Hyunjae yang dari tadi bersama Jie hanya dapat menepuk-nepuk punggung gadis itu, niatnya ingin membuat Jie berhenti menangis, namun gadis itu tidak berhenti menangis, dia sudah kehabisan akal.
Keduanya sekarang berada di pinggir sungai yang terletak tidak jauh dari penginapan.
Setidaknya Jie bisa menenangkan dirinya terlebih dahulu sebelum kembali ke penginapan.
"Jie, udah" gumamnya pada Jie yang sampai saat ini masih setia mengeluarkan air matanya.
"Sayang air matanya kebuang-buang" lanjutnya.
"Aku gak nyangka aja."
"Iya iya tau, tapi jangan di tangisin. Jangan terlihat lemah Jie"
Jie menatap manik mata Hyunjae yang kini sedang menatapnya sambil menganggukkan kepalanya.
"Tapi kalau lo masih mau nangis lanjutin aja, mungkin nangis bisa buat lo tenang" gumamnya
Walaupun Jie selalu tersenyum di depan semua orang, bukan berarti dia baik-baik saja, ciri khas yang semua orang pandang mengenai dirinya hanyalah sebuah usaha yang Jie buat agar gadis itu terlihat baik-baik saja.
Sifat ceria dan manja Jie adalah sebuah tembok kokoh yang menutupi ruangan gelap dan menyedihkan, semuanya bagaikan topeng yang Jie sudah buat dengan sebaik mungkin dan yang mengetahui semuanya hanya pria yang berada di sebelahnya sekarang.
Hanya Hyunjae yang melihat sisi lemahnya saat ini.
"Aku capek kak" keluh Jie. Hyunjae yang sedang asik menatap sungai kini mengalihkan fokusnya pada Jie yang kini sedang mengusap air matanya dengan punggung tangannya.
"Capek kan nangis?" Jie menganggukkan kepalanya bertanda bahwa dirinya setuju dengan ucapan Hyunjae.
"Bertingkah laku layaknya lo baik-baik aja----"
"Gak bisa kak!" Potong Jie
"Minta penjelasan ke Sunwoo, Jie. Jangan jadi egois" tegas Hyunjae
Jie terdiam "kata Leana sama Heeyul, kak Sunwoo itu cowok brengsek." Gumamnya tanpa menatap Hyunjae yang duduk di sebelahnya.
"Dan lo percaya?" Tanya Hyunjae, Jie hanya mengangguk-angguk kepalanya samar.
"Aku percaya setelah liat semuanya, ada bukti" gumam Jie pada Hyunjae.
Hyunjae hanya bisa menghela nafasnya, matanya beralih menatap bulan dengan senyum tipis.
"Jie!"
Ada seorang pria yang berdiri tak jauh dari tempat Jie dan Hyunjae duduk.
Pria itu melangkah mendekat ke arah keduanya, memandang Hyunjae sebentar sebelum mendudukkan dirinya di sebelah Jie.
"Lo kenapa di sini? Udah sembuh?"
"Bukan luka parah, gue gak papa. Santai" gumam Hyunjae sambil mengibaskan tangannya di udara.
Younghoon mengangguk kepalanya paham, pandangan tertuju pada mata sembab Jie.
"Lo liat Sunwoo tadi??" Jie menatap ke arah Younghoon dengan tatapan kosong.
"Kak Younghoon juga liat?" Younghoon menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Pas lo lari nyari Sunwoo gue ikutin tanpa sepengetahuan lo" gumamnya
"Lo tau sesuatu tentang Sunwoo." Hyunjae yang sedari tadi diam kini membuka suara, bukannya menjawab Younghoon malah menghela nafas berat.
"Dia udah punya pacar"
"kan emang Jie pacarannya" gumam Hyunjae sambil menatap Younghoon jengkel.
"Bukan itu maksud gue, Sunwoo udah punya pacar sebelum dia pacaran sama Jie." Lagi-lagi Jie di buat bungkam, matanya sudah berkaca-kaca. Namun sebuah usapan di bahu Jie membuat gadis itu menyeka air matanya secara kasar.
Hyunjae mengusap bahu Jie secara perlahan untuk menyalurkan kekuatannya lewat tepukan.
"Apa tujuan kak Sunwoo pacarin aku?"
"Pacarnya Sunwoo waktu itu nggak ada kabar, jadi dia nyari yang lain tanpa mutusin pacarnya itu dan berakhir ketemu sama lo. Maaf baru kasih tau," gumamnya dengan suara parau, sebenernya Younghoon adalah salah satu penentang hubungan keduanya pacaran karena hanya Younghoon yang mengetahui semuanya.
"Lo harus minta penjelasannya sama Sunwoo, " saran Hyunjae yang di angguki oleh Younghoon.
"Pacarnya kak Sunwoo udah ada kabar?"
"Setahu gue ceweknya baru aja pulang dari Mexico."
Jie terdiam, dia tidak bisa berfikir jernih untuk saat ini. Dia tidak tahu harus melakukan apa.
"Ayo balik ke penginapan, ini udah mau malam banget." Ucap Younghoon, pria itu beranjak dari duduknya di ikuti oleh Jie dan Hyunjae.
"Tetep jadi Jie saat pertama kali kita ketemu" bisik Hyunjae.
Jie mengangguk ragu, lalu melangkahkan kakinya menuju area penginapan.
"Apa masih ada yang harus di pertahankan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Hidden
FanfictionMenyukai seseorang hanyalah hal semata yang tidak bisa bertahan lama, namun kenapa jika membenci dapat bertahan lama dan meninggalkan bekas yang tidak bisa terlupakan. Walaupun berakhir memaafkan, namun tidak ada kata tulus yang meliputi. Apa itu ad...