nya lagi.




Rio terdiam untuk mencerna semua penjelasan Rose yang menurut nya memang masuk akal, ia lalu merengkuh tubuh Rose dan memeluknya erat sambil menciumi kepala gadis nya itu.





"Aku percaya pada mu" ucap Rio, meski di hati kecil nya masih tersirat keraguan, sang gadis pun lega mendengar nya, dan mereka masih berpelukan untuk beberapa saat.





"Temani aku tidur ya" pinta Rose setelah tangisnya kembali mereda.





"Selimut kita hanya satu, kamu akan kedinginan jika tidur di sofa nanti" Rio terkekeh dengan rayuan Rose, senyum nya mengembang sambil mengangguk, mereka pun kemudian naik keatas ranjang bersama, memakai selimut tebal baru yang mereka beli tadi, tanpa meminta persetujuan Rio, Rose langsung meringkuk dipelukan kekasihnya itu.




"Jadi, kita akan tetap disini sampai kapan?" Tanya Rio pada akhirnya.




"Aku belum tahu, Kwon Yuri, oppa dan unnie sudah ditangkap polisi meski akhirnya Yuri memilih untuk bunuh diri, tapi Mino berhasil melarikan diri, kita tunggu kabar selanjutnya saja, sampai kondisi aman, Jaehyun tadi mengabari ku" jawab Rose.




"Selama dengan mu, mau sampai kapan pun, aku tak masalah, karena aku tahu, kamu tak akan membiarkan sesuatu menimpaku" bisik Rio diatas kepala Rose, dan gadis itu tersenyum senang karena Rio mempercayai nya.


My Love, And My Luck, They Came From PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang