Kali ini dasi berwarna hitam dengan sedikit detail. Hana kembali menyimpulkan dasi Yoongi.
"Tak mau memberi tumpangan Hana ke perusahaan? Ibu kira jalan ke agensi dan perusahaan searah," Nyonya Min yang duduk di meja makan membuka suara.
"Ibu tau sendiri posisiku bagaimana," balas Yoongi mengambil tas tangannya di kursi.
"Tidak usah. Aku bisa berangkat dengan mobilku," balas Hana.
"Pemandangan yang tidak enak dilihat, padahal ibu sudah akan pergi." Nyonya Min terlihat tak rela dengan keputusan Yoongi.
Hanya terdengar helaan nafas dari Yoongi, setelahnya pria dengan kemeja putih itu melangkah menjauh.
"Apa selalu sedingin itu? Kurasa kau akan menangis jika Hana minta cerai." Sebenarnya itu hanya ancaman dari Nyonya Min. Min Yoongi sudah berlalu begitu saja.
Jika berucap tentang perceraian, itu akan kembali membawa Hana ke suasana malam kemarin. Otaknya berpikir dua kali lebih sulit jika memikirkan kata cerai. Sikap Yoongi malam kemarin membuatnya kembali tak mengerti. Setelah membicarakan tentang dua opsi yang berakhir mendebarkan untuk Hana, Pria Min itu pergi begitu saja ke studio dengan alasan menepati janji yang dibuat.
Memang Min Yoongi sempat mengatakan jika hari sudah beganti larut, maka pria itu akan pindah untuk tidur di studio. Yoongi benar-benar melakukan itu. Dengan tak bertanggungjawabnya membiarkan Hana berdebar sendirian tanpa penjelasan yang pasti.
♡♡♡♡♡
Ponsel di sisi monitor terus bergetar. Si gadis pemilik ponsel lebih milih mengabaikan-bukan mengabaikan, ternyata gadis itu sedang larut dalam pikirannya sendiri.
Pandangan Hana menatap ke arah layar monitor di hadapannya, tangan kanannya masih menggenggam mouse, hanya saja pikirannya yang melayang kemana-mana.
"Hana."
Hana tak terusik ketika teman di bilik lain berusaha menyadarkannya.
"Hana, ponselmu."
Hana segera tersadar ketika merasakan tepukan di bahunya.
"Oh, terimakasi. Aku tak sadar jika ponselku berbunyi," jawab Hana cepat.
Ketika Hana akan mengangkat panggilan, layar ponselnya sudah kembali menggelap.
"Sepertinya kau banyak pikiran belakangan ini."
Hana menggeleng. "Aku baik-baik saja," balas Hana.
Sejujurnya memang banyak yang Hana pikirkan belakangan ini. Terutama memikirkan perkataan ibu mertuanya tentang 'anak' dan juga memikirkan dua opsi yang Yoongi berikan.
"Oh, Eunsan. Apa kau baru saja habis berlari?" Teman Hana kembali menyadarkan Hana tentang keberadaan Eunsan.
Eunsan baru saja muncul di depan bilik Hana dengan nafas yang tak beraturan.
"Hana, Min Yoongi-," ucap Eunsan tercekat karena nafasnya yang berderu.
Mendengar Eunsan mengucapkan nama Yoongi membuat raut wajah Hana otomatis menegang.
"Min Yoongi datang ke perusahaan!" lanjut Eunsan cepat dan itu berhasil membuat perhatian orang seisi ruangan beralih ke arah mereka.
♡♡♡♡♡
Hana memperhatikan dua pria yang bejalan beriringan dari balik kaca transparan ruang kantornya. Di hadapannya sudah ada banyak pegawai perusahaan lain yang berkumpul dan mengaktifkan kamera mereka. Hana bahkan tak sadar ketika Eunsan menariknya untuk melewati kaca pembatas dan bergabung dengan pegawai wanita lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ex-Idol
FanfictionChoi Hana dipertemukan lagi dengan Min Yoongi. Bukan lagi dalam ikatan teman masa kecil, melainkan dalam ikatan sebuah pasangan suami istri. Di luar sana orang bilang cinta pada masa kecil hanyalah sebuah cinta monyet. Hana sempat menaruh perasaan...