[36]

418 22 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________

🌻🌻🌻

Sore ini Arunika dan teman-temannya tengah mengobrol santai membicarakan proyek yang diberikan oleh dosen mereka di lantai dua Lomi. Sebenarnya Arunika malas datang ke sini bersama mereka. Dia takut ada Daniel di sana, dan Elisa yang tiba-tiba membocorkan rahasia hubungannya dengan Daniel. Sungguh takdir yang sangat ingin dihindari Arunika. Tapi apa boleh buat, mereka tetap datang ke Lomi dengan suara bulat.

Arunika tersenyum kecil pada Shù yang menghampiri meja. Dia membuat ekspresi seperti ‘pura-pura saja tidak kenal aku’ kepada Shù itu yang langsung dibalas anggukan olehnya.

Selagi menunggu pesanan datang, Arunika melihat ke sekeliling. Dia tidak melihat Daniel sedari tadi. Apa dia ada di rumah? Entahlah Arunika tidak tau. Dan dia juga tidak berniat untuk memberitahu Daniel kalau dirinya ada di Lomi. Itu bukan keputusan yang tepat. Karena bisa saja Daniel langsung menghampiri mejanya dan…

Ah, Arunika tidak ingin membayangkan hal itu.

Arunika pamit ke toilet kepada teman-temannya. Urusan biologisnya sudah memanggil sedari tadi. Keluar dari toilet Arunika tersenyum pada Shù yang menyapanya. Namun pandangan Arunika mengarah kepada tato yang ada di belakang telinga Shù itu. Tato Othalla Rune, sama seperti yang dimiliki Daniel dan Yifan.

Merasa penasaran, Arunika mengikuti Shù itu diam-diam. Dia menuju ke arah belakang Lomi. Lalu masuk ke dalam sebuah ruangan, di depannya tertulis ‘Staff Only’. Sepertinya ini ruangan khusus untuk karyawan. Arunika mengintip dari kaca yang ada di tengah pintu. Tetapi, ia dikejutkan dengan apa yang baru saja dilakukan oleh Shù itu.

Shu itu masuk ke dalam loker yang ada di sudut ruangan. Arunika menunggu beberapa saat hingga tidak lama kemudian Shù itu keluar dari ruangan tadi. Buru-buru Arunika mencari tempat bersembunyi agar dia tidak ketahuan. Melihat Shù yang sudah pergi membuat Arunika memberanikan diri masuk ke dalam ruangan. Dia membuka loker yang dibuka oleh Shù tadi. Ada sebuah pintu lain di sana. Tepat di belakang baju-baju yang digantung dalam loker.

Arunika membuka pintu itu ragu-ragu. Ia melangkahkan kaki masuk ke dalam loker. Arunika menuruni tangga yang ada di balik pintu. Dia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat menginjakkan kaki di anak tangga terakhir.

Apa ini?

Ada sebuah basement tersembunyi. Arunika melihat ke sekeliling. Di tengah ruangan ada sebuah ring tinju. Ada juga berbagai jenis peralatan olahraga lain yang diletakkan di sekeliling basement. Di bagian kiri, ada sebuah ruangan lain yang terlihat seperti kamar. Ada juga dapur dan beberapa sofa di sana.

Arunika melihat lagi. Dia baru menyadari ada sebuah arena tembak di bagian kanan basement. Lengkap dengan berbagai jenis pistol yang tidak Arunika tau jenisnya. Arunika mengedarkan pandangannya ke segala arah.

Apa ini?

Arunika yang merasa sangat bingung memutuskan untuk segera pergi dari basement. Ia tidak ingin ketauan oleh siapapun. Arunika tidak mengerti apa yang terjadi saat ini. Apa maksudnya ini semua?

Tato itu.

Basement ini.

Bodyguard.

Dan Daniel.

Arunika menghembuskan napasnya lega setelah berhasil keluar dari basement. Sepertinya ia tidak ketauan oleh siapapun. Arunika kembali ke tempat duduknya bersama teman-temannya.

Arunika tau, dia tidak bisa medapatkan jawaban apapun dari segala kebingungan yang melandanya. Dia hanya bisa menunggu sang pemeran utama untuk menjelaskan semua hal ini kepadanya. Dia hanya bisa menunggu. Dan dia akan menunggu itu. Arunika meyakinkan hatinya pada Daniel. Meyakinkan dirinya untuk tidak goyah meski diselimuti oleh rasa penasaran akan semua hal ini.

Aku akan menunggumu.

***

Next, [37]

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang