Part 50

37 2 0
                                    

Chapter ini sudah direvisi kembali!

Happy reading 💕

***

Mobil BMW hitam tersebut berhenti tepat di depan lobby utama apartment. Tak lama Adhika, Keano dan Renald turun bersamaan dari mobil tersebut, melangkah dengan hentakan tegas. Ketiganya segera berjalan memasuki gedung tersebut. Langkah mereka berhenti di depan lift, segera Keano memencet tombol arah panah keatas, hingga tak lama pintu lift terbuka.

Tombol lantai dua puluh delapan menjadi pilihan Adhika. Tak sampai lima menit, pintu lift pun terbuka lebar. Ketiganya keluar dari lift dan berjalan menuju pintu paling ujung dari sebuah lorong sebelah kanan dari lift. Sesampainya tanpa basa-basi Adhika langsung mengetuk pintu tersebut.

Tok... Tok... Tok...

Ketiganya menunggu seseorang dari dalam membukakan pintu untuk mereka. Dan tak lama pintu tersebut terbuka, nampaklah seorang perempuan, Laura, perempuan yang mereka cari. Wajahnya nampak lusuh, namun senyuman sinis terlukis dibibirnya.

"Well... Well... Well... Apa yang membuat Wirtama Bersaudara hadir ke apartement seorang Laura Clauw?" Tanyanya dengan nada penuh sindiran. "Silahkan masuk, tuan-tuan." Ujarnya sambil memberikan jalan kepada ketiganya untuk masuk ke dalam apartement Laura.

Adhika melangkah lebih awal, terdengar suara televisi yang menyala disana. Sebuah berita tampak tengah disiarkan, sebuah berita gossip. Ia melihat sekilas berita mengenai dirinya yang dengan gamblang menyatakan bahwa Winata adalah kekasihnya, sebelum akhirnya televisi itu dimatikan oleh Laura.

Akhirnya ketiganya pun duduk di ruang tengah apartemen Laura. Ruangan yang kini didominasi oleh warna merah itu seakan ikut membakar suasana mereka. Nampak Laura duduk sambil menyilangkan kaki jenjangnya, dengan santai ia mengambil sekotak rokoknya.

"Kalian mau?" Tawar Laura, mengarahkan kotak rokoknya tersebut kearah ketiga tamu istimewanya itu.

Ketiganya kompak menggelengkan kepalanya. Laura pun mengambil satu batang rokok, hal ini pemandangan baru untuk Adhika, Laura bukanlah perokok. Seingatnya, Laura bahkan sangat anti dengan rokok. Ada apa dengannya sekarang?

Laura menyalakan rokoknya dan menghembuskan asap rokok dari bibirnya yang hanya terpoles lip gloss merah muda kesukaannya.

"Ada apa nih Wirtama Bersaudara datang ke apartement aku?" Tanyanya sejenak memggantung, kembali menghisap rokoknya. "Kayaknya ada yang penting." Lanjutnya sambil menghembuskan asap dari bibirnya.

Tanpa bicara apapun Keano tiba-tiba menaruh beberapa amplop diatas meja ruang tengah tersebut. Laura menatapnya dengan tatapan bingung sambil melirik kearah Keano.

"Buka." Suruh Keano dengan tajam.

Setelah menghembuskan asap rokoknya ia pun meraih amplop tersebut, dibukanya amplop-amplop tersebut dan mengeluarkan berbagai dokumen serta foto didalamnya. Sejenak keadaan hening ditengah Laura tengah membaca beberapa dokumen laporan keuangannya.

Ditengah keheningan tersebut tak lama sebuah tawa muncul, tawa dari bibir Laura yang makin lama makin besar. Tawanya yang jahat. Adhika, Keano dan Renald saling berpandang, namun Adhika yang merasa kesal langsung memukul meja kayu tersebut dengan sangat kencang. Membuat tawa Laura terhenti, berganti dengan wajah datarnya.

Kutukan Cinta - #KutukanSeries1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang