Misi 5 (3)

653 114 32
                                    

Shuhua's side

Shuhua berjalan menyusuri lorong yang sangat terang. Lampu-lampu yang memancarkan warna keemasan berjejer rapi di langit-langit. Aroma kayu manis, khas hotel-hotel bintang 5, tercium di sepanjang lorong itu.

Shuhua bisa melihat lambang toilet di ujung lorong sana, dia mempercepat laju jalannya. Dia tidak sabar lagi untuk segera mengeluarkan air yang sedari tadi meronta keluar dari kandung kemihnya.

"Legaa..." Ucap Shuhua saat duduk di toilet.

Dia mengambil hp dan melihat pesan masuk dari Soojin. Dia tersenyum melihat hal itu karena ntah kenapa semenjak misi 4 kemarin, Soojin jadi lebih lembut dan perhatian padanya.

Jinjin ku ❤️
Shua, rehearsal nya udah mau dimulai

Jinjin ku ❤️
Kamu mau aku jemput?

"Jadi, apa yang aku denger kemaren itu gak salah ya?" Gumam Shuhua.

Flashback

"Maksud kamu, Soojin nembak kamu pas dihipnotis kemaren?" Tanya Miyeon.

Sekitar 15 menit yang lalu, Shuhua memanggilnya untuk berbincang di halaman depan. Shuhua terus menerus mengingat mimpinya saat dihipnotis beberapa jam yang lalu, dan itu membuatnya tidak bisa tidur.

Lagipula siapa yang bisa tidur setelah ditembak doi? Yah meskipun Shuhua belum yakin apakah itu hanyalah pengaruh dari hipnotis atau memang sebuah kebenaran.

"Iya Kak. Nih, rasain detak jantungku kayak mau meledak," ucap Shuhua, menempelkan tangan Miyeon di dadanya.

"Tunggu, tunggu. Otakku belum nalar Shu. Coba ceritain dari awal,"

"Jadi, pas aku dihipnotis sama kelompok detektif kurang ajar itu, pikiran aku benar-benar kosong. Biasanya juga otak ku kosong sih, tapi gak pernah sekosong ini,"

"Trus, sayup-sayup aku denger suara Jinjin. Dia bilang gini..."

"Yeh Shuhua, kembalilah padaku,"

"Aku..."

"Aku ternyata menyukai mu,"

Shuhua menutup mulutnya untuk menahan teriakan yang dia keluarkan. Hanya dengan memikirkannya saja bisa membuat telinga seorang Yeh Shuhua memanas.

"Tapi kalau itu cuma mimpi gimana Shu? Kamu kan tau kalau orang yang dihipnotis berada dalam pengaruh sugesti,"

Shuhua menghela napas, rasa senangnya tadi langsung pudar begitu mendengar ucapan logis Miyeon.

"Iya sih Kak. Rasanya juga gak mungkin Jinjin ngomong kayak gitu," ucap Shuhua sedih.

Miyeon tersenyum simpati melihat Shuhua yang seperti anak anjing yang sangat imut.

"Shua..."

"Ternyata aku menyukaimu," ucap Miyeon lembut.

Shuhua segera mengangkat kepalanya dan menatap Miyeon dengan wajah jijik.

"Gila ya?" Tanya Shuhua sambil memukul bahu Miyeon.

"Kok kamu gak malu-malu kayak tadi sih?"

"Heh! Kalau kakak yang bilang gitu, aku jadi geli tau gak?"

"Apa bedanya sih kalau aku yang bilang sama Soojin yang bilang?"

"Beda banget woi! Gak ada mirip miripnya,"

Miyeon tertawa sambil mencubit pipi Shuhua gemas.

"Emang kalau Soojin yang bilang gimana sih? Penasaran aku," tanya Miyeon.

Apocryphal: Kalopsia || SooShu/MiShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang