Misi 2(3)

859 126 14
                                    

Satu jam lebih telah berlalu, namun Minnie belum bisa menemukan bom atau semacamnya di dekat panggung. Jisoo dan Lisa juga tidak menemukan penonton yang membawa barang barang aneh yang bisa melukai Yuqi. Shuhua dan Soojin, mereka berdua terperangkap dalam kebingungan, rasa ragu melingkupi hati mereka.

Miyeon's side

"Minnie kemana sih? Udah sejam gua duduk di sini, tapi dia gak balik balik,"

"Eh? Jangan jangan dia nemuin sesuatu tentang surat itu?"

"Ck, Minnie! Kebiasaan banget deh, kalau kerja sendirian, gak ngajak ngajak,"

Miyeon bangkit berdiri dan menyusul Minnie ke ruang staff. Anehnya, tidak ada siapapun di sana. Bahkan tidak ada orang yang berlalu lalang di sekitar tempat itu.

Miyeon jadi curiga, apakah ada sesuatu yang tidak mereka ketahui? Atau mungkin mereka lewatkan?

"Tunggu dulu, perasaan dari tadi gua gak ada liat kepala staff deh. Harusnya dia sibuk ngurusin anak buahnya kan?"

Miyeon, mengikuti instingnya, mulai mencari kepala staff yang menghilang. Dia pergi ke ruang makan, ke belakang panggung, ke tempat pengaturan lighting, namun tidak ada tanda tanda kepala staff.

"Eh, kalian ada yang lihat Eunji gak?" Tanya Miyeon pada seorang staff yang berpapasan dengannya.

"Hmm... Tadi terakhir aku liat dia di taman belakang,"

"Ooh gitu ya? Makasih,"

Miyeon segera berlari ke taman belakang. Untuk apa seorang kepala staff pergi ke sana di saat semua anak buahnya sibuk? Dia mencurigakan.

"Eh? Tunggu dulu,"

Miyeon menghentikan lari nya dan berbalik ke belakang.

"Apa yang mereka bawa itu? Kembang api? Kok di rapat tadi kita gak bahas kembang api?"

Otak Miyeon berusaha untuk mencerna informasi yang baru saja dia temukan. Hatinya mengatakan bahwa dia harus segera mengejar staff itu dan menghentikan mereka. Untung saja, kedua kakinya lebih patuh pada perintah hati daripada otak.

Jennie's side

Jennie sedari tadi sibuk di dapur, mempersiapkan makanan untuk para staff dan anggota band. Saat ini semua persiapan konsumsi sudah selesai, dia sedang mengecek semua peralatan yang ada di dapur, siapa tau ada orang yang menyelundupkan sesuatu di sana.

"Eh? Ini bukan merica ya?" Tanya seorang staff yang bertugas di dapur.

"Hm? Mana? Coba aku liat," ucap Jennie lalu mengambil botol merica yang dipegang staff itu.

Jennie mengangkat botol transparan itu ke atas, mencoba untuk memperjelas isinya dengan cahaya lampu ruangan. Serbuk yang di dalam ini jelas lebih halus daripada merica, bahkan warnanya juga lebih pekat.

Jennie mengerinyitkan dahi, jika perkiraannya benar maka sesuatu yang besar akan terjadi. Dia membuka tutup botol itu dengan perlahan, kemudian memasukkan jari telunjuknya untuk mengambil serbuk itu.

Jennie memperhatikan serbuk yang menempel di ujung jarinya dengan seksama. Tidak salah lagi, ini serbuk mesiu yang biasa digunakan untuk senjata api. Bubuk ini mudah terbakar, namun hanya bisa menghasilkan ledakan kecil.

"Oh sial!"

Minnie's side

"Sebenarnya dimana bom sialan itu? Gua daritadi udah kelilingin panggung tapi gak ada apa apa,"

"Atau bom nya di atas panggung ya?"

"Ah nggak, gua sama Miyeon udah ngecek panggung 7 kali sebelum acara dimulai. Lagian Soyeon ada di atas, kalau ada sesuatu yang aneh pasti dia sadar,"

Apocryphal: Kalopsia || SooShu/MiShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang