[20]

602 28 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________

🌻🌻🌻

Semburat jingga sudah menghilang dari langit. Kini tugasnya digantikan oleh bulan. Menerangi bumi yang gelap malam ini. Lampu-lampu pun ikut membantu agar bumi tidak berubah gelap. Agar bumi tidak merasa kesepian malam ini.

Arunika mematut dirinya di depan cermin. Celana jeans dan sweater oversized menjadi pilihannya malam ini. Arunika memasukkan laptop, buku, dan beberapa perlengkapan lain ke dalam tote bag. Malam ini dia akan melakukan kerja kelompok di salah satu gerai makanan yang memang menjadi langganan anak-anak muda saat mengerjakan tugas mereka.

Arunika menelfon Elisa. Menanyakan keberadaan Elisa sekarang. Pasalnya Elisa akan datang menjemputnya. Sedikit informasi, Elisa dan Arunika sekelompok dan Elisa yang menawarkan akan menjemput Arunika. Meski bersahabat dekat, mereka tidak tinggal di kos yang sama atau bahkan kamar yang sama. Menurut mereka, teman dekat tidak harus selalu bersama. Ada juga yang namanya privasi masing-masing. Meski mereka akan bersikap santai saat datang ke kos satu sama lain.

Arunika memutuskan untuk keluar kos. Dia akan menunggu Elisa di depan pagar kos, karena tadi Elisa bilang akan segera sampai di kos Arunika. Saat membuka pagar, betapa terkejutnya Arunika melihat seseorang berdiri menyandar pada sisi sebuah mobil.

Daniel.

Melihat sosok Daniel di hadapannya membuat kinerja semua sistem tubuh Arunika terhenti. Ia membeku di tempat beberapa saat. Beruntung klakson dari mobil Elisa mengembalikan kesadarannya. Arunika sangat berterima kasih atas itu.

“hai, kamu baik?” sapa Daniel lembut pada Arunika.

Arunika memandang Daniel yang tersenyum lebar padanya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ya, memang tidak terjadi apa-apa beberapa hari ini. Tapi.. tapi...

Ah sudahlah.

Arunika tidak menjawab sapaan Daniel. Dia hanya diam memandang wajah tersenyum Daniel yang terlihat sangat menawan. Membuat siapa saja yang melihatnya akan jatuh dalam pesona Daniel.

“aku rasa kamu baik” ujar Daniel setelah memindai Arunika dari atas ke bawah memastikan Arunika baik-baik saja. “mau dinner bareng?”

Mendengar hal itu membuat Arunika mendengus sebal. Sudah gila rupanya pria dihadapannya ini. Tanpa memedulikan Daniel, Arunika melangkah pergi meninggalkan Daniel. Ia masuk ke dalam mobil Elisa yang beruntungnya datang di saat yang tepat.

Daniel yang ditinggal pergi hanya bisa terdiam melihat kelakuan Arunika. Gadis itu sama sekali tidak menghiraukan kedatangannya. Berdasarkan laporan Shù yang ia perintahkan untuk mengawasi Arunika, Daniel merasa bahwa Arunika merindukan dirinya. Tapi apa yang terjadi sekarang. Daniel hanya bisa tertawa miris menghadapi kenyataan yang ada. Sungguh di luar ekspektasi.

***

Next, [21]

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang