[10]

803 33 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________

🌻🌻🌻

Selama perjalanan menuju kos Arunika, tidak ada satu orang pun yang berbicara. Baik itu Daniel maupun Arunika. Merasa bosan, Arunika memilih untuk memerhatikan kaca mobil di sebelah kirinya. Terlihat samar bayangan Daniel yang tengah serius mengemudi di sana. Arunika tiba-tiba tersenyum kecil. Apa yang sudah terjadi pada dirinya. Bertemu dengan seorang pria yang sepuluh tahun lebih tua dan terjebak bersamanya di dalam mobil ini.

Arunika mengalihkan pandangan menjadi kepada sosok Daniel sesungguhnya. Ia melirik Daniel dengan ekor mata. Memperhatikan pria itu dalam diam. Daniel memang tampan. Tidak heran saat bersama Daniel selalu ada saja wanita yang berbisik-bisik sambil melirik Daniel entah dengan tatapan kagum atau menggoda. Bentuk tubuh Daniel juga terlihat bagus dari luar. Arunika yakin dibalik kemeja itu ada perut kotak-kotak terlukis di sana.

Daniel menoleh pada Arunika membuat Arunika yang tertangkap basah buru-buru mengalihkan perhatian pada pemandangan jalan di depannya. Daniel tersenyum tipis. Ia tau sedaritadi Arunika memperhatikannya diam-diam. Sepertinya Arunika mulai tertarik pada dirinya dan hal itu membuat Daniel senang bukan main.

Daniel memberhentikan mobil di depan pagar kos Arunika. Kos ini terdiri dari tiga lantai yang mana semua penghuninya adalah wanita. Sekeliling kos ini dibatasi dinding dengan sebuah pagar kayu di depannya sebagai pintu masuk utama.

Arunika memperhatikan sekeliling. Tunggu dulu, sejak tadi dia belum mengatakan di mana letak kos nya. Lalu kenapa dia sudah ada di sini?

“bentar deh Om, kayaknya saya belum pernah bilang dimana alamat saya tinggal. Kenapa Om bisa tau saya tinggal di sini?”

Daniel tersenyum lebar. “tadi kan aku udah bilang. Aku ini orang yang luar biasa”

Daniel dan Arunika turun dari mobil. Mereka menuju bagian belakang mobil untuk mengambil belanjaan Arunika.

“terima kasih atas tumpangan Om”

Daniel mengangguk.

“oh iya, mana kaktus saya? Itu bukan milik Om. Seharusnya Om balikin itu ke saya. Lagian nih ya, saya ninggalin kaktus itu di Lomi, terus kenapa sekarang bisa sama Om sih. Om maling ya?”

Tadi saat perjalanan pulang, Daniel mengatakan bahwa kaktus Arunika yang tertinggal di Lomi ada padanya. Tetapi Daniel tidak bercerita kalau dia adalah pemilik Lomi.

Daniel tertawa keras mendengar perkataan Arunika yang sembarangan. Tadi Arunika mencurigainya sebagai sindikat pergadangan manusia, dan sekarang sebagai maling. Jalan pikiran Arunika benar-benar tidak bisa Daniel tebak.

“apa ada maling seganteng aku?”

Arunika mengembuskan napas kesal. Daniel dengan tingkat kepercayaan dirinya yang berlebihan adalah dua hal yang membuat emosi Arunika selalu bergerak naik.

“besok aku balikin ke kamu” putus Daniel akhirnya.

Arunika menatap mata Daniel curiga. “awas aja kalau Om bohong. Saya akan tagih sampai ke akhirat”

Sebenarnya Arunika tidak ingin meminta kaktus itu pada Daniel karena ia bisa membelinya lagi daripada harus berurusan lagi dengan pria itu. Tapi sayang, Pak Herman – pemilik kebun tempat Arunika biasa membeli kaktus – bilang kalau kaktus yang Arunika cari itu sudah habis terjual. Alhasil dia harus meminta kaktusnya kembali pada Daniel, hal yang sangat tidak ingin dilakukannya.

Daniel berdehem mengiyakan ancaman Arunika. “sana masuk. Besok kamu kuliah. Good night ” ujar Daniel lembut seraya mengelus pelan rambut Arunika.

Arunika yang mendapat perlakuan seperti itu mendadak membeku. Jantungnya berdetak cepat tak karuan. Arunika buru-buru menstabilkan kerja tubuhnya. Memastikan Daniel tidak mengetahui itu semua.

Arunika membuka pagar bangunan kos. Lalu berjalan cepat menuju kamarnya di lantai dua. Arunika menyandarkan diri di belakang pintu kamar. Ia kembali mengingat perlakuan Daniel padanya tadi. Sebuah gerakan sederhana yang bisa membuat seorang wanita memikirkan hal itu berhari-hari.

Ih apaan sih, ngapain coba dia megang-megang kepala aku. Kurang kerjaan banget deh. Aduh, Ngapain juga aku mikirin itu, enggak penting banget

Terkadang seorang wanita bisa menjadi bingung selama berhari-hari hanya dengan gerakan sederhana. Bahkan pada sebuah gerakan yang jika dilihat tidak memiliki arti khusus. Tapi itulah wanita, semua hal dipikirkan melalui perasaan.

***

Next, [11]

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang