Stefan tiba di kampus. Buru-buru ia memarkirkan mobilnya. Lalu bergegas lari menuju basecamp. Disana sudah ada Kevin dan Kimmy. Dengan napas yang terengah-engah Stefan mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi ruangan. Namun ia tidak menemukan sosok Yuki disana.
"Dimana Yuki?" tanya Stefan. Kevin dan Kimmy saling berpandangan. Bingung.
"Yuki?" ucap Kevin sambil mengerutkan keningnya.
"Jangan bilang lo juga ngga kenal sama Yuki." ucap Stefan dengan suara meninggi.
"Lo bisa tenang dulu ngga sih. Yuki bukannya sama lo," ujar Kimmy sambil menatap Stefan.
Stefan berjalan ke arah sofa, lalu duduk disana sambil menunduk dalam. Sejenak kemudian ia mengangkat kepalanya.
"Yuki menghilang." ucap Stefan pelan.
"Apa maksud lo Yuki menghilang?" tanya Kimmy yang tiba-tiba dilanda rasa khawatir.
"Yuki bisa pergi ke masa lalu." ujar Stefan kemudian. Kevin dan Kimmy tercengang mendengar ucapan Stefan.
"Pergi ke masa lalu?" ucap Kimmy pelan. Stefan mengangguk pelan.
"Kemarin gue dan dia sempat pergi ke masa lalu. 12 tahun yang lalu. Kami pergi ke rumah Yuki. Dari sana kita tahu ternyata orang tua Yuki meninggal bukan karena murni kecelakaan, tapi ada unsur kesengajaan." ujar Stefan. Kevin dan Kimmy tampak syok mendengar perkataan Stefan.
Braaakk... Tiba-tiba Gio muncul dan menabrak lemari. Kali ini wajahnya tepat menempel di lemari. Kevin berjalan ke arah Gio dan membantu ia berdiri.
"Lo kebiasaan banget sih. Ngga bisa pake perhitungan apa," omel Kevin.
Gio meringis kesakitan sambil mengusap lembut wajahnya. Gio memperhatikan ekspresi wajah Kimmy dan Stefan yang terlihat tegang bercampur cemas. Gio mengambil duduk di sebelah Stefan.
"Ada apa nih? Keliatannya serius bener," tanya Gio. Stefan hanya diam. Ia tampak memikirkan sesuatu.
"Yuki menghilang." jawab Kimmy pendek.
"Apa! Kok bisa? Apa terjadi sesuatu sama Yuki? Stefan, kok lo diem aja." ujar Gio panik.
Stefan menatap Gio lekat. Ia pun menceritakan semuanya dari awal. Semua yang dialaminya memang sulit untuk dipercaya, tapi itulah yang terjadi.
"Mungkin itu satu kelebihan yang dimiliki Yuki," ujar Kevin. Semuanya mengangguk setuju.
"Tapi kalo Yuki sampe ngubah masa lalu itu artinya..." Gio menggantung kalimatnya.
"Masa depannya akan berubah." lanjut Kimmy. Stefan menarik napas pelan.
"Itu sedang terjadi," ujar Stefan pelan.
"Apa maksud lo?" tanya Gio.
"Tadi pagi waktu gue bangun, Yuki udah ngga ada di kamar. Gue tanya Max, dia bilang ngga tahu. Bahkan dia ngga kenal sama Yuki. Gue malah disuruh ke psikiater, dia pikir gue gila karena mengkhayal tentang Yuki." cerita Stefan.
Gio, Kimmy, dan Kevin tampak sedang berpikir. Apa yang sedang terjadi? Kenapa Yuki bisa menghilang? Mungkinkah Yuki pergi ke masa lalu dan tidak bisa kembali?
= * =
Yuki berusaha keras untuk bisa keluar dari mobil. Ia merasa sudah tidak kuat lagi untuk menahan napasnya dalam air. Dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, ia berusaha menendang kaca mobil agar bisa keluar. Setelah beberapa kali memberikan tendangan, akhirnya kaca mobil retak. Dengan satu pukulan yang lumayan kuat, kacanya pun pecah. Tanpa disadari Yuki sedikit menelan air, itu membuat ia tersedak. Yuki panik. Ia mati-matian untuk berenang ke permukaan. Karena ingin cepat naik, ia berenang tanpa melihat apa yang ada disekitarnya. Kepala Yuki menabrak batu besar.
Bugh... Yuki merasa pusing. Pandangannya mulai mengabur. Sebelum akhirnya gelap. Karena kedua mata Yuki tertutup rapat. Ia pun tidak bisa berenang lagi. Tubuh Yuki bergerak bebas di dalam air. Tanpa arah. Tanpa ada yang tahu apakah dia masih hidup atau mati...
continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Back in Time
FantasyMasa lalu tetaplah masa lalu. Biarlah itu menjadi kenangan. Dan biarlah semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Karena apa yang telah kita dapatkan pastilah ada makna indah tertentu di dalamnya - Azura Stefkivers