Misi 6(13)

379 72 10
                                    

Banyak orang percaya kalau angka 13 adalah angka sial...
______________________________________

"U-uhh..."

Mereka mulai kewalahan untuk bertahan di dalam lingkaran. Hujan peluru yang diarahkan kepada mereka sangat bertubi-tubi dan tanpa ampun.

"M-minnie... Apa rencana kita selanjutnya?" Tanya Jennie, menahan punggung Soyeon dari belakang.

"E-eh.."

"Jangan bilang Kakak gak punya rencana?" Tanya Yuqi, membantu Miyeon mengangkat tameng.

"Heheh... Ya maap. Aku cuma susun rencana sampek kita bisa ketemu Jisoo, setelah itu ya... Heheh..."

"Halah geblek!"

Dor! Dor!

"Lisa!"

Dua buah peluru berhasil menyusup masuk dan melukai kaki kanan Lisa, membuat gadis Thailand itu kehilangan pijakan dan oleng ke samping. Untung saja, Rose dengan sigap menahan dia.

"Bertahanlah Lisa!"

"Jisoo! Sayang! Cepatlah pikirkan sesuatu! Kita gak bisa bertahan di sini lebih lama lagi," ucap Rose.

"Bukannya kalian udah putus ya?" Bisik Lisa.

"..."

"A-aku punya ide, tapi berbahaya,"

Mereka semua tersenyum lega. Akhirnya Jisoo yang sedari tadi diam seribu bahasa mulai membuka suara. Akhirnya Jisoo yang cerdas dan hebat kembali kepada mereka.

"Kita harus buat ruangan ini jadi gelap gulita, setelah itu revolver ku ini bakalan nunjuk satu orang yang akan jadi umpan untuk menarik perhatian para lawan. Selama umpan ada di luar, formasi kita bergerak perlahan untuk keluar dari ruangan ini,"

"Umpan punya waktu 15 detik untuk berkeliaran di luar formasi. Setelah 15 detik berlalu, dia harus segera kembali ke dalam dan kita akan undi umpan selanjutnya,"

"Gak ada yang lebih berbahaya lagi ya?" Tanya Miyeon lalu tertawa pahit.

"Gimana menurut kalian?"

"Aku rasa kita gak punya pilihan lain. Kita gak mungkin keluar dari sini tanpa pengorbanan apapun kan?" Ucap Minnie.

"Iya, aku juga setuju," ucap Jennie.

"Oke kalau gitu..."

Jisoo menjatuhkan revolver nya ke atas lantai, dia kemudian memutar pistol itu dengan tumit kakinya. Revolver mulai berputar, berputar dan berputar.

Mereka semua menahan napas dengan gugup. Jauh di dalam relung hati mereka, ada raungan yang memohon 'jangan aku!' secara berulang-ulang.

"Minnie, Jennie, Chaeng, Yuqi, kalian bantu aku memecahkan bola lampu di langit-langit," perintah Jisoo.

"Siap!"

Mereka berlima mengambil posisi. Soyeon, Lisa dan Minnie membuat sedikit celah di atas kepala mereka, cukup untuk dilewati beberapa butir peluru.

"Sekarang!"

Dor! Dor!

Seketika ruangan menjadi gelap gulita, serangan beruntun dari tim keamanan berhenti secara perlahan. Suasana hening, tidak ada suara apapun selain hasil gesekan antara lantai dan revolver yang berputar.

Setelah beberapa saat revolver pun berhenti berputar. Jisoo menghela napas panjang lalu menunduk ke bawah, melihat kepada siapa ujung revolver tertuju.

"Soyeon..."

"Siap,"

"Hati-hati ya," ucap Yuqi sesaat sebelum Soyeon melangkah keluar dari formasi.

Apocryphal: Kalopsia || SooShu/MiShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang