Soojin (2)

511 93 20
                                    

Flashback

"Sini!" Tzuju mengulurkan tangannya untuk membantu Soojin naik ke atap.

"I-ini menakutkan Kak..."

"Pegang tanganku, aku akan memastikan kalau kamu naik dengan selamat," ucap Tzuju meyakinkan.

"Pegang tanganku juga!" Ucap Tzuyu.

Soojin menggenggam erat dua tangan mungil yang terjulur ke arahnya itu. Dia bisa merasakan bahwa perlahan-lahan kaki nya mulai meninggalkan anak tangga yang terakhir.

"S-sedikit lagi..." Ucap Tzuyu kesusahan.

"Aku gak tau kalau Soojin berat..." Keluh Tzuju.

Kedua gadis kembar itu mengerahkan seluruh tenaga mereka untuk menarik Soojin naik ke atap. Satu tarikan terakhir dan merekapun jatuh terjungkal ke belakang dengan Soojin menindih tubuh kecil mereka.

Perlahan terdengar suara cekikikan dari mereka bertiga, suara tawa yang tertahan karena tidak ingin membangunkan siapapun yang ada di dalam rumah.

"Ini... Ini menyenangkan..." Ucap Soojin sambil tertawa.

"Ya tentu menyenangkan tidur di atas tubuhku," ucap Tzuju terkekeh.

"Eh? Maaf Kakak..." Ucap Soojin lalu bangkit duduk namun segera di tarik untuk berbaring di antara mereka.

Tzuyu meletakkan tangannya menjadi bantal Soojin sedangkan Tzuju memeluk tubuh mungil Soojin dari samping.

"Langit malam ini cerah sekali..." Pekik Tzuyu, memandangi bintang yang berkelap-kelip di atas sana.

Ini kali pertama mereka bertiga 'kabur dari rumah'. Sejak tadi sore, Tzuyu dan Tzuju sudah merangkai rencana untuk naik ke atas atap. Sehari sebelumnya mereka mendengar bahwa akan ada hujan meteor yang melintasi langit kota itu.

Awalnya Soojin menolak untuk ikut namun dia tidak tahan dipengaruhi oleh kedua kakak nya itu.

"Lihat! Lihat! Hujan meteor nya mulai terlihat!" Ucap Soojin tidak kalah semangat.

Ketiga gadis kecil itu terpana melihat pemandangan langka yang belum pernah mereka saksikan sebelumnya itu. Bahkan Soojin harus menutup mulut Tzuju yang ternganga lebar.

"Ayo ucapkan permohonan kita," bisik Tzuyu.

"Ha? Bukankah permohonan diucapkan kalau ada bintang jatuh? Ini kan meteor," Ucap Tzuju.

"Ish! Sama aja! Ayo!"

"Tuhan, biarkan kami bertiga bisa tersenyum setiap hari seperti saat ini," batin Tzuyu.

"Tuhan, lindungi lah kami bertiga. Terutama adikku Soojin yang manis ini," batin Tzuju.

"Tuhan, aku ingin bertumbuh menjadi orang yang hebat seperti papa, agar aku bisa melindungi Kak Tzuyu dan Kak Tzuju!" Batin Soojin.

Flashback end

"Agar aku bisa melindungi mereka?"

"Hahaha..."

"Yang benar saja!"

Soojin mencengkram erat rambut depannya. Frustasi, marah, kecewa, semuanya meledak-ledak dalam dirinya.

Di tengah keadaan yang sangat menyedihkan itu, terlintas suatu tempat di benaknya.

Dia segera bangkit dari tempat tidur dan mengenakan mantel coklatnya. Mengambil kunci sepeda motor yang tergeletak di atas meja dan bergegas keluar.

Soojin mengendarai sepeda motor nya dengan kecepatan super. Beruntung jalanan tidak ramai mengingat bahwa jam telah menunjukkan pukul 2 pagi. Ntah berapa lampu merah yang dia lewati, berapa peraturan yang sudah dia langgar.

Apocryphal: Kalopsia || SooShu/MiShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang