13.

35 6 0
                                    

Setelah pertengkaran di rooftop bersama Sunwoo membuat Jie terus menerus diam selama mata pelajaran berlangsung, hal itu berlaku hingga bel pulang sekolah berbunyi.

Bahkan saat Jie pergi dari rooftop tadi, gadis menumpahkan semuanya di bilik kamar mandi sekolah.

Kaki kecil Jie melangkah cepat ke arah parkiran untuk mencari keberadaan Hyunjae. Keduanya telah berjanji untuk pergi bersama setelah pulang sekolah.

"Kenapa lo?" Tanya Hyunjae saat melihat Jie berjalan ke arahnya dengan muka di tekuk, gadis itu hanya menggelengkan kepalanya, lalu melangkahkan kakinya terlebih dahulu masuk ke dalam mobil milik Hyunjae.

Melihat itu Hyunjae hanya mengerutkan keningnya bingung, atensinya tertuju pada seorang pria yang kini sedang memperhatikan kearahnya dengan kedua tangan yang di simpan di saku celana.

Tanpa memperdulikan itu, Hyunjae langsung ikut melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Lama" keluh Jie saat pria Lee itu baru saja mendudukkan dirinya di kursi kemudi.

"Seterah yang punya mobil" gumamnya pada Jie, hal itu berhasil membuat Jie mendengus kesal.

Hyunjae mulai menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan sekolahnya, sekilas matanya menatap kearah pria yang tadi memperhatikannya.

"Lo lagi kenapa?" Tanyanya sambil menatap sekilas Jie yang berada di sebelahnya.

Tidak biasanya Jie terdiam seperti ini, pasti ada yang salah dengan gadis itu.

"Gak papa," jawabnya dengan mata yang asik memandangi jalan.

Mendengar jawaban dari Jie membuat Hyunjae meminggirkan mobilnya secara tiba-tiba, tangan besar menggapai sesuatu yang berbeda di kursi belakang dan meletakkannya di atas pangkuan Jie.

"Apa ini?" Tanya Jie sambil memandang paper bag yang kini berada di pangkuannya dengan bingung.

"Buka aja" pintah Hyunjae, pria Lee itu kembali melajukan mobilnya menuju salah satu pusat perbelanjaan yang akan mereka datangi siang ini.

Jie mengukir senyumnya saat mendapatkan 2 susu pisang serta 1 coklat di dalamnya.

"Makasih, Kak Hyunjae" gumamnya dengan senang.

Hyunjae hanya mengangguk-angguk kepalanya sambil sesekali melihat Jie yang tersenyum sambil menatap ke arah susu pisang dan coklat yang di berikannya.

"Habisin cepet, terus minum ini yang banyak biar gak sakit" gumamnya sambil memberikan sebotol air mineral ke arah Jie.

"Makasih banyak, Kak Hyunjae emang yang terbaik."

"Ya ya ya, gue tau kok."

Ketahuilah kalian bahwa Hyunjae adalah tipe pria yang sangat pengertian, bahkan dia tahu apa yang Jie rasakan tanpa perlu gadis itu menjelaskannya.

____

Selama di dalam pusat perbelanjaan, Hyunjae di buat menggelengkan kepala dengan sifat Jie.

Gadis Seo itu menariknya kesana-kemari untuk memasuki toko yang bahkan tidak ada barang yang akan di beli olehnya.

"Jangan di tarik-tarik, nanti putus tangannya" ucapan Hyunjae berhasil membuat Jie melepaskan tangan Hyunjae.

"Serem nanti kalau putus tangannya," keluhnya sambil mengelidik ngerti. Namun hal itu berhasil membuat Hyunjae tersenyum sambil mengacak pelan rambut Jie.

"Jie mau beli alat buat lukis, boleh kak?"

"Apapun buat lo" gumamnya, lalu menggandeng tangan Jie untuk memasuki salah satu toko khusus untuk peralatan melukis.

Sedangkan disisi lain kedua pria sedang memperhatikan dari kejauhan.

"Mereka udah bahagia, Sunwoo" gumam Younghoon yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Jie dan Hyunjae.

Keduanya mengikuti Jie dan Hyunjae dari tadi, semua itu atas saran pria yang berada di sebelahnya.

"Sakit?" Tanya Younghoon sambil melihat raut wajah Sunwoo, pria itu menatap Younghoon sebenar lalu menaikan kedua bahunya.

Sebenernya Sunwoo juga tidak tahu dengan perasaan yang dimiliki untuk Jie.

"Younghoon"

"Hmm..."

"Lo tau alasan lain gue pacarin Soyeon?" Younghoon hanya menggelengkan kepalanya, dia tidak tau banyak tentang hubungan Sunwoo dan Soyeon.

"Karena---gue gak bisa jelasin ini sekarang, ada waktunya kalian tau semuanya." Gumamnya, lalu melangkah lebih dulu meninggalkan Younghoon yang masih mencerna kata-kata yang Sunwoo ucapkan tadi.

"Ayo tanding di atas ring!" Teriak Sunwoo dari kejauhan, hal itu membuat Younghoon terkekeh.

Kenapa susah sekali bagi Sunwoo bilang cemburu, kenapa harus melampiaskannya dengan perkelahian di atas ring.

____

Selama setengah jam ini tidak ada yang bisa mengalahkan Sunwoo di atas ring, semuanya sudah menyerah dengan sikap emosional Sunwoo. Bahkan Younghoon hanya bisa memperhatikan Sunwoo yang kini sedang bertanding pada lawan ke-7 nya dan berakhir lawannya ambruk setelah pukulan yang Sunwoo berikan di perut.

Sunwoo memang seperti itu, namun Sunwoo tidak akan pernah melampiaskan amarahnya di luar ring. Dia selalu bertarung di dalam ring saat suasana hatinya tidak baik.

Namun selama beberapa tahun belakangan ini, Sunwoo jarang sekali menginjakkan kaki ke tempat ini. Dan baru kali ini dia kembali lagi, bahkan pemilik tempat ini pun terkejut dengan kedatangan Sunwoo dan Younghoon.

"Sunwoo, udah!" Teriak Younghoon. Pria itu berjalan mendekat ke arah Sunwoo yang kini wajahnya sudah di penuhi oleh luka memar. Walaupun Sunwoo menang, bukan berarti pria itu tidak menerima pukulan dari lawan. Sudut bibir Sunwoo sudah mengeluarkan darah, sedangkan rahangnya sudah di penuhi oleh lebam.

"Lo jahat karena kasih tau Jie tentang semua ini, gue tau alasan lo kasih tau semuanya karena lo gak akan biarin gue nyakitin Jie. Gue tau semuanya, tapi di balik semuanya gue ada alasan, lo gak perlu ikut campur dengan semua ini. Karena lo gak tau apapun!"

"Gue gak ngerti apa yang lo maksud"

"Maka dari itu berhenti seakan lo tau semuanya tentang gue!" Tegas Sunwoo pada Younghoon.

Sunwoo berucap seperti itu karena pria itu tahu siapa yang memberi tahu hubungan antara dirinya dan gadis yang baru saja pulang dari Mexico tersebut, tapi sayangnya sang pelaku berpura-pura bodoh di depannya saat ini.

Younghoon hanya diam sambil menatap Sunwoo yang kini sedang mengusap wajahnya kasar.

"Lo gak tau apa-apa, Younghoon" ulangnya pelan.

After HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang