Minnie (3)

585 97 32
                                    

Akhirnya tibalah hari pemotretan untuk foto audisi club model. Sejak jam 5 pagi, mereka sudah berkumpul di rumah Jisoo. Dan sekarang, Jisoo dan Jennie sedang bertengkar mengenai apakah rambut Miyeon digerai saja atau diikat setengah ke belakang.

"Digerai lebih keliatan aura nya tau!" Ucap Jisoo sambil berdecak pinggang.

"Kalau diikat setengah dia makin keliatan polos lho!" Ucap Jennie tidak mau kalah.

Minnie hanya duduk di sofa sambil menatapi dua temannya itu, sudah lebih dari 10 menit mereka bertengkar dan sepertinya masih akan berlanjut. Dia menopang dagunya di sandaran sofa sambil sesekali menghela napas.

"Emang kalau diikat setengah gak bisa sekalian digerai ya?" Tanya Minnie dengan nada bosan.

"Gimana maksud kamu?" Tanya Jisoo dan Jennie serentak.

"Sini biar aku buat..."

Minnie bangkit dan menghampiri Miyeon yang duduk di depan kaca. Mereka saling bertukar senyum sebelum Minnie memulai aksinya.

Minnie mengambil beberapa helai rambut di atas telinga Miyeon kemudian mengikatnya kebelakang. Dia membiarkan sisa rambut yang lain tergerai ke bawah, bahkan ada beberapa helai yang terlepas di sisi wajah Miyeon. Meskipun terkesan tidak rapi dan cukup berantakan namun aura dewasa nan polos terpancar jelas dari wajah Miyeon.

"Gimana?" Tanya Minnie sambil menatap kedua temannya dari kaca.

"C-cantik..."

"Gud! Sekarang kita bisa mulai pemotretan nya kan?"

Mereka berempat pun pergi ke taman belakang milik keluarga Jisoo. Taman itu tidak begitu luas, hanya sekitar satu setengah hektar, namun terlihat sangat asri dan damai. Ada sebuah pohon besar yang terletak tepat ditengah taman, di atas pohon itu dibangun sebuah rumah pohon yang terhubung dengan rumah utama menggunakan kereta gantung mini.

"Mau foto dimana?" Tanya Jisoo.

"Aku udah punya satu tempat yang paling cocok," ucap Minnie sambil menuntun jalan.

"Emang kamu udah pernah ke sini sebelum nya?" Tanya Jisoo heran.

"Tadi selama kalian bertengkar, aku ngajak bibi Lee keliling taman ini. Cuci mata sekalian briefing,"

"Oooo gitu..."

Setelah berjalan sekitar 10 menit, mereka akhirnya tiba di tempat yang diinginkan Minnie. Hamparan bunga Helbra baby pink yang memanjakan mata terbentang di sana.

"Ini dia," ucap Minnie dengan senyum puas.

"Bunga Helbra? Diantara semua bunga yang ada di sini, kenapa kamu milih Helbra?" Tanya Jennie sambil memetik setangkai bunga itu.

"Ini bunga kesukaan ku. Bentuknya sederhana, gak semewah bunga lain tapi dimataku kesederhanaan nya lah yang menjadi daya tarik utama," ucap Minnie memandang Miyeon, bukannya bunga Helbra.

"Bunga ini melambangkan kelembutan dan ketenangan jiwa, tapi warna baby pink nya justru memberikan kesan cinta yang lembut, tanpa ada paksaan dan nafsu, seperti cinta pertama yang masih malu-malu," Minnie mengatakan itu sambil menatap Miyeon, dia bahkan tidak berkedip sekali pun.

"Miyeon bisa tenggelam dalam tatapan kamu itu Min," goda Jennie.

"Eh? Uhhh..."

"Kita mulai pemotretan nya," ucap Jisoo, menyelamatkan Minnie yang salah tingkah.

Akhirnya pemotretan pun di mulai. Minnie meminta Miyeon untuk duduk di tengah hamparan bunga sambil menyilangkan kakinya. Miyeon memegang setangkai bunga di depan wajahnya, hanya memperlihatkan kedua matanya yang terpejam.

Apocryphal: Kalopsia || SooShu/MiShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang