______________________________________
HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________🌻🌻🌻
“Wow, I don’t know Wang Zihao is this cool. He gave this to you” olok Lin Zhicun sembari memainkan jarinya di pisau itu.
Lin Zhicun bangkit. Dia memerintahkan anak buahnya untuk membawa Arunika pergi. Namun belum sempat mereka melangkah, sebuah tembakan mengenai salah satu anak buah Lin Zhicun. Lin Zhicun spontan melihat tempat asal tembakan. Dia menyeringai licik. Rupanya ada Daniel dan para Shù berlari mendekat ke arah mereka.
Daniel berdiri siaga bersama para Shù. Kedua tangan mereka mengarahkan pistol ke depan. Begitu juga dengan anak buah Lin Zhicun. Kedua kelompok kejam ini saling menodongkan senjata ke kepala satu sama lain.
Daniel melihat David dan Sun Xiang yang berdiri di samping Lin Zhicun. Benar ternyata dugaannya. Dua orang itu mengkhianati dirinya. Setelah diselidiki, Daniel tau bahwa yang membocorkan rencana balas dendamnya adalah Sun Xiang. Sementara David, dia membunuh Peto demi membawa Arunika ke China.
Lin Zhicun tiba-tiba menjambak rambut Arunika dan mengarahkan pistolnya ke kepala Arunika. Hal itu membuat Arunika menahan jambakan itu dengan kedua tangannya yang bebas. Melihat itu membuat Daniel segera mengarahkan moncong pistolnya ke kepala Lin Zhicun.
“Cóng tā shēnshang yí kāi xiūrù de shǒu!” seru Daniel penuh penekakan di setiap kata.
(lepaskan tangan hinamu itu darinya)Lin Zhicun tertawa puas melihat raut wajah Daniel yang menggeram tertahan.
Daniel melihat Arunika iba. Arunika menggigil kedinginan di sana. Dia hanya memakai dua lembar pakaian tipis yang bahkan sudah tidak berbentuk lagi.“maaf aku terlambat” bisik Daniel pelan. Mendengar itu membuat Arunika meneteskan air mata. “aku mohon bertahanlah sedikit lagi”
Arunika menganggukkan kepalanya pelan. Dia menatap kedua mata Daniel penuh harap.
Daniel melirik kepada anak buahnya. “Bùguǎn fāshēng shénme shì, bǎohù tā!” teriak Daniel memberi perintah.
(apapun yang terjadi, lindungi dia)Setelah itu hanya suara tembakan saling beradu yang terdengar. Kedua kelompok kejam ini saling menembak. Tidak peduli sudah berapa peluru yang mereka keluarkan. Hanya satu yang ada di kepala mereka saat ini. Melaksanakan perintah mutlak dari pimpinan.
Melihat Lin Zhicun dan David yang mulai menjauh dari medan perang membuat Daniel dan Yifan segera mengejar mereka. Kedua orang itu masih menyeret Arunika bersama mereka. Daniel melayangkan dua tembakan ke kaki dan tangan Lin Zhicun. Sementara Yifan menembak David.
Rasa sakit membuat kungkungan Lin Zhicun pada Arunika terlepas. Membuat Arunika jatuh terseret di tanah. Daniel berlari mendekati Arunika. Sementara Yifan mengejar David yang berhasil melarikan diri.
Daniel menghampiri Arunika. Dilihatnya sekujur tubuh Arunika yang terluka. Kaki, tangan, badan, bahkan wajah Arunika semuanya dihiasi oleh luka. Pandangan Daniel mengarah kepada Lin Zhicun yang hendak mengambil pistol yang berada tidak jauh darinya. Pistol itu terlepas saat Daniel menembaknya tadi.
Daniel mendekap Arunika erat. Dia menutup kedua mata Arunika dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya menodongkan pistol ke hadapan Lin Zhicun.
Daniel menembak Lin Zhicun sekali.
Untuk orangtuaku
Daniel menembak Lin Zhicun sekali lagi.
Untuk Arunika
Dan satu tembakan terakhir.
Untuk pengkhianatan yang sudah kamu lakukan
Lin Zhicun mati.
Daniel menatap Arunika dalam. Gadis itu menangis. Seluruh tubuhnya menggigil. Gabungan antara kedinginan dan ketakutan. Daniel tau betapa takutnya Arunika saat ini. Daniel melepaskan coat yang dikenakannya. Kemudian membalut tubuh Arunika dengan coat miliknya.
Arunika memeluk Daniel lemah. Dia sudah tidak memiliki tenaga lagi saat ini. Setelah menggumamkan kata 'terimakasih' sedetik kemudian kesadaran Arunika menghilang.
Daniel mengangkat tubuh lemah Arunika. Dia menyuruh Yifan untuk menghubungi Xu Haoyang. Daniel akan membawa Arunika ke rumah sakit Haoyang. Arunika butuh perawatan detik ini juga.
***
Next, [55]
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE
Romance▪︎▪︎ POSSESSIVE SERIES [3] ▪︎▪︎ ================================== Arunika hanya seorang mahasiswi biasa. Tidak pernah sedikit pun terbersit dalam pikirannya jika ia akan dipertemukan dengan Daniel, Om-Om yang membuat tekanan darahnya naik setiap ka...