29. Secercah Harapan

1.1K 205 36
                                    

Hasil penyelidikan dan pemeriksaan terhadap Dong Young dan Chaerin mengatakan jika, sebenarnya mereka belum menemukan Rio waktu itu, mereka memang sempat melacak keberadaan Rio di sebuah mini market karena ada anak buah nya yang mengikuti mobil bak terbuka yang Rio, Rose dan Jaehyun tumpangi, tapi dia kehilangan jejak di mini market tersebut, setitik harapan tumbuh di hati keluarga Jung, karena arti nya Rio belum meninggal, dia masih hidup, hanya belum di ketahui keberadaan nya.




Seo yang mendengar kabar itu pun sedikit lega, kesehatan nya pun mulai membaik.


"Sekarang minum obat mu ne, appa pasti bisa menemukan keberadaan Rio" hibur sang mertua BoA eomma, Yoong mendekati sang istri yang sedang meminum obat nya dengan bantuan ibunya.




"Oppa, berjanjilah setelah aku keluar dari rumah sakit, kita akan mencari keberadaan anak kita bersama" rengek Seo pada sang suami.


"Ne, kita akan cari Rio nanti" jawab Yoong meyakinkan.



Tok. . . Tok. . .

Minho mengetuk pintu ruangan tuan Jung, tanpa menunggu jawaban, pria itu langsung masuk begitu saja.




"Tuan, kami mendapat laporan" beritahu Minho.




"Katakan" jawab tuan Jung.




"Dua hari yang lalu, tuan muda Rio terlihat keluar dari hotel Wilz, dipinggiran kota Seoul bersama dua orang teman nya" lanjut Minho


"Siapa teman nya?" Cengang tuan Jung.



"Seorang gadis berambut pirang, dan pria berambut hitam" jawab Minho, tuan Jung nampak mengingat siapa saja teman dekat cucu nya itu, pria berusia lebih dari setengah abad itu pun segera pulang untuk untuk membagikan kabar yang dibawa Minho.



"Jennie-ahh, Jisoo-yaa" panggil tuan Jung begitu memasuki rumah nya.




"Ne grandpa" jawab keduanya dari lantai atas mereka menuruni tangga mendekati sang kakek di ruang keluarga, panggilan tuan Jung rupanya membuat seluruh penghuni rumah keluar, termasuk Yoong, yang baru saja menemani sang istri yang telah kembali dari rumah sakit.




"Kalian tahu siapa saja teman dekat Rio?" Tanya tuan Jung kepada dua cucu perempuan nya, kedua nya menggeleng.



"Yang kami tahu, teman Rio hanya Rose kekasihnya dan Jaehyun sahabat dekat Rose" jawab Jisoo.




"Mereka pernah kesini, apa kakek lupa?" Tanya Jennie.




"Benarkah?" Tanya tuan Jung tak yakin.




"Seperti apa mereka?" Tanya nya lagi, Jennie kemudian menunjukan foto di ponsel nya.

"Gadis berambut pirang dan laki-laki berambut hitam, tak salah lagi" gumam tuan Jung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gadis berambut pirang dan laki-laki berambut hitam, tak salah lagi" gumam tuan Jung.


"Maksud grandpa apa?" Tanya Jisoo penasaran, semua ikut menunggu jawaban tuan Jung.



"Grandpa baru mendapat laporan, jika ada yang melihat Rio keluar dari hotel Wilz dua hari yang lalu bersama seorang wanita berambut pirang dan laki-laki berambut hitam, grandpa yakin itu adalah Rose dan Jaehyun" terang tuan Jung, kedua mata Jennie berkaca-kaca, saling menggenggam tangan Jisoo, mereka senang jika memang Rio masihlah hidup.



"Bagaimana sifat Rose dan Jaehyun?" Selidik tuan Jung



"Kalian pasti mengenalnya kan?"




"R-rose tomboy, mandiri, dan terlihat jelas jika dia mencintai Rio, sementara Jaehyun, dia baik, tak ada yang mencurigakan dari sifat mereka" jelas Jennie gugup.




"Kalian tahu rumah nya?" Jennie dan Jisoo mengangguk.





"Kami pernah mengantar Rose pulang sekali" jawab Jisoo.




"Ayo kita kesana sekarang" ajak tuan Jung



Bersama ketiga anak lelakinya, tuan Jung dan dua cucu nya pun pergi ke rumah Rose dengan pengawalan ketat, dua mobil SUV berada dibelakang dan depan mobil yang membawa keluarga Jung.



"Disini?" Heran kakek Jung



"Waktu itu Rose pulang dengan melompati pagar dinding itu" tunjuk Jennie, membuat para pria tercengang.

"Ayo kita lihat bagian depan nya" ajak tuan Jung, sang supir pun melajukan mobilnya mengelilingi pagar itu menuju ke depan pintu gerbang.




Deg



Mereka semua membeku melihat bagian depan gedung yang pintunya telah diberi segel police line.





"Bukankah ini gedung agensi Dong Young?" Ujar Jiyoung.





"Artinya Rose adalah. . . " Taeyeon tak sanggup melanjutkan kata-kata nya.




"Rose adalah murid Dong Young yang mendapat tugas untuk membunuh Rio karena mereka dekat" Yoong melanjutkan ucapan hyung nya dengan air mata yang sudah menetes, itu hanya tebakan, tapi tepat sasaran.




Kriing. . .


Ponsel tuan Jung berdering.



"Yaa Minho"





". . ."





Wajah tuan Jung menegang mendengar berita yang disampaiakan oleh Minho.


"Grandpa ada apa?" Panik Jennie




"Rio sudah check out dari Wilz hotel dua hari yang lalu" jawabnya.



"Mungkin Rose dan Jaehyun akan menghabisi nya ditempat lain" lirih Yoong masih dengan tangis nya.




"Tidak, kita akan secepatnya menemukan Rio dalam keadaan baik-baik saja" tuan Jung tetap pada pendirian nya jika sang cucu baik-baik saja.




"Jangan sampai Seo tahu tentang ini" interuksi tuan Jung, sementara Jisoo dan Jennie sendiri sudah tak mampu lagi menahan isakan nya.




Tak ada kata menyerah dan putus asa bagi keluarga Jung dalam mencari keberadaan Rio cucu termuda dan laki-laki satu-satunya dikeluarga Jung yang bagi mereka adalah segalanya, Rio ibarat lampu penerang dikeluarga ayah nya selama ini, tuan Jung bahkan rela menghabiskan hartanya demi sang cucu tercinta.



Dan sekarang, yang menjadi target pencarian adalah remaja yang terlihat bertiga dengan 2 pria dan 1 wanita, seperti yang terakhir terlihat di hotel Wilz, mereka tak tahu jika Jaehyun sudah pergi memisahkan diri, dari Rio dan Rose, demi keamanan mereka sendiri.








#TBC

My Love, And My Luck, They Came From PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang