24

219 10 0
                                    


Hari ini Andres tidak pergi kesekolah ,bukannya ia bermalas-malasan, mengingat skorsing nya itu berlaku selama tiga hari.

Apalagi hari ini sungguh membosankan untuk diam dirumah dan kesepian. Ayah dan mamanya juga pergi bekerja.

Tok..tok..tok..

"Permisi nak Andres"

Ujar seseorang dibalik pintu yang diketok itu.

"Masuk bii "

Muncul lah seorang wanita  paruh baya yang berpakaian sangat sederhana. Pembantu rumah Andres,Bii Ida.

"Ada apa ni" tanya Andres langsung.

"Itu..dibawa ada teman-teman nak Andres,katanya mau ketemu sama nak Andres, sekarang mereka lagi dibawah"

'siapa' gumam Andres

"Oh iya bii,Andres langsung ke bawah ni" ujar Andres yang hendak beranjak dari kasurnya menuju lantai bawah.

****
Sesampainya Andres dibawah, Andres terkejut, teman-teman nya ini yang memang tidak ada akhlak ketika berada dirumah orang.

Beni beltranado,

manusia yang berbadan tegap ,dengan kulit putih bersih, lumayan tinggi,yang membuat Andreas sedikit naik darah dengan tingkah konyolnya. Dengan kaki diatas meja sambil mengotak-atik handphone nya dengan mengaitkan earphone ditelinganya yang membuat ia merasakan nyaman dengan sendirinya,tanpa sopan santun sedikitpun.

Rifky dogairu

Lainnya dengan manusia satu ini, berbadan tegap,kulit hitam-manis , dengan tatapan tajamnya,yang terkadang membuat siapapun takut menatap nya kembali.

Saat ini ia hanya sibuk dengan buku-buku Andreas yang ada dimejanya,tanpa menghiraukan apapun.

"Kalian ngapain sih kesini." Tanya Andreas tanpa basa-basi, sambil menepuk kaki beni dengan kuat tanpa rasa kasihan.

" Pletakkk!!!!!!Kaki Lo" peringat Andreas.

"Sakittt begoo!" ringis beni mengusap pelan kakinya yang tepuk oleh Andreas.

"Kapan Lo pulang Ki" tanya Andreas menatap Rifky yang masih sibuk sendirinya.

Pasalnya dalam seminggu ini ,Rifky tidak sekolah karena pulang kampung ketempat keluarganya. Padahal seharusnya Rifky harus mengikuti sparing basket beberapa hari lalu.

"Kemaren malam"

"Dan Lo" tanya Andreas pada beni.

"Kemana aja semingguan ini,udah pinter Lo gak mau sekolah lagi?" Sindir Andreas.

"Eettdah Lo,gua juga sibuk beberapa hari ini,mangkanya gua libur sekolah"

"Kalian memang gitu,gak sohib kalo pen bolos ngajak-ngajak kek,gua semingguan ini sekolah terus kayak manusiawi nolep tau gak!" Kesal Andreas.

"Yee...lu kalo gak mau sekolah,yah gak usah pergi begoo!"

"Lu gak tau aja betapa pentingnya gua disekolah itu,sehari aja gua gak sekolah bakal dicariin tu sama pak Romi"

"Mangkanya jangan pinter-pinter banget jadi orang, rugi kan , yah nggak Ki?" Tanya beni pada Rifky, sedangkan Rifky hanya mengangguk asal.

"Btw kalian ngapain kesini sih,gua Mager banget ,malas keluar"ujar Andreas sambil berjalan menuju sofa sebelahnya dan berbaring.

"Enak aja mager,kita kesini ngajak Lo latihan basket,gua udah seminggu nggak megang bola rasanya tangan gua  udah pegal-pegal ni "

"Apa hubungannya" celetuk Rifky.

" Nah ini ni, manusia yang nggak punya perasaan, gini kalo Lo punya kebiasaan,terus Lo udah jarang ni ngejalanin kebiasaan Lo,nah disitu Lo bakal ngerasa beda,jadi kita harus latihan basket sekarang " jelas beni panjang lebar.

"Ayolahhhh ndreassss" ajak beni sambil menarik kuat tangan Andreas.

"Pa apaan sih ,gak mau guaa"
Elak Andreas menjauh dari beni yang setengah mati memaksanya.

" Pergi gak" ancam beni sambil menarik lebih kuat tangan Andreas,hingga meringis kesakitan.

"Aaaaaaahhh...sakittt!!"

"Yaudahh yaudah! Lepasin dulu" ujar Andreas membuat beni melepaskan tangan Andreas kuat.

"Gila Lo ya,jiwa homo Lo meronta-ronta kalik?"
"Megang Lo kuat amat" sinis Andreas.

Rifky hanya diam memperhatikan mereka tanpa mau ikut bergaduh bersama.

"Yaudah gua siap-siap dulu" kesal Andreas.

"YESSS" sorak beni atas kemenangannya.

*************

Suasana disore ini sudah nampak gelap, diujung barat sana matahari sudah tidak lagi seterang disiang hari. Nampaknya sebentar lagi akan berganti malam.

Tetapi tiga sejoli itu masih asik memainkan bola,sepertinya mereka tidak ada habis-habisnya untuk bermain.

Keringat bercucuran diwajahnya yang mambuat pipinya merah-kemerahan karena panas tidak membuat mereka beranjak sedikitpun dari sana.

Permainan yang asik ini harus menemukan pemenang nya bukan.

"Hhuft Udah....,gua capek banget" ujar Rifky disela permainan nya.

"Hah...ha..gue..aaa jugaa"

"Ah Lo berdua payah,masa gitu aja udah mau end ,kita kan belum tau siapa pemenangnya"gerutu beni yang masih asik memainkan bola.

"Yaudah Lo aja yang menang"
Ucap Andreas sambil berjalan menuju tas sportnya untuk mengambil sebotol minuman yang telah ia beli tadi.

"Lo berdua mah gak asik"
Decak beni kesal sambil menghentakkan kakinya.

Yah beni memang seperti itu, seperti anak kecil,sikap itulah yang membuat kedua temannya itu kadang mendadak emosi.

"Udahlah yuk cabut,udah mau ujan tu,mendung banget" ajak Rifky yang sudah siap meneteng tasnya,sambil sesekali merapikan rambutnya yang berantakan.

"Mendung belum tentu hujan, yang pedekate belum tentu pelaminan" ujar beni dengan bangganya.
Membuat Andreas dan Rifky termonggoh setengah jijik mendengarkan nya.

Sedangkan beni menyengir dengan PD nya,membuat siapapun rasanya ingin menonjok wajahnya dengan kuat.

"Gimane kate-kate gue dah mantull belum tuh"

"Serah Lo ogep!!!"

"WOIII TUNGGUIN !!!" Teriak beni yang melihat kedua temannya itu pergi tanpa mengajaknya.

***********

Haii sweetie,maaf ni baru post lagi, soalnya beberapa Minggu kemaren authornya lagi banyak kerjaan. Maklum sekarang lagi pendemi jadi sekolah belajarnya online..mana udh semester akhirkan, jadi kelas XII itu lagi sibuk-sibuknya.

Tapi tenang aja ,aku bakal sempetin kok buat post, asal kalian jg semangat buat ngebacanya..
Oke!!

Thanks yuu sweetie 🖤

KAPTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang