Misi 6(9)

390 77 17
                                    

"Kembalilah Jeon, aku akan pergi sendirian,"

"Tidak Nona, biarkan aku pergi bersama Nona,"

"Ini adalah perintah ku. Aku pemimpin mu, dengarkan aku,"

"Tapi Nona-"

"Selain aku, hanya kamu yang tau apa yang sebenarnya terjadi, semua fakta yang aku ketahui juga kamu ketahui,"

Jisoo memandang Jeon dalam-dalam, memegang kedua pundaknya dengan erat.

"Jadi tetaplah hidup. Sampaikan pada semua orang apa yang harus disampaikan,"

"Lindungilah semua orang yang selama ini ada dibawah perlindungan ku,"

"Jagalah mereka dengan segenap jiwa dan hatimu,"

"Karena..."

"Karena aku gak akan ada lagi di sini untuk ngelindungin mereka,"

"Aku gak akan kembali,"

"Nona..."

"Aku yakin, aku gak akan bisa kembali kepada kalian,"

Jisoo menggertakkan giginya, berusaha menahan gejolak perasaan yang datang bagaikan ombak menghantam hatinya.

"K-kakak..."

"Sekarang pergilah! Jangan pernah lihat ke belakang,"

Jisoo mendorong Jeon ke belakang, tersenyum untuk yang terakhir kalinya kepada gadis yang sedang menyamar itu. Dia lalu berjalan menjauh, menuju sebuah tempat yang akan menjadi saksi atas perjuangan terakhirnya.

Minnie, Miyeon and Jennie's side

Ketiga gadis ini duduk terdiam, memandangi Rose yang menangis seperti anak kecil di hadapan mereka.

Jam 10 pagi, Rose datang ke rumah Jennie dengan keadaan yang sangat buruk. Matanya bengkak, bibirnya berdarah karena digigit secara terus menerus, telapak kakinya terluka karena tidak mengenakan sepatu.

Jennie segera menghubungi Minnie dan Miyeon, meminta kedua sahabatnya itu untuk datang ke rumahnya dengan segera. Dia tidak tau harus menghadapi Rose sendirian.

"D-dia bilang, dia ng-nggak pernah cinta sama aku,"

Minnie memejamkan matanya, ikut merasakan kesedihan yang sedang dirasakan Rose. Tadi pagi, Jisoo juga mengunjunginya, mengatakan kata-kata perpisahan yang tidak mampu dia mengerti.

"Itu bohong, dia cinta banget sama kamu," ucap Jennie, berusaha menenangkan Rose.

"T-tapi matanya serius Kak. Mata Jisoo gak pernah bohong,"

"Sebenarnya... Tadi pagi dia juga datang ke sini," ucap Jennie.

"Dia bawa bunga sweetpea yang setelah aku cari di gulu-gulu artinya ucapan selamat tinggal,"

"Si bodoh itu! Sebenarnya apa yang ada di dalam pikirannya?" Ucap Jennie kesal.

"Dia mengunjungi kita semua, satu persatu, sambil memutuskan hubungan kita dengan dia," ucap Minnie.

"Kamu juga?"

"Iya, Miyeon juga. Kalau kita dikunjungi, Soojin, Shuhua dan yang lainnya pasti dikunjungi juga," ucap Minnie.

"Coba kamu tanya sama Lisa," ucap Miyeon.

"Aku gak bisa ngehubungin dia sejak dua hari lalu. Dia ngilang gitu aja, tanpa kabar, tanpa berita,"

"Soojin juga gitu. Shuhua kemarin malam nelepon aku, dia nanya Soojin nginap di sini atau nggak. Dia gak mengunjungi Shuhua sejak dua hari lalu," ucap Minnie.

Apocryphal: Kalopsia || SooShu/MiShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang