Misi 6 Fin

513 74 15
                                    

"PERGI!!"

Soojin mendorong teman-temannya keluar dengan senapan laras panjangnya, meskipun Jennie, Miyeon dan Rose berusaha untuk melawan namun kekuatan Soojin sangatlah besar ditambah lagi dia sedang dalam keadaan panik dan marah.

Setelah berhasil mengeluarkan mereka dari ruang utama, Soojin menggesekkan ujung senapan ke lantai, menimbulkan garis putih kasar yang membagi ruang utama dengan lorong luar.

"Dengarkan perintah ku! Jangan pernah melangkah melewati garis ini sebelum bala bantuan datang!"

"Kalian akan mati kalau melewatinya,"

Setelah mengatakan itu, Soojin berlari ke ruang tengah dimana Jisoo, Minnie, Lisa dan Soyeon sedang di tembaki dari berbagai penjuru. Entah darimana gadis itu memperoleh sebuah senapan mesin, itu tidak penting, tapi dia sekarang berdiri di sana untuk melindungi orang-orang yang dia kasihi.

"Keparat sialan!!!"

Soojin mulai menembak ke segala sisi tanpa ampun, tidak peduli pelurunya mengenai lawan atau tidak, dia hanya ingin menghentikan hujan peluru yang diarahkan kepada teman-teman nya.

Keputusasaan, itulah yang bisa terlihat dari pancaran mata Soojin. Dia bersama Lisa dan Soyeon sudah menyusun rencana yang sedemikian rupa untuk menyelamatkan Jisoo, tapi Minnie dan yang lainnya justru datang dan merusak itu semua. Dia marah, dia kesal, tapi dia sadar bahwa tindakan mereka adalah wujud nyata dari kasih untuk Jisoo. Dia tidak bisa menyalahkan teman-temannya, jadi dia hanya mengutuki takdir yang sudah memerangkap mereka dalam situasi neraka seperti ini.

"Hah... Hah..."

Soojin menjatuhkan senapan mesin nya ke lantai, seluruh peluru yang ada sudah habis terpakai. Kini benda itu tidak ada lagi gunanya justru yang tersisa hanyalah rasa nyeri di lengannya akibat menahan tekanan dari senapan itu sendiri.

Soojin memandang ke sekeliling, berharap bahwa tembakan asal-asalan nya tadi setidaknya bisa menjatuhkan setengah dari musuh. Koridor yang pagarnya terbuat dari kayu sudah hancur lebur, tidak bisa lagi menjadi tempat persembunyian bagi para musuh di atas sana.

Dor! Dor!

Seperti yang diharapkan dari tim keamanan keluarga Kim, mereka tidak semudah itu untuk dilumpuhkan. Memang benar, beberapa dari mereka mengalami cidera tapi mereka tetaplah kuat dan tangguh.

"Kak Jisoo adalah Nona kalian!"

"Bukankah kita dilatih untuk melindungi dia di masa depan?!!"

"Kenapa kalian justru menembaki nya, sialan?!!"

"Tuan Kim yang kalian bela-bela itu adalah penjahat yang sebenarnya!!"

"Bukankah kalian sudah mendengar sendiri dari Kak Jisoo tadi?!!"

"Apa yang sebenarnya ada dalam pikiran kalian?!!"

Suara Soojin yang lantang memenuhi ruangan yang sunyi. Dia mengenal beberapa orang yang sedang bersiap untuk menembaknya itu, nyatanya mereka makan pagi bersama tadi. Bahkan ada beberapa dari mereka yang berada di tingkat latihan yang sama dengannya. Selama ini, Soojin bersama orang-orang itu selalu mengabdikan diri kepada keluarga Kim tapi sekarang mereka ada di sisi yang berseberangan.

"Pengkhianat seperti mu nggak berhak untuk mengatakan itu Soojin!" Teriak salah satu musuh.

"Orang yang mengangkat senjata untuk melawan tim nya sendiri, bukanlah lagi anggota kami!!" Teriak yang lainnya.

"Memang benar bahwa Tuan besar adalah orang yang jahat, tapi beliau sudah menyelematkan kita semua dari kemiskinan dan penderitaan. Lupakah kau akan hal itu Soojin?!!"

Apocryphal: Kalopsia || SooShu/MiShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang