38

34 3 0
                                    

Keesokannya paginya Jie memilih untuk mengunjungi ruang rawat Sunwoo, kali ini gadis itu tidak memakai kursi roda karena dia sudah kuat untuk berdiri.

Melihat kedatangan Jie membuat Sunwoo merenggang senyumnya, ia senang melihat Jie yang sudah membaik.

"Udah makan?" Tanyanya

Jie menganggukkan kepalanya, sebelum ia ke tempat ini, Jie sudah terlebih dahulu di suguhkan sarapan oleh perawat yang rutin memeriksa kondisinya setiap hari.

"Kak Sunwoo di jaga sama siapa? Kok sepi banget?"

"Younghoon, tapi dia lagi pergi sarapan dulu." Jawabannya.

"Jie ke sini sendiri?"

"Jungwon tadi yang anter."

"Mau Jie potongin buah?" Tanya Jie sambil menatap Sunwoo yang masih setia dalam posisinya.

"Boleh."

"Mau apa?" Tanyanya sambil berjalan mendekat ke arah keranjang buah-buahan yang terletak di sisi ruangan.

"Apel."

Jie menganggukkan kepalanya dengan satu tangannya yang memegang satu buah apel.

"Luka jahitnya masih basah?" Tanyanya, gadis itu tidak mengalihkan pandangannya dari buah apel yang sedang di potongnya.

Sunwoo menyibak bajunya, pria itu menatap luka jahitnya yang sangat terlihat jelas.

"Masih, tapi gak sakit kok." Jawabnya, lalu kembali membenarkan posisinya bajunya.

"Habisin" pintahnya sambil menaruh piring berisi potongan buah apel di nakas sebelah brangkar Sunwoo.

Sunwoo mengangguk-anggukkan kepala sambil tersenyum manis ke arah Jie, hal itu membuat Jie terkekeh geli melihat tingkah Sunwoo yang sangat asing baginya. Namun dia suka.

"Hyunjae gak ke sini?" Tanya Sunwoo sambil masukan potongan buah apel ke dalam mulutnya.

"Kak Hyunjae masih nyelesain sesuatu, katanya biar gak ada korban lagi." Jawab Jie dengan tangan yang mengusap-usap kepala Sunwoo.

Sunwoo menghela nafasnya panjang.

"Dia masih sering kasih kabar ke kamu?"

Jie menganggukkan kepalanya "Sering kirim pesan ke aku."

"Kak Sunwoo kenapa?" Tanya Jie saat melihat Sunwoo yang tiba-tiba diam.

"Dia nekat, apalagi dia ngelakuin itu sendirian." Gumamnya sambil menatap Jie, Sunwoo sendiri tidak habis pikir dengan aksi nekad Hyunjae. Pria itu bisa saja celaka karena aksi gegabah-nya.

"Aku yakin gak akan ada yang berani niat buruk sama kak Hyunjae dari pihak Hyojoan." Timpal Jie sambil menatap Sunwoo.

"Kenapa hal semacam ini masih ada?" Gumam Jie kesal.

"Kalau gak ada hal-hal semacam itu, semuanya gak akan menarik." Jawab Sunwoo sambil mengacak rambut Jie susah payah.

"Bahkan ilusi kamu aja, pasti ada"

Jie menganggukkan kepalanya, ia percaya dengan semua hal semacam itu. Tetapi tidak dengan di buat nyata di dalam kehidupannya, apalagi sampai menyangkut dirinya.

"Kak Sunwoo."

"Hm..."

"Mama kak Sunwoo kemana?"

"Australia."

"Ngapain?"

"Kerja."

"Mama kak Sunwoo tau tentang ini?"

After HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang