[24]

532 25 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________

🌻🌻🌻

Daniel memberhentikan mobil miliknya di depan pagar kos Arunika. Dia dan Arunika keluar dari dalam mobil. Arunika berhenti. Dia memandang Daniel yang berdiri di depannya. Tiba-tiba Arunika menendang kaki Daniel. Membuat pria itu mengaduh kesakitan. Lupakan betapa hebatnya dia bertarung, tapi jika tiba-tiba ditendang seperti ini oleh Arunika, dia pun pasti akan mengaduh.

Daniel menatap Arunika meminta penjelasan. Apa-apaan Arunika. Seenaknya saja menendang kakinya tanpa sebab.

“Om pikir Om siapa seenaknya aja dateng dan gangguin kehidupan normal aku. Terus Om menghilang dan nyuruh anak buah Om buat ngawasin aku. Om pikir aku bisa ngerti itu. Otak aku ini kecil. Aku enggak bisa mikir yang susah-susah. Dan tadi balasan buat Om. Jangan pernah ke sini lagi kalau Om cuma mau main-main. Perasaan aku bukan mainan, dan aku enggak ada waktu untuk itu”

Napas Arunika naik turun tidak beraturan. Ia mengeluarkan semua perasaan yang mengganjal di hatinya saat mengutarakan itu. Sementara Daniel hanya diam. Ia masih mencerna apa yang baru saja dikatakan Arunika.

“aku tau Om pergi bukan karena ucapan Om waktu itu. Lagian pasti Om sebenarnya juga enggak peduli ucapan aku kemarin, kan? Mana mungkin laki-laki kayak Om mau ngelakuin hal yang aku minta segampang itu”

Arunika berhenti. Dia menatap kedua mata Daniel. Mencoba untuk menyampaikan hasrat terdalamnya pada Daniel melalui pancaran mata.

“Aku enggak bisa maksa Om buat ngasih tau aku Om dari mana. Ada masalah apa. Tapi seenggaknya kasih tau aku kalau Om mau pergi. Jangan tiba-tiba ngilang kayak gini”

Daniel tersenyum lebar. Hatinya membuncah bahagia. Segera saja Daniel membawa Arunika masuk ke dalam pelukannya. Memeluk Arunika dengan sangat erat. seolah tidak membiarkan Arunika melepaskan pelukannya kali ini. Daniel menyalurkan seluruh jiwa raganya pada Arunika melalui pelukan itu. Memberi tau Arunika bahwa dia bersungguh-sungguh menyayanginya.

Forgive me. I promise to tell you if I want to go again, I promise ” ujar Daniel bersungguh-sungguh. Dia mengecup puncak kepala Arunika penuh rasa sayang.

Bukannya senang, Arunika justru mendengus sebal. “don't promise if you can't keep it

Daniel melepas pelukannya. dia terkekeh pelan. Arunika selalu bisa membuat hati Daniel jungkir balik. Respon Arunika yang tidak biasa selalu membuatnya semakin menarik.

Don't worry, I never promise if I can't keep it ” Setelah mengatakan itu Daniel kembali memeluk Arunika lagi. “terima kasih dan maafin aku”

Arunika melerai pelukan Daniel. Dia menatap wajah tampan Daniel.

“besok aku kelas jam delapan”

Usai mengatakan itu, Arunika membalikkan badan lalu berjalan masuk ke dalam kamar kos nya meninggalkan Daniel yang hanya bisa tertawa lebar melihat kelakuan Arunika yang tidak bisa diprediksi.

Arunika.

Seorang gadis yang ditemuinya di pantai secara tidak sengaja kala itu. Di hari dia mengunjungi pantai yang menjadi lokasi penaburan abu mendiang orang tuanya. Seorang gadis yang sejak itu membuat Daniel tidak pernah berhenti memikirkannya. Membuat Daniel yakin untuk keluar lebih cepat dari dunia hitamnya. Seorang gadis yang Daniel pilih untuk menjadi poros hidupnya sekarang.

Daniel berharap takdir akan menyetujui hubungan mereka. Hubungan yang hari ini resmi mereka jalani. Mencoba untuk mengenal satu sama lain. Mencoba untuk memahami satu sama lain. Mencoba untuk saling melindungi.

Tapi, apakah takdir akan mengabulkan harapan Daniel?

Entahlah.

Siapa yang tau apa yang bisa dilakukan oleh takdir.

***

Next, [25]

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang