Misi 4 (2)

692 122 19
                                    

Malam pukul 7.23, masih pada hari yang sama, Soojin dan Miyeon kembali ke sekolah setelah mengambil baju dan membeli Snack. Mereka memutuskan untuk menjadikan kelas XI IPA 1, yang terletak di sudut koridor, sebagai markas utama mereka.

Semua pintu kelas dikunci, biasanya hanya satpam dan ketua masing-masing kelas yang menyimpan kuncinya, tapi malam ini Miyeon juga memiliki semua kunci kelas.

"Ayo kita cek dulu kelas itu Kak," ucap Soojin setelah merapikan alas tempat tidur nya.

"Sekarang?"

"Iya,"

"Kita baru sampek lho, istirahat bentar lah,"

"Gak ada waktu untuk berleha-leha,"

"Ck,"

Soojin berjalan di depan sambil membawa senter kecil yang memancarkan sinar putih sedangkan Miyeon mengekor di belakang. Satu-satunya penerangan bagi mereka hanyalah senter milik Soojin, mereka tidak mau satpam penjaga sekolah mengetahui bahwa mereka berdua masih ada di sekolah.

Mereka menyusuri koridor itu dengan perlahan, hanya langkah kaki mereka yang bisa terdengar. Sesekali Soojin menyenteri kelas-kelas yang mereka lewati, XI IPA 2 yang terletak di sebelah kiri, XI IPS 4 yang terletak di kanan, XI IPS 2 yang terletak di depan sana, semuanya kosong dan gelap.

Akhirnya tibalah mereka di kelas yang berada di sudut lain koridor, Soojin mengarahkan senternya ke papan nama di atas pintu untuk memastikan bahwa memang itulah kelas yang berada dalam pantauan mereka.

"Ini dia," ucap Soojin.

Miyeon memilih sebuah kunci yang terkumpul di sebuah gantungan kunci besar berwarna keemasan. Di kunci yang dia pilih itu tertempel sepotong kertas putih dengan tulisan XI IPA 3 di atasnya. Dia lalu melangkah mendahului Soojin dan memasukkan kunci itu kelubang kecil di bawah gagang pintu dan memutarnya dua kali ke kanan.

Tek... Tek...

Suara decitan terdengar menusuk saat Miyeon, dengan perlahan, menggeser pintu ke samping. Mereka melangkah masuk dan mengecek setiap sudut kelas dengan seksama.

Soojin mengecek jendela, semuanya terkunci dengan rapat jadi tidak mungkin bisa menerobos masuk melalui jendela yang hanya bisa di buka dari dalam. Mereka juga tidak menemukan lilin di dalam kelas, seperti penuturan Rose tadi siang.

"Aman," ucap Miyeon setelah mengakhiri pengecekan nya yang kedua kali.

Soojin mengangguk lalu mulai menuntun jalan keluar dari kelas. Miyeon menggeser pintu dan kembali menguncinya seperti sedia kala.

Langkah kembali menuju kelas XI IPA 1 terasa lebih berat dan panjang. Soojin memicingkan matanya dan menelusuri kelas-kelas yang mereka lewati tapi dia tidak menyorot ke dalam. Ada sesuatu yang mengganjal. Seperti ada beberapa pasang mata yang menatap ke arah mereka.

"Jalan," ucap Miyeon yang ada di belakang saat Soojin menghentikan langkahnya tiba-tiba.

"Ada orang lain," bisik Soojin.

"Aku tau,"

Miyeon mendorong punggung Soojin, memaksanya untuk kembali melangkah ke depan.

Mereka masuk ke markas dan Miyeon segera mengunci pintu kelas itu. Dia menarik Soojin untuk jongkok di dekat jendela yang berbatasan dengan koridor.

"Ada empat orang," ucap Soojin.

"Empat? Aku cuma bisa melihat tiga,"

"Satu lagi..."

"Satu lagi?"

"Satu lagi mengikuti kita dari belakang,"

YuYeon side

Apocryphal: Kalopsia || SooShu/MiShuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang