14| Janji

30.2K 3.1K 132
                                    

Hari sudah menggelap ketika gadis dengan black skirt di atas lutut dan blouse putih keluar dari gedung penerbitan. Hari ini cukup melelahkan untuk Hana, ditambah lagi rapat dadakan yang mengharuskan Hana menggunakan pakaian formal.

"Hana, mau ikut dengan kami juga?"

Rekan kerja Hana menyapa, otomatis Hana menghentikan langkah.

"Kukira kau sudah pulang lebih awal. Kita berencana makan malam dan sedikit minum bersama. Kau harus ikut," Eunsan yang juga ada dalam grombolan itu menawarkan Hana.

Hana terdiam, nampak mempertimbangkan. Jika dipikir-pikir Hana cukup tertekan belakangan ini. Mungkin tak ada salahnya untuk sedikit bersenang-senang.

"Baiklah. Ayo," jawab Hana akhirnya.

Dan juga Min Yoongi tak ada di rumah. Tak ada alasan untuk Hana menolak ajakan teman-temannya.

"Jinjja? Pasti akan seru," teman Hana berseru.

Kemudian Hana, Eunsan, dan teman-temannya yang lain menjauh dari gedung perusahaan.

♡♡♡♡

Lampu gedung-gedung sudah dinyalakan hampir tak bercelah ketika Hana dan rekan kerjanya menyelesaikan makan malam. Sekitar jam 11 malam Hana dan rekannya baru memutuskan untuk beranjak dari restoran.

Mereka berbincang banyak hal, tertawa, dan bersenda gurau. Hal langka bagi Hana bisa berkumpul dengan teman-temannya. Hana merasa kembali ke masa muda, hidup tanpa beban.

Hana tak banyak minum, gadis itu hanya mencoba tawaran Eunsan. Hana tak terlalu suka minum.

"Hana, mau ikut denganku?" Eunsan menawarkan setelah hanya tersisa mereka.

Hana cukup takjub dengan betapa kuat teman-temannya minum, walau akhirnya mereka terlihat sedikit teler dan membuat beberapa dari mereka harus menelpon kekasih untuk menjemput.

"Ani. Rumahku hanya melewati satu perhentian bus. Kau tau, bukan? Itu tak jauh," tolak Hana sambil membenahi letak tas bahunya.

"Baiklah. Hati-hati dijalan," Eunsan akhirnya masuk ke dalam mobilnya setelah Hana membahas dengan anggukan dan lambaian selamat tinggal.

Hana terlihat menghela nafas setelah mobil Eunsan menghilang dari pandangnya. Bukannya Hana tak menyukai berkumpul bersama teman-temannya, hanya saja Hana masih merasa janggal. Min Yoongi hanya menginap di studio, mengapa Hana merasa Min Yoongi begitu jauh?

Apa baru saja Hana mengharapkan Min Yoongi ada di dekatnya? Nyatanya Hana sudah mulai kecanduan dengan sikap manis Min Yoongi. Seharusnya gadis itu membuat batas. Min Yoongi bisa berbalik menjadi dingin lagi sewaktu-waktu. Kembali tak acuh.

Kaki-kaki Hana mulai menyusuri trotoar. Terlihat beberapa meter di depan sana masih ada orang-orang yang menunggu bus walau waktu sudah menunjukan hampir jam 11 malam. Kota sepadat Seoul tak pernah sepi, bus masih beroprasi hingga tengah malam.

Hana mempercepat langkah ketika melihat bus sudah mendekat di perhentian. Lebih cepat, lebih baik. Hana ingin segera membersihkan diri dan bertemu dengan ranjang. Harinya sedikit berkesan kali ini.

Hana mengambil duduk di sisi kaca. Gadis itu merasakan kepalanya mendadak pening, mungkin efek samping dari minumannya mulai bekerja, membuat Hana harus menyandarkan kepalanya ke kaca transparan bus.

Gedung-gedung tinggi dengan lampu-lampu yang menyala, Hana memperhatikannya. Tanpa sadar hal itu membuat maniknya lelah, perlahan kantuk menyerang, dan Hana berakhir tertidur.

Married With Ex-IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang