"Korban menuntut untuk menarikmu ke pengadilan."
Ucapan salah satu petugas kepolisian yang menangani kasus Insu masih terniang di benak Hana.
Pagi ini Hana akan mengurus kasus Insu. Hal itu juga yang membuat Hana harus ijin dari perusahaan.
"Namun, korban bisa kapan saja mencabut tuntutan. Sebaiknya kau selesaikan masalah secara intern dulu."
Kalimat dari petugas kepolisian satu itu yang membuat Hana kini menyusuri jalanan dengan mobil pribadinya. Menuju ke arah suatu tempat yang sudah ditentukan.
"Noona, biar aku saja yang menyetir."
Insu yang sedari tadi ada di seat sebelah Hana berucap. Agaknya khawatir karena mengetahui Hana yang jarang mengemudi sendirian. Insu tau benar kakaknya lebih suka naik angkutan umum untuk berpergian karena alasan kecelakaan kecil yang sempat membuat gadis itu trauma.
"Jaga sikapmu nanti. Sebisa mungkin kita harus segera menyelesaikan masalah ini." Hana berucap dingin menepis pertanyaan Insu.
♡♡♡♡♡
Hana sempat menghembuskan nafas sebelum mengetuk pintu di hadapannya dan perlahan mendorong pintu itu untuk membuat jalan.
Aroma khas rumah sakit sedari tadi sudah mulai nyaman masuk ke indra penciuman. Insu mengikut setelah Hana lebih dulu masuk.
Ketiga insan yang berada di dalam ruangan menengok ke arah Hana dan Insu bergantian. Khususnya seorang pria sebaya Insu yang tengah duduk di atas ranjang rawat menatap Insu tajam. Ada beberapa balutan perban di tubuh pria itu.
"A-annyeonghaseo," Hana berucap ragu. Bagaimanapun Hana harus bisa menyelesaikan masalah adiknya sebelum merembet kemana-mana.
Pria sebaya Insu yang duduk di atas ranjang tak lain dan tak bukan adalah teman yang Insu ajak berseteru. Dua orang lainnya adalah ayah dan ibu teman dari Insu.
"Aku membawa ini untuk putramu. Semoga lekas sembuh," Hana berusaha bersikap ramah sebisa mungkin sambil memberikan parsel buah ke arah ibu teman Insu.
"Kedatanganku kemari untuk meminta permohonan maaf atas perbuatan adikku," lanjut Hana.Insu di belakang Hana menunduk. Bukan karena takut, Insu hanya merasa Hana tak harus melakukan semua ini. Seakan menjatuhkan harga diri.
"Jadi kau Choi Insu? Kau yang sudah membuat putraku dilarikan ke rumah sakit?!"
Ibu dari teman Insu berucap emosi setelah menyadari kehadiran Insu.
"Sekali lagi, aku meminta maaf atas perbuatan Insu," tambah Hana bersungguh-sungguh.
Ibu dari teman Insu membuang wajah ke samping secara angkuh.
"Kau kira maaf bisa mengembalikan wajah anakku yang memar?" sinisnya.
Pria paruh baya yang diketahui sebagai ayah dari teman Insu bangkit dari sofa tunggu.
"Siapa namamu, nak?" tanyanya tidak terdengar ramah dan juga tak terdengar dingin.
"A-aku Hana. Kakak kandung dari Insu," jawab Hana membungkuk sebagai tanda hormat.
"Orang tua kalian sudah tau tentang ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ex-Idol
FanficChoi Hana dipertemukan lagi dengan Min Yoongi. Bukan lagi dalam ikatan teman masa kecil, melainkan dalam ikatan sebuah pasangan suami istri. Di luar sana orang bilang cinta pada masa kecil hanyalah sebuah cinta monyet. Hana sempat menaruh perasaan...