30| Sorry

28K 3K 480
                                    

Mobil dengan plang taxi dipasang di atapnya, memecah jalanan Kota Seoul tepat setelah gadis yang mengambil duduk di seat belakang memberitahu tujuannya. Gadis dengan balutan long dress bermotif bunga yang diselingi long coat duduk tenang sambil menatap langit Kota Seoul yang sebentar lagi menggelap.

Hari ini cukup melelahkan untuknya, namun jauh lebih baik dari beberapa hari sejak kejadian yang menakutkan itu. Hana berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak ada dalam kondisi seperti tempo hari lalu, walau keadaannya saat ini hubungannya dengan Yoongi belum menemukan titik terang.

Yoongi masih tak berkabar. Entah apa yang bisa membuat Yoongi pergi tanpa kabar selama itu dari Hana. Sudah seminggu lebih Yoongi pergi. Yoongi tak mengangkat panggilan Hana ketika gadis itu ingin memperbaiki semuanya. Sebaliknya pun juga tidak, Yoongi tak mengabari Hana sama sekali. Apa yang sebenernya Yoongi inginkan?

Hana tak ingin ambil pusing lagi dengan itu. Gadis itu mencoba menikmati kesendiriannya. Semakin lama, maka semakin terbiasa. Hana mencoba menjaga dirinya dengan baik, mengurangi pikiran-pikiran yang bisa membahayakan si kecil dalam perutnya. Hana akan menjadi ibu yang baik, itu terbukti ketika kini Hana turun dari taxi dan melangkah masuk ke salah satu klinik kandungan setelah membayar tagihan taxi.

Tas tangannya masih dibawa kemanapun, mulai dari perusahaan sampai kini di klinik. Hana tersenyum ramah kepada beberapa orang yang berpapasan dengannya walau sejujurnya Hana tak mengenal orang-orang itu.

"Selamat sore. Aku sudah membuat janji dengan dokter kandungan hari ini, namun aku sedikit terlambat," ucap Hana kepada resepsionis.

"Oh, Dokter Kye sudah menunggu nona di ruangannya," balas resepsionis itu sopan.

Hana kembali melangkah setelah mengucapkan terimakasi dan mengangguk ramah ke arah resepsionis. Hana dihadapkan dengan pintu bertuliskan 'Gynecologist'.

"Oh hey, eonnie."

Seorang gadis cantik dengan jas dokter menyapa Hana dari meja kerjanya.

"Maafkan aku sedikit terlambat," Hana meminta maaf.

"Tak masalah, eonnie. Aku baru saja akan menelponmu," balas dokter cantik itu sambil mulai mengalungkan stetoskop di lehernya.

Hana mendekat ke arah ranjang pasien yang ada dalam ruangan tersebut setelah diperintahkan.

"Bagaimana kabar ayahmu?" tanya Hana ketika Dokter Kye yang lebih muda darinya mulai menyentuhkan stetoskop di dada Hana.

"Kondisi ayah sudah mulai membaik, eonnie. Hanya saja memang mudah lelah jika bekerja di rumah sakit. Ayah sudah lanjut usia," balas Dokter Kye yang terdengar sangat bersahabat.

Kye adalah anak dari dokter pria paruh baya yang sempat menangani Hana ketika kejadian kontraksi tempo hari lalu. Dan ayah Kye juga yang mengusulkan Hana untuk mengkonsultasikan kandungannya kepada putrinya sendiri, Kye.

"Kau putri yang baik. Mau meneruskan jejak ayahmu," ucap Hana menatap bangga Kye.

Kye tersenyum.

"Kondisi kandungan eonnie membaik dari minggu lalu," ucap Kye yang kini sudah kembali berpindah mengambil duduk di meja kerja—tepatnya di depan laptopnya.

Hana juga mengikut setelah Kye dan mengambil duduk di depan meja.

"Jauh lebih baik dari sebelumnya. Tapi, apakah Eonnie memiliki masalah makan?" tanya Kye meneliti tubuh Hana.

"Maksudmu?" tanya Hana yang kurang mengerti.

"Tidak, hanya saja kau tak terlihat seperti wanita yang sedang mengandung jika diamati sekilas. Walau ini masih di fase trimester," jelas Kye.

Married With Ex-IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang