3 hari berlalu. Selama 3 hari itu, Jie hanya bisa duduk di brangkar rumah sakit.
Setiap harinya Jiseul datang untuk bertemunya, gadis kecil itu selalu menemaninya bersama Jungwon.
"Kak Sunwoo mana?" Tanya Leana yang baru saja memasuki ruang rawat Jie bersama Jaemin.
Jie hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia benar-benar tidak tahu tentang yang di alami Sunwoo.
Semua anggota keluarganya menyembunyikannya, bahkan Jungwon pun ikut adil.
"Lo udah makan?" Tanya Jaemin
Jie menganggukkan kepalanya.
"Kalian berdua aja?" Tanya Jie dan keduanya langsung menganggukkan kepalanya.
"Yang lain?"
"Haechan tanding bola, Kalau Heeyul ada acara keluarga." Jelas Leana, gadis Hwang itu mendudukkan dirinya di sebelah Jie.
"Lo baik-baik aja kan?"
Jie mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kenapa bisa kayak gini?" Tanya Jaemin, pria itu menatap Jie dengan tatapan meneliti. Rasanya ada yang ganjal pada Jie.
Mendengar pertanyaan Jaemin membuat Jie mau tak mau menceritakan semuanya dari awal, namun gadis itu membuat ceritanya seakan-akan Jie tidak mengetahui siapa di balik dalang ini semua.
Leana terlihat kesal, terlihat dari raut wajahnya, namun Jaemin hanya bisa tersenyum tipis sambil mendengar cerita Jie. Sesekali ia juga menepuk pundak Leana agar menenangkan amarahnya.
Dia bukan orang bodoh yang tidak tahu mana raut wajah yang benar-benar jujur dan mana yang tidak.
"Kapan lo bisa pulang?" Tanya Jaemin
"Apa gak bahaya kalau Jie pulang?"
"Orang itu gak mungkin nyerang Jie di rumahnya," balas Jaemin sambil menatap Leana.
"Belum tau."
"Nanti bakal ada yang jagain Jie di rumah, lagian di rumah Jie selalu banyak orang. Gak mungkin orang itu nekat."
"Jangan khawatir, Leana." Gumamnya sambil mengusap kepala belakang Leana, gadisnya terlihat sangat khawatir pada Jie. Jaemin paham jika menjadi Leana, bagaimana perasaan gadis itu yang mengkhawatirkan sahabat. Apalagi keduanya sudah saling mengenal satu sama lain.
"Selama di sini siapa aja yang sering nemenin lo?"
"Jiseul sering ke sini, Orang tua gue sama Jungwon. Kadang Kak Hyunjae juga suka nginep di sini buat nemenin."
"Berarti Jiseul tadi ke sini?"
Jie mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Tapi hari ini dia pulang cepet, katanya ada janji sama orangtuanya" Jelas Jie.
"Gue seneng Jiseul mulai berbaur."
"Gue juga."
Hening untuk beberapa saat, Jie dan Leana mengalihkan pandangannya pada Jaemin yang kini sudah duduk di sofa dengan pandangan yang mengarah pada pintu.
"Jaemin, kenapa?"
"E-enggak kok." Gelagatnya
"Lo mau gue potongin buah?" Tawar Jaemin, namun Jie menolaknya.
"Kak Hyunjae gak data----"
"Kak Jie!" Panggil seseorang yang baru saja memasuki ruang rawat inap Jie.
"Jungwon, kenapa?"
"Jungwon gak tau kalau lagi ada tamu." Gumamnya sambil menggaruk kepala belakangnya, dia malu karena tadi berteriak memanggil Jie saat memasuki ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Hidden
FanfictionMenyukai seseorang hanyalah hal semata yang tidak bisa bertahan lama, namun kenapa jika membenci dapat bertahan lama dan meninggalkan bekas yang tidak bisa terlupakan. Walaupun berakhir memaafkan, namun tidak ada kata tulus yang meliputi. Apa itu ad...