25

230 11 1
                                    

Perjalanan kota yang luas dan ramai, membuat kemacetan pun terjadi padahal hari sudah malam dengan hujan yang begitu deras membuat banyak orang lelah dengan perjalanan yang membosankan.

Begitu juga dengan Andreas dan para sohibnya,kini mereka menepi disebuah halte untuk berteduh dari derasnya hujan.

"Pake Ujan segala lagi, mana udah malam, dicariin ni gua pasti" decak beni kesal sambil mengusap wajahnya yang bercucuran air dari rambutnya.

Meskipun pakaian mereka sudah basah kuyup tetapi mereka tetap berteduh,karena mengingat jika berkendara ditengah hujan deras ,dapat membuat resiko kecelakaan yang tinggi.

"Gara-gara Lo ni" celetuk Andreas pada beni yang tengah memeras bajunya yang basah.

"Kok guee"

"Yaiyalah..coba aja kalo Lo gak mainnya sampe kemaleman kita gak mungkin keujanan goblok!" Jelas Andreas kesal.

"Yee kok pada ribut" tanya Rifky yang terlihat santai-santai saja,tanpa ada raut kekhawatiran sedikitpun.

Suasana pun hening,tidak ada yang membuka obrolan lagi kali ini, nampak semua sibuk menghangatkan diri masing-masing.

*****
Stretttttt.........setttttt....

Sebuah motor pun mendadak berhenti tepat disebuah halte,sepertinya seorang perempuan yang juga ingin berteduh, kebetulan disana hanya ada tiga laki-laki, jadi masih cukup tempat jika ingin berteduh.

Dibalik helm itu, sepertinya perempuan ini sudah basah kuyup juga,karena nampak tangannya yang sedikit bergetar karena kedinginan.

Ia melepaskan helm dan jaketnya tanpa melepaskan masker yang menutupi wajahnya,yahh dia aylaa.

"Busettt,disebelah gue kayak kenal" gumam Ayla.

"OMG!!, Andreas kah?"
Batin nya sambil sesekali melirik kesebelahnya memastikan orang tersebut.

"Benerrrrr inimahhh".

*******

"Cewek tuh " ujar beni melihat perempuan berhenti tepat didepan mereka, sambil membuka helm dan jaketnya.

"Mayan gak tuh" tanya beni pada kedua temannya. Tetapi tidak digubris sedikitpun oleh Andreas dan Rifky.

Ketika wanita itu tepat duduk disebelah Rifky ,beni tak henti-hentinya melihat kearah perempuan itu.

Beni pun curiga, melihat tingkah laku perempuan ini yang seperti mencuri pandang kearah Rifky.
beni pun memberanikan diri mendekati perempuan itu.

"Ehh neng,kenapa gitu amat merhatiin teman gue." Cerocos beni langsung membuat Ayla sedikit terkejut.

"Neng kalau naksir,bilang aja,ntar bang beni bantuin coblangin deh" ujar beni dengan PD nya.
Sedangkan Rifky hanya menatap sinis kearah beni yang menyengol lengannya dengan sengaja.

Sedangkan Andreas hanya diam menatap lurus kedepan tanpa menghiraukan temannya itu.

"Oh ye. Kenalan dulu boleh dong" ajak beni tanpa rasa malu sedikitpun,dengan menyodorkan tangannya,

"Kenalin Beni beltranado,pangil aje bang beni ,ihuyyyy ....
Kalau neng siape?" Tanya beni masih setia menyodorkan tangannya.

Sedangkan Ayla masih gugup harus menjawab apa, pasalnya didepannya ini ada Andreas si pacar pura-pura nya.

"Gue....eee.... Aylaa" jawab Ayla pelan sambil menjabat tangan beni dengan cepat.

"Ohh Aylaaa, " teriak beni dengan sumringahnya, ingin membanggakan kepada temannya karena berhasil mendekati Ayla.

Ayla spontan kaget karena beni menyebut namanya dengan kuat dan langsung melepaskan jabatan tangannya dari beni.

'bisa-bisa Andreas tau ni' batin Ayla yang sedang kegugupan.

Sedangkan Andreas tersadar dari lamunannya ketika beni berteriak kencang menyebut nama kekasihnya ,ralat kekasih pura-puranya.

Andreas pun langsung mendekati Ayla yang telah menutup sempurna wajahnya dengan jaket miliknya.

"Lo aylaa?"

Jantung Ayla pun bergejolak, berdetak kencang entah karena gugup ataupun takut, sehingga ia tak langsung menjawab pertanyaan Andreas.

"Lo Ayla kan.."

Firasat Andreas mengatakan ini tidak salah lagi,ini benar-benar Ayla,tapi ngapain Ayla malam-malam keluar.

Beni yang masih celingak-celinguk melihat tingkah Andreas yang membingungkan,Membuat beni tidak bisa diam saja.

"Eh sok kenal Lo.."
"Bilang aja Lo irikan sama gua karena yahh teman Lo ini kan diatas standar gak kayak Lo,jadi wajar aja banyak wanita yang ngantri,yakan neng..?" Cerocos beni sambil merapikan rambutnya.

"Yaudah kalau Lo gak percaya"ucap Andreas tajam sambil mengeluarkan handphone nya.

"Ngapain Lo" tanya beni binggung melihat Andreas sibuk mengotak-atik handphonenya.

TUT ....TUT.....TUT....

Suara dering panggilan dari handphone Ayla pun berbunyi,membuat Ayla merogoh sakunya dengan cepat, dan ternyata terpapar sebuah nama yang tidak ia duga.

'ANDREAS'

" Kalau enggak kenal ,gak mungkinkan saling kontak kan..?" Ujar Andreas bangga pada beni dengan menunjukkan handphonenya, tertera nama Ayla disana yang masih setia tidak mengangkatnya.

Aylapun dibuat deg-degan oleh Andreas padahal Andreas sedikitpun tidak sedang menatap nya.
Begitupun dengan beni ,ia dibuat tercengang oleh Andreas.

"Lo kenal manusia stres ini.." tanya beni kepada ayla untuk memastikannya.

Ayla pun gugup untuk menjawab pertanyaan beni, pasalnya Andreas kini menatapnya dengan wajah yang datar tanpa ekspresi.

"Iii....yaaaa" jujur Ayla.

Hal itu membuat Andreas sedikit puas karena dengan begitu beni akan merasa tersolimee.

Tapi tidak sampai disitu,Andreas juga
Masih mempertanyakan kepada dirinya ,kenapa Ayla malam-malam begini keluar rumah..?

"Lo ngapain malam-malam begini diluar ?"

********************

Ditunggu vote yang ikhlas dari kalian para sweetie 🖤

KAPTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang