Misi 6 (1)

609 87 47
                                    

Sejak Shuhua kembali sadar, hingga hari ini, seminggu setelahnya, Soojin selalu membawakan bunga setiap kali dia datang menjenguk. Hal itu tentu saja membuat hati Shuhua menjadi berbunga-bunga, tapi sebenarnya dia cukup bingung dengan tingkah manis (yang tidak biasa) kakak kelasnya ini.

"Hari ini juga bawa bunga?" Tanya Shuhua, mengambil setangkai tulip dari tangan Soojin.

"Hmm..." Soojin hanya membalas pertanyaan itu dengan deheman lembut, lalu duduk di samping Shuhua.

"Ide darimana? Aku yakin ini bukan ide kamu kan?"

"Banyak tanya,"

Soojin menyandarkan kepalanya di ceruk leher Shuhua, menempelkan hidungnya di kulit seputih porselain itu.

"Strawberry dan susu, manis..." Batin Soojin saat menghirup aroma tubuh nona Yeh itu.

"Geli lho!" Ucap Shuhua, mendorong bahu Soojin agar menjauh dari lehernya.

"Itu ide Kak Jennie," ucap Soojin, tidak bergerak dari posisi.

Shuhua bisa merasakan bulu kuduk nya berdiri saat Soojin berbicara tepat di lehernya. YA! TEPAT DI LEHER NYA! Tingkah Soojin ini sungguh mengguncang iman Shuhua. Kalau saja tidak sakit, maka dia pasti sudah... (Ekhem...)

"Kak Jennie? Aku gak tau kalau dia tipe yang romantis,"

"Memang bukan dia yang romantis Shua. Tapi Kak Jisoo,"

"Hah? Gimana?"

"Aku juga kurang paham sih. Cuma kemaren Kak Jennie bilang kalau dulu Kak Jisoo sering ngasi bunga ke dia,"

"Dan kalau Kak Jisoo ngelakuin itu, dia langsung seneng banget. Kalau sakit dia pasti langsung sembuh,"

"Jadi, aku juga mau coba,"

"Dasar... Sejak aku bangun kenapa kamu jadi semanis ini sih Jin?" Batin Shuhua.

"Aku udah sembuh kok," ucap Shuhua, menyandarkan kepalanya di atas kepala Soojin.

"Hmmm... Iya,"

Soojin memeluk perut Shuhua, lalu dengan perlahan masuk ke alam mimpi.

"Ck! Baru dateng juga, langsung tidur. Kak Jisoo nyuruh kamu ngapain sih?"

Jennie's side

Mari kita berpindah ke sisi gadis manis ini. Dia sedang berjalan santai, sendirian, di tengah trotoar yang cukup padat. Kaos putih yang kelonggaran, celana pendek dan sneaker, meskipun pakaian yang dia kenakan sesimpel itu tapi dia tetap berhasil menarik perhatian semua orang yang berpapasan dengannya.

Jennie menghentikan langkahnya di depan sebuah toko bunga. Toko yang dari luar terlihat biasa saja, tapi ketika dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam, suasana seketika berubah.

Aroma bunga-bunga segar yang siap memanjakan hidung siapapun yang masuk, warna-warni setiap kelopak bunga yang membuat siapapun yang melihatnya merasa seperti berada di taman surga, belum lagi sapaan lembut sang pemilik toko yang terdengar sangat menghangatkan hati.

"Selamat datang, hari ini juga datang ya?" Sapa Nyonya Lee, pemilik toko bunga.

"Hehehe iya Bibi. Hati ku lagi kacau, jadi Bibi akan sering melihatku datang kesini,"

"Ah! Apa yang membuat hati gadis manis seperti mu kacau? Kemari lah, duduk sebentar di sini, Bibi akan buatkan teh bunga kesukaan mu," ucap Nyonya Lee lalu pergi ke belakang.

Jennie tersenyum, duduk di kursi kesayangan nya sambil memandangi bunga-bunga yang terpajang rapi di sana.

Tenang, itulah perasaan yang bisa dia rasakan setiap kali berkunjung ke sini.

Apocryphal: Kalopsia || SooShu/MiShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang