Soojin (9)

480 78 26
                                    

Selama beberapa hari, Soojin terus menerima es krim dari pengirim rahasia. Dia senang akan hal itu, tapi di lain sisi dia bingung, darimana si pengirim ini mengetahui bahwa es krim kesukaannya adalah coco mint? Apakah dia adalah seorang penguntit? Ah, tidak mungkin. Soojin selalu dilindungi oleh keluarga Kim, jika ada orang aneh yang mendekati nya, maka orang itu akan langsung disingkirkan. Tapi Soojin tidak tau itu.

Sore ini, Soojin bersama Lisa menghadiri latihan pertama klub dance. Berkat dukungan dan tarikan Lisa, Soojin akhirnya memutuskan untuk masuk klub itu. Sebenarnya dia sangat tertarik di bidang dance, tapi dia tidak pernah menunjukkannya. Dia sesekali berlatih di dalam kamar saat senggang.

"Oke teman-teman setelah pemanasan, kakak mau semua anak baru perkenalan diri sambil nge-dance 3 menit per orang,"

Soojin menggenggam tangan Lisa erat, dia gugup. Dia tidak pernah menyangka harus tampil sendirian didepan banyak orang, tidak saat ini adalah hari pertamanya.

"Gakpapa, nanti liat aku aja. Anggap aja semua orang disini kaleng sarden," bisik Lisa.

Percayalah, Lisa adalah satu-satunya orang yang berhasil mendekati Soojin. Meskipun caranya sedikit 'memaksa' tapi entah mengapa Soojin menerimanya. Mungkin, ucapan dan perbuatan Lisa berhasil menyentuh hati yang dingin itu.

"Percaya diri Jin. Aku aja percaya sama kamu, kenapa kamu nggak?"

Soojin mengangguk pelan. Jantungnya berdegup dengan kencang.

"Lalisa," ucap Hyoyeon, ketua klub dance.

"Iya Kak!" Ucap Lisa bersemangat, berjalan dengan lenggang ke depan.

Musik dinyalakan. Lisa mulai menari dengan lincah dan strong. Semua mata tertuju padanya.

"Keren sekali. Lisa keren sekali..." Batin Soojin.

Lisa mengakhiri tariannya dengan sebuah kedipan mata kepada Soojin. Seluruh ruangan bersorak tepuk tangan, semuanya memuji Lisa. Gadis Thailand itu berjalan kembali ke arah Soojin dengan senyum bangga terbentuk di bibirnya.

"Aku tau aku keren. Jangan tatap aku kayak gitu," Lisa duduk bersila di samping Soojin.

"Aku gak tau kalau kamu bisa dance kayak gitu,"

"Hah? Apa? Aku gak denger. Kan udah aku bilang, kalau bicara itu yang kenceng Jin,"

"Aku gak tau kalau kamu bisa dance kayak gitu," ucap Soojin dengan suara lebih kuat.

"Hahaha... Aku udah nge-dance dari kecil, jadi yah gitu deh,"

Soojin tersenyum mendengar itu. Betapa menyenangkannya bisa melakukan hal yang disukai dari kecil, pikirnya.

"Soojin,"

"I-iya Kak..."

Soojin bangkit berdiri lalu berjalan ke depan dengan kepala tertunduk malu. Lisa ingin berteriak menyemangati tapi mengurungkan niatnya karena tau Soojin tidak menyukai hal seperti itu.

Musik dimainkan. Tiba-tiba aura Soojin berubah. Gadis pemalu itu mengeluarkan aura mengintimidasi dengan tatapan matanya yang tajam. Tubuhnya mengikuti alur musik, seperti air yang mengalir tenang.

"U-uwahh..."

Berbeda dengan tarian Lisa yang kuat, tarian Soojin terlihat sangat tenang dan menghanyutkan.

Musik berhenti, seiring dengan Soojin yang menghentikan gerakannya. Dia kembali menundukkan kepalanya, menunggu reaksi para penonton dengan cemas. Tidak ada suara, tidak ada pergerakan. Soojin menjadi sedih.

Kemudian satu tepuk tangan terdengar, diikuti riuh tepuk tangan yang memekakkan telinga.

"Hebat!"

Apocryphal: Kalopsia || SooShu/MiShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang