Hallo semuanya!
Maaf yaa lama menghilang :")Jujur lagi stress banget akhir-akhir ini, jadi sekarang lagi menata hati lagi *asek
Semoga masih pada kangen yaaa sama Adhika dan Winata ❤️
Happy reading 💕
***
Winata :
Bapak udah makan siang?
Adhika melihat chat yang masuk ke ponselnya tersebut. Ia mengulas senyuman.
Adhika :
Belum, habis meeting saya makan siang.
By the way, you forgot to bring me luch 🤦🏻♂️
Adhika terkekeh kecil sambil menatap kearah layar ponselnya yang kini terlihat Winata tampak tengah mengetik disana.
Winata :
Duh... Maaf ya pak🙏
Besok pasti saya bawain lagi. Saya semalem kecapean :"(
Adhika :
Sebagai gantinya saya mau pokoknya yang special
Winata :
Siap laksanakan! 🧑🍳
Renald yang tengah duduk bersebrangan dengan Adhika hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan sambil terkekeh kecil.
"Enak ya, jatuh cinta berasa dunia milik berdua aja." Sahut Renald tiba-tiba sambil membaca artikel di tabletnya.
Adhika seketika menghapus senyumannya tersebut dan menyimpan ponselnya di dalam saku celananya. Tak lama telfon kabelnya pun berdering tanda ada telfon masuk, segera ia mengangkatnya.
"Iya?"
"Ada orang yang cari bapak. Katanya ada urusan penting. Suruhan bapak." Kata Erlina disana.
"Suruh dia masuk."
"Baik, pak."
Telfon pun kembali Adhika taruh dan tak lama kemudian seseorang mengetuk pintu kerjanya, seketika Adhika dan Renald memusatkan pandangannya kearah pintu.
"Masuk." Kata Adhika.
Tak lama pintu terbuka dan terlihat seseorang dengan menggunakan pakaian serba hitam dengan topi senada tang nyaris menutupi kedua matanya menatap kearah Adhika. Renald bisa melihat sebuah amplop berukuran cukup besar ditangan pria tersebut. Pria yang nampak sudah cukup berumur tersebut berjalan kearah Adhika.
"Silahkan duduk." Kata Adhika mempersilahkan.
Pria tersebut pun duduk di kursi kosong yang tepat berada di sisi kanan Renald. Renald bisa menduga ini adalah pria suruhan Adhika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Cinta - #KutukanSeries1
Romance#Kutukanseries : Kutukan Cinta #1 ❤️❤️❤️❤️❤️ Sial seribu sial bagi Winata, cewek 24 tahun yang lagi-lagi diputuskan sepihak dengan kekasih yang entah sudah keberapa. Mau menangis, ia bahkan tidak tau apa yang harus ditangiskan, mungkin tepatnya nasi...