Yang lupa sama akhir cerita chapter kemarin bisa discroll down buat baca lagi, karena chapter ini berkaitan sama chapter sabtu lalu.
Jangan lupa tombol bintang dipojok bawah di klik untuk vote💜
Happy reading💜
____________"Beberapa paparazzi sempat tertangkap CCTV di stadium. Kau harus lebih berhati-hati," manager Yoongi berucap seraya menginjak rem saat mobil di depan mobil yang mereka kendarai berhenti.
"Harus berhati-hati seperti apa lagi? Bukankah kau selalu membatasi pergerakanku?" tanya Yoongi menyindir. Sikunya menjadi tumpuan di kaca mobil, sedangkan jemarinya bermain dengan rambutnya yang sedikit basah karena keringat.
Yoongi baru saja menyelesaikan rehearsal untuk mini konsernya beberapa hari lagi.
"Ya. Itu demi kebaikanmu, bukan?" manager Yoongi tak mau kalah.
Yoongi tak menjawab setelahnya. Hanya menunggu lampu jalanan berubah menjadi hijau. Yoongi bahkan tak terlihat terlalu peduli bagaimana suasana malam yang damai di kota yang kini pria itu pijaki.
"Besok pagi-pagi sekali kita sudah meninggalkan hotel untuk interview, setelahnya kita ke stadium untuk rehearsal."
Manager Yoongi terus berucap. Mengingatkan jadwal pekerjaan Pria Min itu, bahkan menjaga Yoongi juga adalah tugasnya.
Yoongi tentu saja mendengarnya. Hanya malas memberi tanggapan. Pria dengan kemeja hitam dan celana panjang hitam itu hanya diam. Yoongi sedikit formal dan mengganti pakaiannya setelah rehearsal karena harus menghadiri satu lagi pertemuan malam ini.
Lampu jalan berubah menjadi hijau. Jalanan memang cukup padat, membuat mobil yang ditumpangi Yoongi berada di deretan belakang. Mungkin mobil yang dikendarai managernya itu bisa saja kembali terjebak lampu merah dalam dua kali perhentian.
Yoongi menengok ke sebelah kiri dan menemukan dirinya terpampang disana dalam bentuk papan iklan. Itu adalah ucapan selamat ulang tahun dari fans. Kemudian Yoongi memalingkan pandangan sedikit ke kanan, dan berhenti cukup lama disana sebelum Pria Min itu menyadari sesuatu.
"Lalu hari selanjutnya akan full istirahat. Kau tak boleh kemanapun," manager Yoongi kembali berucap saat mulai menancap gas mobil. Jalanan di depan sudah merenggang.
Kali ini Yoongi benar-benar mengabaikan ucapan managernya. Fokusnya sudah berpindah ke arah seorang gadis dengan syall melilit di leher. Pandangan Yoongi masih berhenti di gadis itu bahkan ketika mobil yang ditumpanginya sudah melewati gadis itu, membuat Yoongi menengok ke belakang. Itu terjadi sangat cepat.
"Yoon, kau dengar aku?" tanya manager Yoongi bingung melihat ekspresi Yoongi.
"Hyung, hentikan mobilnya," perintah Yoongi dengan nada tegasnya.
"Ada apa?" manager Yoongi tentu bingung.
"Aku melihat Hana, hyung." Yoongi bergegas akam melepas beltnya.
"Kau gila? Mana mungkin!" manager Yoongi tak mau kalah. Seolah pemikiran Yoongi hanya karangan.
"Hyung, hentikan. Kumohon. Aku tak akan melewatkannya lagi," Yoongi sudah terdengar emosi kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ex-Idol
أدب الهواةChoi Hana dipertemukan lagi dengan Min Yoongi. Bukan lagi dalam ikatan teman masa kecil, melainkan dalam ikatan sebuah pasangan suami istri. Di luar sana orang bilang cinta pada masa kecil hanyalah sebuah cinta monyet. Hana sempat menaruh perasaan...