13. Flu

1.3K 228 32
                                    

Akhir nya, Irene di buat kerepotan, karena Rose dan Rio menggigil hebat pasca menjalani hukuman dibawah guyuran hujan, dia tentu tak ingin sang keponakan tersayang sakit, dan terpaksa ia menghubungi unnie nya, sementara Rio dan Rose di toilet karena baju nya basah semua.

Minho sang utusan dari keluarga Jung pun membawa baju ganti, selimut serta handuk kering untuk Rio menuju ke toilet pria, pemuda itu tak bisa diam saking kerasnya tubuh nya gemetar.

"Tuan muda" Minho membawakan semua keperluan untuk Rio.

"Berikan selimut dan jaket ini untuk Rose di toilet perempuan" ujar Rio dengan mulut dan gigi yang bergemeretak.


"Tapi tuan. . . " tolak Minho



"Berikan saja, dia juga sama kedinginan nya dengan ku" kesal Rio, yang mengkhawatirkan Rose.



"Baik tuan" patuh Minho.


"Kenapa dibawa keluar?" Bingung Irene melihat Minho membawa keluar jaket dan selimut untuk Rio.


"Tuan muda meminta untuk di antarkan pada gadis bernama Rose, nona, dia ditoilet perempuan" jawab Minho

"Sini, biar aku yang mengantar nya" Irene merebut barang yang akan Minho antar dengan kasar, lalu membawa nya toilet perempuan.




Tok. . . Tok. . .tok. . .



Irene mengetok pintu bilik yang Rose tempati.



Ceklek



"M-miss" gugupnya menunduk takut


Bruk


Irene menyerahkan jaket dan selimut ditangan nya kearah perut Rose dengan kasar nya.


"Jika sampai terjadi sesuatu dengan keponakan ku, aku tak akan segan untuk mengeluarkan mu dari sekolah ini" ancam Irene.



"Keponakan" beo Rose terkejut.




"Iya, Rio adalah keponakan ku, mommy nya adalah kakak perempuanku" jelas Irene ketus, dia lalu meninggalkan Rose yang masih terdiam karena terkejut dengan fakta yang baru dia ketahui sekarang.



Bugh



Suara pintu tertutup membuyarkan lamunan Rose, dia lalu menepuk jidad nya sendiri, menyadari kebodohan nya.


Minho menunggu Rio di luar toilet, dengan membawa cup berisi susu coklat panas untuk sang tuan muda.


"Tuan" dia lalu menyerahkan pada Rio yang keluar dengan seragam baru nya, serta berselimut handuk.



"Hanya satu?" Tanya Rio




"I-iya tuan, nona Bae yang menitipkan untuk tuan muda tadi" jawab Minho.



"Rosie" panggil Rio pada gadis yang baru keluar dari toilet perempuan, yang dipanggil menoleh, Rio menyodorkan cup minuman nya pada Rose, merasa memang butuh sesuatu yang hangat Rose pun tanpa ragu menerima nya, lalu meneguk isi nya, uap panas mengebul dari mulut Rose, saking dingin nya cuaca, mereka berdua terkekeh, Rio lalu mengambil cup ditangan Rose dan ikut meminum nya, sekarang mulut nya lah yang mengeluarkan uap, Rose tertegun dengan tingkah Rio, jika dibilang dia merasa istimewa, iya, karena Rose ingat, Rio dulu menolak lolipop dari Krystal, giliran meminum coklat dari cup yang sama dengan nya, Rio tak masalah, Minho menggeleng melihat tingkah tuan muda nya itu.

"Rosie" panggil Rio pada gadis yang baru keluar dari toilet perempuan, yang dipanggil menoleh, Rio menyodorkan cup minuman nya pada Rose, merasa memang butuh sesuatu yang hangat Rose pun tanpa ragu menerima nya, lalu meneguk isi nya, uap panas men...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Love, And My Luck, They Came From PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang