Hana mengerjap untuk beberapa saat setelah sepenuhnya membuka mata. Entah mengapa ada sebuah dorongan kebahagiaan yang Hana rasakan setelah membuka mata pagi ini. Kemudian Hana sedikit kaget mendapati dirinya hanya berbalut selimut tanpa sehelai kain tambahan.
Pandangan Hana teralihkan ke arah tepi ranjang ketika merasakan ranjang sedikit berdecit. Seorang pria sedang mengkancingi kemeja duduk di tepi ranjang, membuat Hana memutar ingatan ke malam kemarin. Tautan kemarin berlanjut ke ranjang setelah acara tteokbokki mereka selesai. Membayangkannya saja bisa kembali membuat Hana berdebar.
Sekali lagi, Hana tak pernah menduga itu terjadi. Hana menengok ke arah jarum jam dan melihat sudah hampir jam 11. Hana benar-benar bangun kesiangan.
Min Yoongi berbalik setelah menyadari pergerakan Hana. Yoongi terlihat sangat segar dengan poninya yang setengah basah. Sepertinya pria itu mendahului Hana untuk membersihkan diri. Kini Yoongi sudah mengenakan kemeja putih yang mungkin sempat diambilnya di ruang pakaian.
Min Yoongi tersenyum seraya mendekat ke arah ranjang. Hana bergerak otomatis merapatkan selimut di tubuhnya. Tentu saja Hana malu. Min Yoongi merendahkan tubuh dan mengecup bibir Hana.
Hana masih sangat berdebar, bahkan ketika Yoongi sudah kembali menjauhkan diri. Baiklah, Hana akan menganggap kecupan Yoongi adalah hidangan pembuka sebelum sarapan. Mungkin pengganti satu gelas susu di pagi hari? Itu sangat manis di pagi hari.
"Bersihkan dirimu. Seseorang menunggumu di dapur," Min Yoongi berucap sambil menatap Hana.
Hana sedikit bingung. "Siapa?"
"Nanti kau akan tau," balas Yoongi.
♡♡♡♡♡
Tiga orang sudah menempatkan diri di meja makan. Bersiap-siap menyantap sarapan pagi ini. Beberapa hidangan rumahan khas Korea tersaji di atas meja. Seseorang membuatnya spesial untuk Hana dan Yoongi.
Ternyata seseorang yang Yoongi maksud adalah wanita yang sama dengan wanita yang menyiapkan hidangan sarapan pagi ini. Ibu Hana.
Hana tak tau sejak kapan ibunya sudah ada di dalam satu rumah bersama mereka. Yang Hana tau saat gadis itu menginjakkan kaki di dapur, sudah tersaji beberapa hidangan sarapan di atas meja.
"Yoongi akan pergi?" Ibu Hana menyadari Yoongi yang mengenakan kemeja putih polos.
"Ada sesuatu yang harus kuurus di agensi. Hanya sebentar," jawab Yoongi sambil memulai menyantap sarapan.
Hana hanya berbicara seperlunya—tepatnya, gadis itu tak mengerti bagaimana cara bersikap.
"Lalu, Hana kapan akan mulai kembali bekerja?" Nyonya Choi berpindah pada putrinya. Tatapanya penuh harapan.
"B-besok. Aku akan mulai bekerja besok," jawab Hana ragu. Hana benar-benar tak menyiapkan apapun, gadis itu tak menduga ibunya akan berkunjung hari ini.
Ibu Hana mengangguk-angguk. Yoongi memperhatikan Hana yang kini mulai sibuk dengan piringnya. Hana terlihat sama sekali tak ingin membuka obrolan baru. Tak ada yang ingin memperpanjang obrolan tentang pekerjaan.
Suara sumpit dan sendok yang beradu dengan piring terdengar begitu nyaring memecah keheningan.
"Kulihat ada sisa tteokbokki dalam pot. Kalian membuatnya?" Ibu Hana bertanya lagi. Kini mengubah topik.
Wanita paruh baya itu menatap Hana sesekali. Harapnya Hana meresponnya seperti tempo yang lalu. Namun, dari sisi Hana, gadis itu masih sangat canggung walau Hana bisa merasakan ibunya menatap ke arahnya sesekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ex-Idol
FanfictionChoi Hana dipertemukan lagi dengan Min Yoongi. Bukan lagi dalam ikatan teman masa kecil, melainkan dalam ikatan sebuah pasangan suami istri. Di luar sana orang bilang cinta pada masa kecil hanyalah sebuah cinta monyet. Hana sempat menaruh perasaan...