Happy reading everyone 💕
***
Sore itu Winata tengah membantu Bi Eneng untuk menyiapkan makan malam. Winata tengah sibuk dengan kegiatan menggoreng tahu pun tiba-tiba ditanyai sesuatu oleh sang bibi yang sibuk memetik satu persatu tangkai sayur kangkung.
"Gimana kamu teh sama Kang Kafin, Winata?"
Winata cukup terkejut mendengar pertanyaan bibinya, tangannya yang memegang spatula refleks berhenti membolak-balikkan tahu yang ia goreng dan menengok kearah sang bibi yang tengah duduk yang tengah menikmati bagiannya memetik tangkai kangkung.
"Baik kok, Bi." Jawab Winata sambil tersenyum lalu tangannya kembali membolak-balikkan tahu.
Bi Eneng pun mengerutkan dahinya. "Kok cuman baik aja?" Kata Bi Eneng menanggapi.
Wajah Adhika kembali terbayang dipikirannya, lalu tak lama ia bertanya balik pada Sang bibi.
"Kalau.... Winata ternyata punya pacar gimana, bi?"
Refleks Bi Eneng menghentikan kegiatannya dan menengok kearah keponakannya dengan senyum sumringah.
"Hah? Yang bener kamu teh? Kenapa tidak dari awal bilangnya ke bibi sama abah?" Cecar Bibi.
Winata menyengir. "Ya... Gapapa. Kan mau tau dulu gimana tanggapan bibi sama abah." Jawab Winata asal.
"Ya seneng atuh! Pasti bibi sama abah selalu mendukung pilihan kamu!" Seru Bi Eneng bersemangat.
Winata tersipu malu mendengarnya. Sangat bersyukur bahwa bibinya mendukung hubungannya bersama Adhika.
"Siapa namanya, Winata?" Tanya Bibinya yang kini berjalan mendekat kearah Winata.
Winata terkekeh lalu ia pun menjawab. "Namanya Adhikari Wirtama, Bi. Dia... Atasannya Winata di kantor."
Sontak sang bibi melompat kecil kegirangan saat sang keponakan menyebutkan nama sang kekasih. "Aduh bibi teh seneng pisan ini! Pasti pacar kamu teh kasep pisan nya! Kamu kenapa baru bilang sekarang?" Tutur Bi Eneng sambil menggoyangkan pundak Winata.
Winata tertawa kecil melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah bibinya.
"Ya gapapa sih, aku cuman belum siap aja awalnya." Kata Winata yang teringat kejadian saat di Bali tempo hari.
Bi Eneng tersenyum menggoda. "Hayoo... Kamu teh sudah berapa lama pacaran sama dia?"
Perempuan itu awalnya diam dan mencoba mengingat kembali, ini mungkin sudah empat bulan lamanya. Namun yang membuat Winata teringat ialah setiap kencan yang Winata lewati bersama Adhika.
"Emm... Empat bulan kayaknya." Jawab Winata sambil sedikit berpikir
"Wahh! Lumayan itu teh empat bulan. Kamu teh naha atuh teu bilang ka bibi?" Tutur Bi Eneng membuat Winata terkekeh.
"Tapi... Kok yang kamu bawa Kang Kafin, Nat?" Tanya Bi Eneng yang terheran.
Karna Pak Adhikong bangsat itu cuma mainin gue, Bi! Gerutu Winata dalam hati. Namun ia mencoba bersabar.
"Emm... Ya kebetulan Pak Kafin itu lagi mau cari udara seger aja. Jadi ikut kesini." Jawab Winata berbohong.
Bi Eneng pun tak lama menatap Winata dengan tatapan penuh selidik, membuat Winata kini menatap heran kearah bibinya tersebut.
"Berarti Kang Kafin teh suka ya sama kamu?"
Winata terdiam saat bibinya berkata seperti itu. "Kenapa bibi bisa ngomong kayak gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Cinta - #KutukanSeries1
Romance#Kutukanseries : Kutukan Cinta #1 ❤️❤️❤️❤️❤️ Sial seribu sial bagi Winata, cewek 24 tahun yang lagi-lagi diputuskan sepihak dengan kekasih yang entah sudah keberapa. Mau menangis, ia bahkan tidak tau apa yang harus ditangiskan, mungkin tepatnya nasi...