Misi 3(6)

747 108 12
                                    

"Membunuh ku?"

"Y-ya! Aku akan membunuh mu!"

"Cobalah,"

Jisoo berlari mendekati Kei dan menendang dadanya, membuat gadis itu terpental ke belakang.

"Kamu gakpapa dek?" Tanya Jisoo kepada Yuqi.

"Hmffff..." Yuqi mengangguk.

"Tunggu sebentar lagi. Kakak bawa kamu keluar,"

Saat itulah, kekaguman dalam diri Yuqi meningkatkan.

"Aku padamu Kak Jisoo!" Batin Yuqi.

"Bangun. Bukankah tadi kamu bilang mau membunuhku?"

"Ukh...."

"Bagaimana kamu bisa membunuhku jika bangkit berdiri saja tidak mampu?"

Jisoo menghampiri Kei dan membantunya berdiri. Lalu dia melangkah mundur dan memasang kuda-kuda. Oh, aku belum beritahu kalian ya? Jisoo bisa beladiri Karate, Jeet kune Do, dan gulat.

"Maju, lawan aku," ucap Jisoo dengan nada yang sangat tenang.

Kei berlari sambil mengacungkan tinjunya kepada Jisoo namun dengan sigap Jisoo menghindar, membuat Kei terjatuh ke depan.

"Bangun,"

"Pukul aku,"

Berkali-kali Kei mencoba untuk memukul Jisoo namun hasilnya sama saja. Tubuhnya sudah terluka karena menabrak perabotan yang ada di sana.

Jisoo menghampiri Kei yang mulai kelelahan, dia menarik kerah Kei ke atas dan memandangnya dengan tajam.

"Pukul aku,"

"Cepat pukul aku!" Bentak Jisoo.

Kei mengangkat tinju nya yang gemetaran dan berniat meninju Jisoo.

"Pukul aku,"

"Sini, tinju di sini," ucap Jisoo sambil menempelkan tangan Kei dipipi nya.

Kei menatap Jisoo dengan mata berkaca-kaca, dia segera menarik kepalan tangannya yang menempel di pipi Jisoo.

"A-aku gak bisa,"

Dor!

Sebuah peluru memasuki bahu Jisoo, membuat ketos itu terjatuh ke belakang sambil memegangi luka yang baru saja diterima nya.

"Hmmmffff....."

Jisoo melemparkan pandangan ke Yuqi yang sedang di peluk gadis yang tadi dia temui di ruang sebelah. Gadis itu menempelkan ujung pistolnya di pelipis Yuqi.

"Sudah berapa kali kubilang Kei? Kau harus kuat hati untuk pekerjaan ini," ucap gadis itu dengan suara lirih.

"Sekarang ambil pisau itu dan bunuh gadis di hadapan mu,"

"Ng-nggak, a-aku gak bisa Kak,"

"Apa? Gak bisa?" Ucap gadis itu lalu menembak telapak tangan Jisoo yang memegangi bahunya.

"Cepat ambil! Atau aku yang akan membunuh gadis itu!"

Kei dengan sempoyongan berdiri dan mengambil sebuah pisau di atas meja. Dia memegangi pisau itu dengan kedua tangannya dan menghampiri Jisoo yang sedang kesakitan. Kei mengelap air mata yang mengalir di pipinya.

"Tunggu apa lagi? Bunuh dia sekarang!"

Kei mendekat lalu berlutut di hadapan Jisoo. Jisoo menatapnya dengan tajam, tidak ada ketakutan maupun penyesalan yang terpancar dari matanya.

Apocryphal: Kalopsia || SooShu/MiShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang