39

32 3 0
                                    

"Kak Jie, aku udah bantu kakak salin materi yang ketinggalan." Gumam Jungwon saat Jie baru saja keluar dari kamar mandi.

Gadis itu menatap ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 7 malam, lalu kembali mengalihkan pandangannya pada Jungwon yang baru saja menurut buku.

"Kenapa kamu kerjain?"

"Aku iseng, lagian kak Jie masih belum pulih banget." Jungwon mengulurkan tangannya pada Jie untuk membantu gadis itu berjalan menuju brangkar.

Dengan langkah pelan, Jungwon membantu Jie hingga gadis itu berbaring di atas brangkar.

"Kamu udah makan?"

"Udah, tadi kak Hyunjin yang kasih." Serunya sambil menunjuk ke arah bungkus makanan yang berada di meja.

"Paman Seo yang nemenin kakak malam ini."

Jie menganggukkan kepalanya, orang tuanya selalu menjaganya secara bergantian. Karena keduanya masih harus menyelesaikan pekerjaan yang tidak bisa di terlantarkan begitu saja. Walaupun keduanya sibuk, setidaknya kedua orangtua Jie masih bisa membagi waktu untuk Jie.

"Kak." Jie menatap Jungwon yang kini sudah duduk di sebelahnya.

"Kak Jie gak kangen sama Kak Hyunjae?" Tanya Jungwon

Mendengar nama Hyunjae membuat Jie terdiam. Belakangan ini Hyunjae tidak berkunjung, namun pria itu selalu mengirimkan Jie pesan setiap hari.

"Kamu tau Hyunjae di mana?"

"Kak Hyunjin bilang, kak Hyunjae di luar kota." Jelasnya

"Ngapain?"

"Menyelesaikan sesuatu yang harus di selesaikan." Jawab Jungwon, sebenarnya dia tidak tahu banyak atas apa yang Hyunjae lakukan di sana. Hyunjin pun tidak menjelaskan, pria Hwang itu hanya bilang, jika Hyunjae ingin menyelesaikan tugas yang harus segera di selesaikan.

"Apapun itu, pasti bahaya." Gumam Jie, hal itu membuat Jungwon tersentak.

"Bahaya? Bahaya kayak gimana kak? Lawan penjahat?"

Jie mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Tapi bukan sekedar penjahat biasa."

"Maksudnya?"

Jie mengusap kepala belakang Jungwon, belum saatnya Jungwon tahu hal-hal semacam ini. Anak sepantaran Jungwon hanya perlu fokus pada pendidikan.

"Kira-kira berapa lama?"

"Kak Hyunjin bilang bisa 6 bulan, tapi kalau gak ada gangguan. Mungkin bisa 3 atau 4 bulan"

Jie diam. Gadis itu termenung, pasti sangat sulit jika berada di posisi Hyunjae. Pria itu harus melakukan apapun dengan berfikir panjang, dia juga harus melakukan sesuatu yang tidak akan membuatnya kecewa suatu saat nanti.

Apalagi saat Jie mendengarkan cerita Hyunjae saat itu tentang keluarganya.

Apapun yang Hyunjae lakukan, semoga suatu keputusan yang baik. Jie yakin Hyunjae anak yang cerdas untuk mengambil keputusan.

"Jungwon mau nemenin aku atau pulang?"

"Aku pulang dulu buat ambil baju, nanti aku balik lagi, tidur di sini bareng paman. Nemenin Kak Jie" gumamnya sambil tersenyum.

"Kak Jie mau Jungwon potongin buah?"

Jie menggelengkan kepalanya.

"Kamu pinjem buku catatan siapa?"

"Kak Heeyul, tadi dia yang kasih ke sini. Kak Jie lagi di kamar mandi pas kak Heeyul datang."

"Kenapa dia gak tungguin aku?"

"Udah ada janji. Jadi gak bisa lama"

"Banyak banget?" Jungwon menggelengkan kepalanya, pria itu beranjak dari bangkunya untuk mengambil buku tulis milik Jie.

"Sebenernya banyak, tapi aku catat poin-poin penting aja." Jelasnya sambil menyodorkan buku tersebut pada Jie.

Jie menatap tulisan-tulisan yang terlihat rapih. Jungwon benar-benar berusaha menulis dengan tulisan tangan semirip mungkin dengan tulisan tangan milik Jie.

"Makasih, Jungwon. Kalau mau apa-apa, bilang aku aja" pintahnya sambil menatap Jungwon yang kini tersenyum-senyum ke arahnya.

"Gak perlu." Jawabnya, pria itu beralih menata buku-buku milik Jie dia atas meja dengan rapih.

"Kak, aku mau pulang dulu. Kak Jie aku tinggal gak papa kan?" Tanyanya sambil mengambil tas miliknya.

"Gak papa kok, aku kan bukan anak kecil lagi."

Jungwon mengangguk-angguk malas, pria itu melangkahkan kakinya mendekat ke arah pintu.

"Sebenernya kak Jie itu anak kecil yang terjebak di tubuh orang dewasa." Ucapannya, lalu pergi keluar ruang rawat Jie dengan berlari.

______

"Jadi disini siapa yang salah?"

Didalam sebuah ruangan. 2 orang pria tidak habis-habisnya berunding dalam satu hal.

"Belum tau pasti, emang kenapa sih? Semuanya udah berlalu"

Younghoon kesal dengan pria yang kini berada di depannya, Hyunjin. Sedari tadi pria itu selalu membahas hal-hal yang sudah berlalu. Dan menurut Younghoon semuanya sudah tidak perlu di bahas lagi, namun Hyunjin malah makin mempersulit.

"Kalau aja ada bukti rekaman saat masalah Choji, mungkin gue udah bisa masukin Hyunjae ke penjara."

"Lo gak tau apa-apa" Timpal Hyunjin sambil menatap Younghoon.

"Gue tau semuanya!"

"Lo selalu bertingkah seakan-akan lo tau semuanya, tapi sebenernya semua itu cuma firasat yang lo punya. Bukan kenyataan"

Younghoon diam, dia memilih menundukkan kepalanya. Memang benar ucapan Hyunjin, Sunwoo belum cerita apapun dengannya, tapi pria itu sudah bersikap seakan dia tahu semuanya.

"Lo tau apa?"

"Gue?"

Younghoon mengangguk.

"Apapun."

"Lo tau Hyunjae dimana?"

"Gue tau dan semuanya itu gak ada urusannya sama lo."

Younghoon berdecak kesal.

"Dia kemana?"

"Lo kangen Hyunjae sampai-sampai nanyain dia? Peduli apa?"

"Semua yang bersangkutan sama Hyunjae, pasti itu bersangkutan sama Jie dan Sunwoo. Gue gak mau mereka kenapa-kenapa lagi."

"Jie aman-aman aja selagi ada gue"

"Dan Hyunjae bakal nyelesain semuanya dengan cepat" lanjutnya.

"Semoga aja" gumam Younghoon sambil menganggukkan kepalanya.

Keduanya saling terdiam. Hyunjin adalah seseorang yang di utus Hyunjae untuk menjaga Jie selama dirinya tidak ada di dekat Jie. Nanti setelah kebenaran terungkap, Hyunjin boleh meyelesaikan tugasnya. Pria Hwang itu juga mengetahui semuanya tentang Hyunjae.

Ada satu hal yang Hyunjin tutupi, hal itu amanat dari Hyunjae. Namun cepat atau lambat, semuanya akan segera terungkap.

"Jadi, di sini siapa yang lemah?"

"Sunwoo."

"Kenapa?"

"Buktinya dia bisa tumbang gitu aja."

"Dia tumbang karena kena tusuk, brengsek."

Hyunjin berdecak

"Sama aja." Jawabannya, pria itu beralih memejamkan matanya.

Hal seperti ini hanyalah membuang-buang waktunya, andai saja dia menolak permintaan Younghoon. Mungkin Hyunjin tidak akan berakhir tidak berguna di sini.

"Ingat yah, Sunwoo tuh gak lemah."

Mendengar perkataan Younghoon membuat Hyunjin menekuk alisnya, lalu memandang Younghoon yang kini sedang menatapnya juga.

"Seterah lo aja," gumamnya, lalu pergi meninggalkan Younghoon di ruang tersebut.

After HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang