Lentera yang sengaja dipasang di sisi kanan dan kiri gang sempit, membuat suasana menjadi semakin hangat. Arsitektur bangunan khas Jepang begitu memanjakan penglihatan. Malam itu sama seperti malam yang lalu di salah satu daerah yang terdapat di Jepang, Pontocho.
Pria yang tengah menggandeng tangan gadis berhoodie kebesaran itu, terasa begitu menikmati perjalanan mereka malam ini. Tanpa kekhawatiran—lebih tepatnya pria itu ingin membuang jauh-jauh statusnya sebagai seorang idol. Sekali saja, untuk malam ini Yoongi ingin bebas menggenggam tangan Hana di tengah keramaian tanpa seorangpun menyadari.
"Tak akan ada yang mengetahui identitas kita. Kumohon, bersenang-senanglah malam ini tanpa kekhawatiran bersamaku," Min Yoongi berucap lagi. Entah sudah yang keberapa kali.
Hana sudah was-was sedari Min Yoongi membawanya pergi tanpa ada kesepakatan dari kedua belah pihak. Sungguh menantang, juga Hana tak terbiasa melihat bagaimana dua pria dewasa berbadan tegap terus mengawasi pergerakannya dengan Yoongi. Itu adalah bodyguard yang diperintahkan manager Yoongi untuk mengikuti mereka. Hal itu juga baru untuk Hana, untuk pertama kalinya Hana pergi dengan Min Yoongi diawasi oleh bodyguard.
"Anggap saja mereka tidak ada," Yoongi menyadari jika Hana tak berhenti melirik ke arah bodyguard yang berjalan di belakang mereka ikut menyusuri suasana malam Kota Tokyo.
Dua bodyguard itu jauh di belakang, namun tetap saja itu sedikit aneh untuk Hana walau mereka sudah menyamar dan berlagak seperti orang kebanyakan. Juga, Hana bisa tiba-tiba mendapati bodyguard Yoongi sudah ada di depannya, atau mungkin di seberang jalan. Entah bagaimana caranya. Yang jelas Hana sudah benar-benar tau bahwa pria yang kini menggandeng tangannya bukan pria biasa, dia seorang idol yang berpengaruh.
Mereka terus menyusuri gang kecil tersebut, melewati restoran, bar, tempat-tempat hiburan malah, bahkan pedagang-pedagang kecil yang menjajakan barang dagangannya di sisi jalan. Seperti saat ini, Min Yoongi berhenti di salah satu penjual minuman fermentasi khas Jepang dan itu membuat Hana juga ikut menghentikan langkah.
"Kau pernah membelinya?" tanya Yoongi ke arah Hana yang memang sudah hampir tiga bulan menetap di Jepang.
Hana menggeleng.
"Mau coba?" tawar Yoongi lagi.
Hana menggeleng lagi.
"Baiklah," Yoongi membawa tangan Hana lagi untuk kembali berjalan beriringan.
Tiba-tiba Yoongi mendekap bahu Hana, membuat Hana langsung mendongak untuk menoleh ke arah pria itu.
"Y-yoon?" Hana mulai khawatir.
Gadis itu takut bahkan sejak Yoongi tak melepaskan genggaman tangannya. Hana takut jika ada yang menyadari identitas mereka, walau mereka memakai masker penutup wajah dan topi, tetap saja Hana takut. Mungkin jika sekedar berjalan beriringan akan menjadi lebih aman, namun sepertinya berkencan dengan cara seperti itu sangat bukan Min Yoongi.
Yang ada malah Min Yoongi semakin mendekap Hana dan mengecup kening Hana dari balik penutup wajahnya. Hana sudah sangat berdebar. Tak pernah membayangkan akan melewati malam seperti ini bersama Min Yoongi.
Dan kini Hana sudah mendapati dirinya berpindah dengan tautan tangan yang tak pernah berniat untuk dipisahkan sekalipun, mereka duduk di sisi danau. Menikmati segala yang disuguhkan malam ini. Terlihat romantis dan hangat, sekalipun mereka hanya duduk dan menikmati pantulan cahaya dari lampu taman di sekeliling danau, bayangan terpantul di atas air yang tenang. Ada beberapa pasangan juga yang melakukan hal yang sama, bahkan lebih intim. Namun, jika sudah berdua maka akan seperti dunia hanya milik mereka. Bahkan dua bodyguard yang mecoba mengawasi sambil berduduk santai di bar terbuka yang tak jauh dari danau sudah benar-benar Hana dan Yoongi abaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Ex-Idol
FanfictionChoi Hana dipertemukan lagi dengan Min Yoongi. Bukan lagi dalam ikatan teman masa kecil, melainkan dalam ikatan sebuah pasangan suami istri. Di luar sana orang bilang cinta pada masa kecil hanyalah sebuah cinta monyet. Hana sempat menaruh perasaan...