______________________________________
HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________🌻🌻🌻
Daniel berjalan kesusahan mengambil air mineral dingin dari dalam kulkas. Pasalnya sejak sampai di rumah beberapa menit yang lalu Arunika selalu bergelantungan di lengan kanan Daniel. Tidak ingin melepaskannya barang satu detik pun. Sehingga membuat Daniel menjadi sedikit kesulitan untuk melakukan sesuatu.
“Aru, aku tau kamu kangen. Tapi lepasin dulu sebentar, nanti minumannya tumpah” ujar Daniel yang kedua tangannya masing-masing memegang segelas air mineral dingin.
Arunika yang mendengar penolakan Daniel melepaskan rangkulan tangannya dari lengan Daniel. Dia melangkah lebar menuju sofa yang ada di lantai satu rumah Daniel sambil menghentakkan kakinya sebal. Penolakan halus Daniel tadi membuat hatinya kesal bukan main.
Daniel yang melihat Arunika seperti itu hanya bisa menghela napas. Sifat kekanakkan Arunika keluar lagi. Daniel mendekat kepada Arunika yang menangis meringkuk di atas sofa. Dia menenggelamkan kepalanya di antara kedua lutut.
Daniel meletakkan kedua gelas yang ia bawa di atas meja. Kemudian menggendong Arunika seperti seorang anak kecil. Daniel memangku Arunika di atas pahanya. Dia memegang kedua pipi Arunika yang membuat Arunika mau tidak mau memandang wajah Daniel. Daniel mengusap air mata yang membasahi pipi Arunika. Lalu membawa Arunika ke dalam pelukannya.
“aku minta maaf. Jangan nangis ya. Maafin aku. Kamu mau es krim? Aku ada es krim di kulkas”
Arunika melerai pelukan Daniel. Dia menatap Daniel kesal. “kamu pikir aku ini anak kecil apa yang kalau nangis terus dikasih es krim langsung diam?” cibir Arunika kesal. Dia memalingkan wajahnya dari hadapan Daniel.
“terus kamu mau apa? Mobil yang aku kasih kenapa sekarang ada di garasi aku?”
Arunika mencubit perut Daniel geram. Hal itu membuat Daniel meringis kesakitan. “harusnya kamu ajarin aku dulu, baru ngasih mobil. Kamu ini gimana sih. Tumben hilang pintarnya”
Arunika melihat Daniel yang masih meringis kesakitan. “enggak usah lebay deh. Aku nyubitnya pelan tadi”
Tanpa disuruh, Daniel membuka kemeja yang menempel di tubuhnya. Memperlihatkan sebuah perban yang ada di perut kiri bagian bawah. Arunika kaget bukan main saat melihat perban itu. Pasalnya tadi Daniel bilang dia baik-baik saja. Arunika refleks turun dari paha Daniel. Dia duduk di sebelah Daniel dengan cemas. Pandangan matanya tidak lepas dari perban yang ada di perut Daniel.
“maaf” cicit Arunika merasa bersalah. Lalu dia memandang marah kepada Daniel. “tadi kamu bilang kamu enggak terluka. Ternyata kamu bohong. Seharusnya aku enggak percaya sama omongan kamu”
Mendengar omelan Arunika membuat Daniel terkekeh. Untung saja bekas jahitannya baik-baik saja. Daniel hanya merasa nyeri setelah mendapat cubitan keras dari Arunika yang tepat di bekas lukanya itu.
Arunika melihat semua bekas luka yang ada di badan Daniel. Ada juga beberapa bekas jahitan di sana. Tangan kanan Arunika terangkat ke udara. Dia meraba salah satu bekas jahitan di perut Daniel. Arunika meringis ngeri membayangkan sekejam apa dunia yang dihadapi Daniel. Arunika tidak sadar kalau air mata jatuh dari ujung matanya. Buru-buru ia mengusap pipi menghilangkan jejak air mata itu sebelum Daniel melihatnya iba.
“maaf, aku nangis terus”
Daniel menggenggam tangan kanan Arunika. Dia tersenyum lebar. Senyum yang membuat siapa pun akan merasakan perih yang dirasakan Daniel.
Arunika menatap kedua mata Daniel. “apa sekarang semuanya udah selesai? apa kamu udah bisa bahagia sekarang?”
Daniel mengangguk pelan. Dia memeluk Arunika dalam diam. Sebenarnya Daniel berbohong. Daniel tidak ingin Arunika khawatir. Jadi dia memutuskan untuk berbohong. Serangan balas dendam Daniel gagal. Sepertinya ada yang membocorkan rencana balas dendam ini. Saat menyerang markas Lin Zhicun, dia sudah menghilang. Hanya ada beberapa anak buahnya saja di sana.
Oh.
Luka itu dia dapatkan sehari setelah serangan Daniel ke markas Lin Zhicun. Daniel tertembak saat akan keluar dari XY Bar. Daniel yakin, Lin Zhicun yang memerintahkan anak buahnya untuk menembaknya. Kini Daniel masih mencari tau siapa yang membocorkan rencana balas dendamnya pada Lin Zhicun. Daniel berjanji tidak akan memaafkan siapa pun yang mengkhianati dirinya.
***
Next, [46]
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE
Romance▪︎▪︎ POSSESSIVE SERIES [3] ▪︎▪︎ ================================== Arunika hanya seorang mahasiswi biasa. Tidak pernah sedikit pun terbersit dalam pikirannya jika ia akan dipertemukan dengan Daniel, Om-Om yang membuat tekanan darahnya naik setiap ka...