Saat malam terjadinya penusukan Sunwoo. Hyunjae langsung menelusuri lorong rumah sakit untuk melihat keadaan Sunwoo.
Sedangkan Jie sudah ditangani oleh dokter. Di sana juga ada kedua orangtua Jie serta Jungwon yang sudah menemaninya.
"Gimana?" Tanya Hyunjae pada Younghoon yang kini hanya bisa menatap kosong pintu UGD.
"Belum." Jawabnya, karena Sunwoo masih di tangani oleh dokter. Hal itu membuat Hyunjae mengusak rambutnya kasar, dia tidak menyangka jika ada anak buah papanya yang di tugas untuk menusuk Sunwoo.
Hyunjae tau apa alasan Papa-nya melakukan hal itu karena Sunwoo adalah orang satu-satunya yang berani ikut campur dalam tindakannya.
Tidak lama seorang dokter keluar dari UGD sambil menatap Hyunjae dan Younghoon secara bergantian.
"Siapa wali dari Kim Sunwoo?"
"Saya, dok." Jawab Younghoon sambil mengacungkan tangannya tinggi-tinggi.
"Pasien mempunyai luka tusuk di daerah kedua ginjalnya, hal itu membuat tekanan jantung pasien merendah." Jelasnya
"Pasien harus segera mendapatkan donor jantung, karena kemungkinan jantung milik pasien tidak akan berfungsi lagi dalam waktu dekat."
Younghoon dan Hyunjae terdiam setelah mendengar penjelasan dari dokter, keduanya mengusap wajahnya kasar.
"Pasien harus butuh donor jantung dengan segera." Ucap dokter sebelum pria itu pergi meninggalkan keduanya.
"Gila!" Gumam Younghoon sambil menarik surainya, ia frustasi. Sedangkan Hyunjae masih diam.
"Hyunjin mana?"
Younghoon tidak menjawab, melainkan menunjuk ke arah belakang Hyunjae dengan dagu nya.
"Jie gimana?"
"Masih di tangani sama dokter."
"Dan lo di sini?"
"Gua mau liat keadaan, Sunwoo."
Younghoon melihat keduanya secara bergantian, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan keduanya begitu saja. Dia harus segera mencari pendonor untuk Sunwoo.
"Sunwoo butuh donor jantung"
"Serius?!"
Hyunjae menganggukkan kepalanya.
"Terus lo mau apa?"
"Gue mau donorin jantung gue."
"LO GILA?" teriak Hyunjin, hal itu membuat Hyunjae menatap malas ke arah Hyunjin. Untung saja lorong rumah sakit sedang sepi.
"Anak dari seorang monster harus di musnahkan."
Bugh!
Hyunjin memberikan Hyunjae sebuah tonjokan di rahangnya, ternyata pemikiran Hyunjae sangat sempit sehingga dapat memutuskan sesuatu dengan cepat.
Hyunjae memegang rahangnya akibat tonjokan Hyunjin yang lumayan keras.
"Ini gak sakit, Hyunjin. Lebih sakit itu tamparan Mama saat itu karena gue gak mau dengerin kata dia." Ucapnya sambil terkekeh.
Hyunjae sudah gila, itu adalah kata-kata yang ada di kepala Hyunjin saat ini.
"Mama marah saat gue lahir, dia gak mau gue hadir. Maka dari itu dia selalu pukul gue, kelahiran gue hanya sebuah kesalahan monter itu. Dia menyikapi mama dengan semaunya, sampai akhirnya gue bisa lahir ke dunia ini."
"Mama benci gue, tapi gue sayang sama dia."
Hyunjin bungkam.
"Biarin gue mengakhiri semua penderitaan ini di sini, gue mau bahagia." Keluhnya sambil menatap Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Hidden
FanfictionMenyukai seseorang hanyalah hal semata yang tidak bisa bertahan lama, namun kenapa jika membenci dapat bertahan lama dan meninggalkan bekas yang tidak bisa terlupakan. Walaupun berakhir memaafkan, namun tidak ada kata tulus yang meliputi. Apa itu ad...