20

317 12 2
                                    


***************

Cuaca diluar nampak mendung, sedangkan Ayla masih belum beranjak dari depan tokoh itu setelah pergi meninggalkan Andres,bukannya ia masih ingin berdekatan dengan Andres hanya saja, sekarang langit telah membasahi bumi dengan derasnya.

Ayla pun menghentakkan kasar kakinya diluar tokoh buku itu,ia kesal dan mengerutu pelan dengan adanya kehadiran Andres disana.

"Sungguh Andres yang gak tau malu"

Hal yang paling menyenangkan adalah bermain hujan.tapi untuk saat ini rasanya itu bukan hal yang menyenangkan,ditempat yang ramai ini bukan malah bersenang-senang Ayla malah akan diejek habis-habisan.

"Belum pulang?"

Pertanyaan itu membuat Ayla membuang napas kasar,bukan karena pertanyaannya tapi orang yang menanyakan nya.
"Hah..."

"Gue udah duga,Lo pasti ngikutin gue sampai nungguin lagi"

"Geer banget Lo...udah sana jauh-jauh..gak usah deket-deket"ketus Ayla.

Andres hanya diam menatap lurus ke depan dimana rintikan hujan telah turun begitu lebat tanpa menghiraukan Ayla yang tengah mengusir nya.

Hawa yang sangat dingin ,yang membuat siapapun akan merasakan nya dan membutuhkan kehangatan seketika.

"Emmm... Andres"

Jlebb...

Untuk pertama kalinya Andres mendengar Ayla memanggil namanya dengan sangat lembut.

Andres cukup terkejut tapi ia tidak mungkin akan menampakkan nya, seperti biasa Andres akan terlihat cool dan calm didepan orang lain termasuk Ayla.

"Emm.. gue bolehh..."

"Apa"

"Itu ..u...gueee....,"
Andres menaikkan sebelah alisnya yang tidak paham dengan kegugupan Ayla ini.

"Gue...gu...eee boleh gak mm..mm.."
Gugup-gugup Ayla berbicara membuat Andres mendelik menatap tajam Ayla yang kelihatan resah dan kedinginan.

"Ohhh jadii Lo pikir gue......" Ujar Andres dengan suara tinggi yang membuat ayla binggung.

"Engakk.. gakk..Lo pikir gue bakal meluk Lo gitu karena Lo kedinginan gini,kayak di film-film begitu.. enak aja,gak ya gue gak semurahan itu"ketus Andres membuat Ayla melotot tajam.

Susah payah Ayla ingin berbicara dengan Andres tapi Andres lebih dulu memotong nya dengan perkataan kurang berbobot itu.

"Dengan Lo berpura-pura kedinginan gini gue bakal kasihan dan meluk Lo..gakk ya"

"Heiii ..."Teriak ayla tak kalah kuat tepat ditelinga Andres.

"Siapa juga yang pengen dipeluk sama Lo"

"Oh ya.. yakin Lo gak mau" tanya Andres mengoda sambil menyenggol pelan lengan Ayla.

Spontan Ayla melotot mendengar ucapan Andres tersebut,"Emm...yakin lah.."
"Lagian gue cuman pengen..."

"Pengen apa?"

"Em ..Andres kan baik,terus.. gak sombong,rajin menabung juga, Andres mau gak pinjemin ayla jaket"ujar Ayla dengan tatapan puppy eyes andalannya.

"Oh ya,gue gak rajin nabung tuh" ucap andres seadanya.

Dengan sabar Ayla menahan kekesalannya,agar tidak meledak didepan Andres,bagaimana pun ia harus mendapatkan pinjaman jaket itu sebelum tubuhnya ikut membeku dan dingin seperti manusia didepannya ini.

Berpura-pura tersenyum ramah didepan Andres adalah hal yang wajib baginya untuk saat ini.

"Tapi Andres tetap baik kok,meski gak rajin nabung "

"Gak usah basa-basi"

"Hemmmm" ujar Ayla kecewa,karna Andres tidak seperti yang ia pikirkan,

'Andres emang batu,gitu aja gak peka,masa' iya gak ada romantis-romantis nya dikit, cewek kedinginan gini,kasih kehangatan kek' batin Ayla sambil berkomat-kamit sendiri

'apa-paan gila banget gue, kehangatan apanya,emang gue pacarnya dia, yaallah Ayla,kok Lo bisa mikir sejauh itu' sambung Ayla sambil memukul pelan pelipisnya,tanpa ia sadari kalau Andres memerhatikan nya sedari tadi.

"Ngapain"

"Emm...eng... ngak,pusing aja dikit"ujar Ayla cengengesan.lalu kembali fokus melihat jalanan yang sepi diguyur hujan.

"Nihh..."

"Apa"

"Pake" perintah Andres kepada ayla.sambil menyodorkan jaket tebal miliknya.

"Buat gue"tanya Ayla masih tidak yakin.

"Yaelah Lo..giliran gue kasih Lo mikir-mikir dulu..giliran gue......."

"Oh thanks kak Andres"

Byurrrrr....

Tiba-tiba saja angin serasa menerpa lebih kuat hingga menusuk didasar jantung Andres yang berdetak kencang dan jauh lebih cepat.

Hingga hujan reda tidak ada satupun diantara mereka yang memulai perbincangan,nampaknya ego mengalahkan segalanya.

"Mau kemana Lo"

"Mau pulang lah,yakali matung disini" Ujar Ayla sambil mengenakan helm nya dan meraih tas guna mengambil kunci motornya.

"Terus,Lo gak pulang?" Tanya Ayla yg masih sibuk mengobrak-ambrik isi tasnya.

"Kalau gue pulang duluan,Lo pasti gak bisa pulang tanpa gue"

"Apa?"tanya Ayla sambil menahan tawanya.
"Gue gak bisa pulang,yakali tanpa Lo gue gak bisa pulang,gue punya motor kalik"

"Gak usah geer dulu..." Jeda Andres.lalu meronggoh kantong celananya.

"Nih.."

Andres menyodorkan sebuah kunci kepada Ayla.ayla pun sontak binggung kenapa bisa kunci motornya ini berada ditangan manusia yang tidak berkemanusiaan ini..

"Lain kali gak usah mikir macem-macem" tegas andres.sedangkan Ayla dibuat beku oleh ucapan Andres.

Kemudian ia mengenakan helm dan berlalu pergi dengan motornya.

Untuk beberapa detik kemudian Ayla tersadar,dan tersenyum tipis melihat punggung Andres yang sudah berlalu dari matanya.

***************

-next sweetie 🖤

KAPTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang