Yoong berlari menuju ke mobil nya yang terparkir dipelataran kantor, dengan tergesa ia melajukan menuju ke tempat sang putra menuntut ilmu, tak peduli dengan makian pengendara lain karena Yoong asal terobos dan memotong jalan mereka.
Yoong menghentikan mobil nya jauh dari pintu gerbang sekolah Jung.
Hap
Ia melompat ke tembok pagar untuk bisa masuk ke area sekolah, polisi sendiri masih berdiskusi diluar gerbang sekolah.
Dengan mengendap-endap Yoong mencari kelas sang putra, tanpa sengaja dia berpapasan dengan anak buah Seung-Hyun.
Dor. . .
Yoong tersungkur, menghindari tembakan, dia merangkak menjauh sebelum akhir nya bersembunyi dibalik tembok.
Wajah nya menegang, menahan nafas, mendengar dua orang anak buah Seung-Hyun.
"Kenapa kamu disitu?"
"Aku tadi memergoki seorang pria dewasa menyusup kemari"
"Sudah biarkan saja, ayo kita pergi, tuan Dong Young bilang, tuan Kwon sudah menemukan keberadaan Jung Limario"
Duar
Jantung Yoong terasa dihantam martil, nafasnya berhenti untuk sesaat, tangan kanan nya gemetar sambil memegang ponsel nya untuk merekam kedua pria tadi.
"Anak ku, ada yang menginginkan kematian anak ku" gumam Yoong dalam hati.
BOOM. . .
Mobil yang digunakan pembajak tadi sengaja diledakan dengan bom berskala kecil, sengaja untuk menghalangi polisi masuk, mereka sendiri sudah dijemput mobil yang lain dibelakang gedung.
Merasa aman, Yoong pun keluar dari persembunyian nya dengan tubuh kacau, sambil memegang tas ransel milik sang putra yang ia temukan di lorong kelas.
"Angkat tangan" teriak seorang polisi begitu Yoong muncul dari balik kobaran api yang membakar dua mobil SUV tadi.
"YOONG" teriak tuan Jung yang sudah tiba dilokasi bersama anak-anaknya.
"Tahan tembakan" perintah seorang perwira polisi yang menyadari siapa pria yang baru keluar dari tempat kejadian, dengan langkah gontai, Yoong seolah tak memiliki tenaga, menyeret kaki nya menuju sang ayah.
Tuan Jung berlari menghampiri sang putra, dan langsung memeluknya.
"Rio appa, anak ku" adu Yoong mulai menangis, Jiyoung dan Taeyeon pun ikut menghampiri adik ipar nya, memberinya kekuatan, meski hati dan pikiran mereka pun juga tak kalah kacau nya, foto keempat pria dewasa dengan background dramatis pun menjadi deadline di semua surat kabar dan berita lokal, sampai manca negara.
Korea Berduka Untuk Keluarga Jung
Terjadi pembajakan di Jung Senior High School yang belum di Ketahui motif nya
Belum Di Ketahui Apakah Cucu dari Pengusaha Terkenal Jung Yunho menjadi Korban?.
Hanya Tas sekolahnya Saja Yang di Temukan, Sedangkan Nasib Cucu Jung Yunho Belum di Ketahui.
Klik
Jiyoung mematikan tv yang menyiarkan berita tentang penyerangan di sekolah Jung, yang meliburkan kegiatan belajar mengajar nya selama dua minggu, untuk menghormati mendiang Rio.
Seohyun sendiri langsung dilarikan ke rumah sakit begitu mendengar kabar yang menimpa sang putra, kesehatan nya langsung menurun.
Jiyoung berdiri di depan tv, menghadap pada Taeyeon, Tiffany, Sandara, Jennie dan Jisoo.
"Mulai sekarang, jangan ada yang menonton tv, atau membaca berita apa pun, untuk Jennie, Jisoo, Dara dan Tiffany, ponsel kalian terpaksa aku sita dulu" ujar nya.
"Ini untuk kebaikan kalian semua juga, dan jangan kemana-mana tanpa pengawalan khusus, jangan keluar jika bukan untuk hal yang penting" lanjut Jiyoung, mereka pun menurut, semua keluarga Jung sekarang tinggal di rumah utama, agar lebih mudah mengawasi, penjagaan juga diperketat, Jennie sendiri hiatus dari dunia keartisan nya untuk waktu yang belum di tentukan.
Tuan Jung memberi banyak nasehat untuk menguatkan si bungsu, mereka menunggu dokter yang masih menangani Seo di dalam.
"Rio pasti baik-baik saja, percaya lah, kuatlah demi istrimu" hibur Tuan Jung.
"Appa janji, sampai keujung dunia sekalipun, kita tetap akan cari dimana Rio" lanjut nya, Yoong mengangguk pasrah.
"Yoong" sapa kedua noona nya yang baru datang untuk menjenguk Seo, satu lantai gedung itu, dimana kamar Seo berada, telah disewa penuh oleh tuan Jung demi keamanan dan kenyamanan, beberapa bodyguard juga ditempatkan disana.
"Bagaimana keadaan Hyunie?" Tanya Dara khawatir, menghampiri dongsaeng nya itu, bersama Tiffany.
"Noona" Yoong memeluk kedua noona nya yang membalas pelukan nya dan mengusap-usap punggung nya.
"Hyunie masih belum siuman noona, tapi dokter bilang sejauh ini tidak ada masalah yang serius" jawab Yoong lesu.
"Sabar ne" hibur kedua noona nya, keluarga Jung kemudian memasuki kamar tempat mommy nya Rio di rawat, untuk menemani si bungsu dan istri nya yang sedang dalam cobaan, bukan hanya Yoong dan Seo yang terpukul, BoA sang grandma, Tiffany, Dara, Jiyoung, Taeyeon, Jennie dan Jisoo pun sama, kehilangan sang maknae membuat mereka terguncang.
"Oppa" lirih Seo begitu ia membuka kedua matanya.
"Hyunie" jawab Yoong menghampiri sang istri, yang menatap nya sendu.
"Rio, oppa, anak kita" isak nya.
"Tenang lah, kita akan mencari nya ne" Yoong duduk di tepi ranjang yang ditempati Seo, sambil membelai rambut wanita tercinta nya itu.
"Kita cari sekarang oppa, aku tidak mau putra kita kenapa-kenapa" tangis Seo akhirnya pecah, dia bangkit dari rebahan nya, memaksa untuk mencari sang putra meski tubuh nya lemah.
"Hyunie, tenang dulu ne" Dara dan Fanny ikut menenangkan dongsaeng ipar mereka.
"Pulihkan dulu tenaga mu, setelah itu kita cari Rio ne" hibur Fanny.
"Selama jasad Rio belum ditemukan, aku percaya dia masih hidup" ujar tuan Jung untuk menghibur anak-anak, menantu serta cucu nya.
"Aku sudah memerintahkan Minho untuk mencari cucu ku di seluruh Korea" lanjutnya.
Suasana kembali murung, para pria keluar untuk mendiskusi kan langkah selanjutnya yang akan mereka ambil, sementara para wanita termenung menemani Seo yang melamun menatap keluar jendela kamarnya, bagaimana dia tidak murung, nasib Rio belum ada yang mengetahui sampai sekarang.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love, And My Luck, They Came From Pain
FanfictionRosseane Park, gadis tomboy akut, banyak tingkah dan gaya, hyper aktif, yang jatuh cinta pada Limario, pemuda kalem, manja, cool, dan polos, bagaimana cara Rose menaklukan dan membuat Rio jatuh bertekuk lutut padanya? simak saja ceritanya.