23

32 5 0
                                    

Hari ini Jie kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. Jie kini melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah dengan helaan nafas berat, kaki jenjangnya mulai memasuki pekarangan sekolah dengan senyum di bibirnya.

Kasus mengenai Choji memang sudah selesai dalam tahap penelitian, namun belum ada yang bisa menemukan pelaku atas pembunuhan pria itu. Pihak berwajib masih berusaha untuk mencari pelaku dengan bukti-bukti yang di punya. Hal lain yang membuat Jie bisa bernafas lega, yaitu berita tersebut tidak sampai terdengar oleh pihak lain, kalau sampai terdengar bisa-bisanya sekolahnya di tutup nantinya.

"KIM SUNWOO LAGI DUEL!"

Jie yang mendengar itu memberhentikan langkahnya yang hendak memasuki lorong kelasnya. Gadis itu menatap ke arah banyak murid-murid yang sedang berlarian ke arah lapangan.

"Lagi?" Gumamnya, kaki kecilnya langsung melangkah cepat ke arah lapangan yang sudah di penuhi oleh para murid.

Mata Jie menatap ke arah Sunwoo yang kini sedang menghantam habis-habisan pria yang berada di bawah kukungannya.

Antensi Jie teralih pada seorang gadis yang sedang menangis di sisi lapangan sambil memperhatikan Sunwoo. Itu gadis yang berciuman dengan Sunwoo di study tour.

"Dia kenapa?" Tanya Jie pada salah satu murid yang berada di sebelahnya.

"Katanya Sunwoo ngebela cewek itu" gumamnya sambil menunjuk wanita yang berada di sisi lapangan.

Jie menghela nafas, dia sangat kenal Sunwoo. Pria itu tidak akan melakukan hal sembarangan tanpa alasan yang pasti.

"Jie" antensi Jie kini tertuju pada Younghoon yang kini berdiri di sebelahnya.

"Kak Younghoon lerai mereka!" Pintah Jie sambil mendorong tubuh Younghoon.

"Males." Gumamnya, pria itu melipat kedua tangannya di dada sambil memperhatikan Sunwoo.

"Kak Younghoon gak boleh gitu" keluh Jie sambil menepuk pundak Younghoon.

"Dia ngelakuin itu ada alasannya Jie, sebenci-bencinya dia sama cewek itu  dia gak bakal ngelakuin hal yang salah."

"Maksudnya?"

"Cowok yang lagi Sunwoo pukulin, dia nampar Yara dan kebetulan Sunwoo lewat. Dia marah, marahnya dia bukan karena suka sama Yara, tapi karena cewek gak berhak di sakitin." Jelas Younghoon.

"Sama aja dia ngebela cewek yang di cium-nya waktu itu." Gumamnya kesal.

"Waktu Sunwoo buat lo nangis, dia minta gue buat mukulin dia karena dia merasa bersalah udah buat lo nangis." Batin Younghoon sambil menatap wajah Jie yang kini memperhatikan Sunwoo.

"Kak Younghoon, lerai!"

"Males, buang-buang tenaga!"

Jie berdecak kesal, lalu kakinya melangkah mendekat ke arah keduanya. Hal itu membuat Younghoon membulatkan matanya melihat keberanian Jie.

"KAK SUNWOO UDAH!"

Mendengar suara Jie membuat Sunwoo memberhentikan pukulannya di udara, pria itu menatap lekat Jie yang kini menatapnya dengan tatapan kesal.

Jie menatap ke wajah Sunwoo yang tidak ada luka apapun, hanya lawannya saja yang memiliki luka lebam di wajah.

Setelah berhasil memberhentikan semuanya, Jie melangkahkan kakinya meninggalkan lapangan. Sedangkan Sunwoo kini mengubah posisinya.

"Gila, dia berani juga" gumam Younghoon sambil menatap punggung Jie yang mulai menjauh. Namun kini tatapannya teralih pada Sunwoo.

"Masih pagi padahal, lo udah buat masalah aja." Gumam Younghoon sambil menatap Sunwoo dengan helaan nafas panjang.

After HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang