Misi 6(3)

497 81 14
                                    

Jisoo berbaring di atas tempat tidurnya. Kamar nya remang-remang, hanya lampu tidur di sisi kanan tempat tidur yang dibiarkan menyala redup. Semua gorden yang menjadi penghalang untuk cahaya matahari masuk, dibiarkan terurai ke bawah.

Sejak pesta penyambutan Shuhua 2 hari yang lalu, Jisoo belum keluar dari kamar itu. Tidak, itu bukan karena dia merasa sedih atau galau atas bubarnya Idle-X. Kondisi tubuhnya semakin melemah, itu saja. Bahkan untuk mengangkat kepalanya pun terasa menyakitkan.

"Shhhh..."

Jisoo mendesis, tangannya mencengkram selimut berwarna krem yang melindungi dirinya dari udara yang mulai dingin. Sakit kepala itu datang lagi, ini masih pagi tapi dia sudah berkunjung lebih dari 4 kali.

"Tuhan, ini sakit sekali..."

"Tolong aku Tuhan..."

"Tolong aku..."

Tak terasa, beberapa tetes air mata mengalir dari sisi matanya. Tetesan air itu berjalan menyusuri kulitnya yang putih sebelum akhirnya bermuara di atas bantal.

Beberapa menit berlalu, rasa nyeri di pelipisnya mulai berkurang. Jisoo menelan ludah, berusaha membasahi kerongkongannya yang mengering. Dia mulai mengatur napas yang tersengal-sengal, berusaha memperoleh dirinya kembali.

Jisoo meraih remote tv yang berada di atas meja, memencet salah satu tombol di sana untuk menyalakan tv yang berada di depan tempat tidurnya.

Breaking news
Telah terjadi kebakaran hebat di salah satu toko bunga di kota XX. Kebakaran diduga dipicu karena adanya korsleting listrik.

Kebakaran terjadi pada pukul 03.22 dini hari dan berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran pada pukul 06.16 pagi tadi.

Sang pemilik toko, Nyonya Lee umur 46 tahun, ditemukan tewas secara mengenaskan di dalam toko. Polisi menduga bahwa Nyonya Lee  terjebak di dalam toko saat kebakaran terjadi.

....

....

....

"Kebakaran?"

"Ada berapa banyak kasus kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini? Kayaknya ini udah yang kesekian kali dalam bulan ini,"

"Eh..."

"Sebentar dulu..."

"Toko bunga di kota XX katanya?"

"B-bukankah itu toko bunga milik Bibi?"

Jisoo berusaha untuk bangkit duduk, melawan rasa berat yang membebani kepalanya. Dia menopang tubuhnya dengan sikut, sedikit bergeser ke belakang agar bisa menyandar di sandaran tempat tidur.

Berikut beberapa foto dari tempat kejadian yang diambil secara ekslusif oleh reporter kami.

"A-ah... B-bibi?"

Jantung Jisoo terasa berhenti berdetak saat melihat foto seorang wanita paruh baya yang terpampang di tv. Dia mengenal wajah itu, dia sangat mengenalnya.

Flashback

Ting... Ting...

"Selamat datang..."

Jisoo kecil berdiri gugup di dekat pintu masuk. Dia melihat ke sekeliling, berpikir bunga mana yang harus dia beli untuk menghibur Jennie yang menangis.

"Kamu mau beli bunga yang mana nak?" Tanya pemilik toko, berlutut di hadapan Jisoo.

"U-uhmm... Aku gak tau Bibi..." Ucap Jisoo sambil menggigit bibirnya.

Apocryphal: Kalopsia || SooShu/MiShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang