33. Perubahan Rosie

1.6K 210 43
                                    

Seperti biasa, Rose terbangun lebih dahulu dari tidur nya, membuat sarapan pagi untuknya juga Rio, pemuda itu mulai meregangkan otot nya, terusik dengan aktivitas dapur yang dilakukan oleh Rose, Rio pun mulai membuka kedua matanya.



Deg





Rio membeku kala Rose melirik nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio membeku kala Rose melirik nya.




"Damn, she so beautiful" batin Rio.




"Morning oppa" sapa Rose tersenyum manis, Rio pun segera duduk di tepi ranjang, sambil tersenyum salah tingkah.




"Morning too yeobo" balas nya.



Blush




Wajah Rose langsung merona.




"Kemarilah, aku sudah membuatkan mu sarapan" ajak nya, Rio pun lalu mendekat, mereka sarapan sambil membicarakan hal-hal random.




"Kamu cantik" puji Rio, Rose terkekeh salah tingkah



"Oppa, stock makanan kita habis" adu Rose untuk menutupi rasa malu nya atas pujian Rio.



"Ok, nanti kita beli" jawab Rio yang telah selesai dengan sarapan nya.




"Oppa mandi dulu ne, setelah itu kita berangkat belanja" ucap nya lalu mencium bibir Rose yang masih duduk di kursi nya.

Tapi Rose, gadis itu malah menahan tengkuk Rio, seolah tak menginginkan ciuman mereka cepat berakhir, gadis itu mulai berani sekarang pada Rio untuk mengambil inisiatif, tak lagi malu-malu seperti dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi Rose, gadis itu malah menahan tengkuk Rio, seolah tak menginginkan ciuman mereka cepat berakhir, gadis itu mulai berani sekarang pada Rio untuk mengambil inisiatif, tak lagi malu-malu seperti dulu.



Mereka pun kemudian ke mall, menuju supermarket untuk belanja bahan makanan, sebentar lagi memasuki musim semi, jadi salju mulai mencair meski itu tak mengurangi hawa dingin.




"Oppa, apa aku boleh beli baju?" Tanya Rose sambil bergelendot manja di lengan Rio, pemuda itu merasa aneh dengan tingkah Rose yang tak biasa, tapi dia tetap tersenyum.




"Boleh, apa pun untuk mu" jawab Rio yakin.




"Gumawo oppa" Rose mengecup pipi Rio.



My Love, And My Luck, They Came From PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang