part 63

20 0 0
                                    

•••

Adhika melirik kearah Renald yang tampak tengah menjenguk keadaan Erlina yang sedang terbaring di tempat tidurnya. Adhika melihat tangan adiknya yang menggenggam tangan Erlina dengan erat, seakan ketakutan akan sesuatu.

"Pak Adhika." Suara lirih Erlina memanggil namanya.

Adhika pun menatap kearah sekretaris pribadinya tersebut.

"Terimakasih sudah menolong saya dan Winata." Katanya dengan matanya yang tak lama berlinang air mata. "Winata... Winata melindungi saya saat mobil penculik itu terguling hebat. Tubuhnya memeluk saya dengan erat."

Tubuh Adhika seketika terasa lemas, perempuannya melindungi sahabatnya sendiri? Apa yang dipikirkannya? Dia melindungi orang lain tanpa memikirkan keselamatannya.

"Saya melihat tubuhnya penuh lebam dan darah diwajahnya. Saya..."

"Renald," suara tegas Adhika memanggil nama adiknya, membuat Renald menengok kearah Adhika. "Jaga Erlina, buat dia tenang." Tambah Adhika yang tak lama dianggukkan oleh Renald.

•••

Adhika baru saja selesai dengan pekerjannya. Rasanya sungguh penat karna banyak sekali pekerjaan yang harus ia kerjakan. Dirinya juga merasa sangat tidak puas karna kencan kilat nonton Netflix dengan Winata terlewatkan tanpa kesan yang membuat dirinya malah semakin rindu dengan Winata.

Tak lama Adhika mendengar suara dering ponselnya. Ia melirik kearah ponselnya, terlihat nama Keano terlihat disana. Sebenarnya Adhika belum mau berinteraksi lagi dengan sepupunya satu itu. Ia sudah sangat kecewa dengan apa yang dilakukan sepupunya pada dirinya. Walaupun begitu sepanjang kabar terbaru soal persidangan Laura selalu pria itu berikan padanya, namun ia tetap tidak peduli. Namun kali ini hatinya seakan ingin sekali mengangkat telfon tersebut.

Dengan ragu tangannya pun meraih ponselnya dan segera mengangkat telfon tersebut.

"Ada apa, mas?" Tanya Adhika terdengar acuh tak acuh.

Suara helaan napas terdengar seakan ada rasa kelegaan dari Keano disana.

"Dhik, gue boleh ke kondo lu? Ada yang harus gue omongin sama lo?"

Suaranya terdengar serius, membuat Adhika menjadi penasaran. "Omongin aja disini." Ujarnya singkat.

"Nggak bisa, gue mesti ketemu lo." Katanya lagi dengan keukeuh.

Adhika berpikir sejenak sebelum akhirnya ia pun mengiyakan. "Yaudah, kesini aja, mas." Kata Adhika.

Ia pun beranjak dari kursinya dan segera menuju lift kondonya. Ia pun turun dengan lift setelah menempelkan kartu miliknya ke lift. Sesampainya di lantai dasar ia pun menyapa beberapa penjaga dan karyawan kondominium dimana ia tinggal.

Adhika duduk di sebuah ruang tunggu yang cukup megah sambil tangannya yang memainkan IPad di tangannya untuk tetap melanjutkan pekerjaannya. Setelah menunggu hampir setengah jam tak lama seseorang menepuk bahunya. Adhika pun menengok, tubuh tinggi nan tegap Keano muncul di belakangnya.

"Gue boleh aja kan masuk ke kondo lu?" Tanya Keano lagi.

Adhika beranjak dari sofa tersebut dan menatap kearah sepupunya. "Ngomong disini aja. Ada apa mas?" Tanya Adhika to the point.

Kutukan Cinta - #KutukanSeries1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang